DAFTAR ISI
Pemahaman Pemasaran (Sebuah Pengantar) ii
Ucapan Terima Kasih iv
Komentar Pembaca v
Bab 1 Definisi Smooth Marketing 1
Bab 2 Blog untuk Bisnis 11
Bab 3 Mengelola Komunitas 25
Bab 4 Unggul Bersaing
di Dalam Komunitas 37
Tentang Penulis 45
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com ii
Pemahaman Pemasaran
(Sebuah Pengantar)
Banyak yang menyamakan antara kegiatan pemasaran dengan
penjualan. Marketing dan sales. Secara teori sebenarnya sangat tidak
sama. Penjualan adalah bagian dari kegiatan pemasaran yang harus
dikuasai secara khusus.
Seorang praktisi pemasaran dan peraih prestasi Top Sales di satu
perusahaan juga biasanya dilakukan orang yang berbeda. Jadi
seorang praktisi pemasaran andalan belum tentu dia dapat menjadi
seorang penjual terbaik, demikian sebaliknya. Namun keduanya
berkaitan sangat erat. Praktisi pemasaran otomatis mendukung
kegiatan penjualannya dan seorang penjual otomatis telah melakukan
dan menikmati kegiatan atau program pemasaran yang dibuat.
Pengertian kegiatan Pemasaran yang paling umum dipahami adalah
defisini dari buku Marketing Management Millennium Edition oleh
Philip Kotler, yang menjabarkan bahwa kegiatan pemasaran adalah
proses sosial di mana seorang individu atau kelompok meraih apa
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui proses penciptaan,
penawaran, dan pertukaran produk dan jasa dengan bebas dan
bernilai dengan orang lain.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com iii
Berdasarkan penalaran di atas menjawab bahwa setiap individu
sebenarnya dalam setiap hidupnya melakukan kegiatan pemasaran
(sekaligus penjualan) dalam dirinya. Bukan hanya seorang yang
berwirausaha, tetapi mereka yang membaktikan keterampilannya ke
perusahaan di mana tempatnya bekerja pun harus selalu menunjukkan
bahwa keterampilannya layak untuk terus digunakan perusahaan di
tempat ia mencari pendapatan tersebut. Setiap individu melakukan
penciptaan dan menukarkan tenaga keterampilannya untuk
memperoleh apa yang dibutuhkan, bukan hanya pengusaha.
E-book ini walaupun ditujukan kepada mereka yang sedang
melakukan kegiatan wirausaha kecil-kecilan namun juga dapat dibaca
oleh berbagai kalangan profesi, termasuk karyawan. Banyak
karyawan yang rindu memiliki usaha sendiri untuk memperoleh
tambahan penghasilan. Namun terbentuk kendala akibat tidak
merasa ada bakat 'jualan'. Dalam E-Book ini setidaknya membimbing
dan membuka wawasan bahwa semua individu dapat melakukan
kegiatan pemasaran, dan saya mencoba mengarahkan ke langkahlangkah
yang saya singkat menjadi SMOOTH Marketing.
Kiranya E-book Smooth Marketing ini dapat memberikan inspirasi
kepada pembaca untuk menyadari bahwa setiap individu mampu
melakukan kegiatan pemasaran untuk mengembangkan kemampuan
dirinya.
Femikhirana
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com iv
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur kepada Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus untuk segala
rahmat dan karunia yang sudah diberikan kepada saya untuk berbagi
melalui buku ini.
Demikian pula saya bersyukur karena Allah yang sudah
memberikan keluarga, rekan-rekan, sahabat yang selalu mendukung
hingga terbitnya E-book ini. Kiranya segala sesuatu yang terjalin di
antara kita akan membuat saya termotivasi untuk membuahkan
karya-karya yang berguna bagi pembaca.
Berikut ini mereka yang sudah selalu menghantar saya hingga selalu
produktif :
Suami dan anak tersayang, orang tua terkasih, saudara-saudara,
rekan-rekan di forum Yuk Nulis! dengan G. Lini Hanafiah sebagai
sahabat yang membebaskan saya berkarya di forumnya, Donny
Verdian yang pertama kali menyarankan tulisan ini untuk dijadikan
buku, sobat-sobat penulis seperti Mas Kurniawan Junaedhi, Bang
Saut Poltak Tambunan, Mbak Zara Zettira Z.R. yang mendukung
dan mengkomentari tulisan saya. Serta ucapan terima kasih
terbesar adalah sobat pembaca yang selalu mampir membaca dan
mengkomentari tulisan saya di blog http://femikhirana.com. Hanya
terima kasih yang dapat saya haturkan. Tuhan memberkati kalian
semua!
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com v
Komentar Pembaca
Marketing dan internet adalah entitas yg begitu lapang. Femi tak
berusaha untk mempersempitnya; pikiran kita yang coba
diperluasnya melalui e-book ini. Well done, Fem! (Donny Verdian.
Blogger, New South Wales, Australia)
Buku ini melihat marketing dari perspektif berbeda. Siapa saja bisa
melakukan marketing, begitu kata buku ini. Ditulis oleh seorang
wirausaha di bidang pemasaran sekaligus dikenal sebagai penulis
fiksi, tak syak membuat buku marketing yang kedengarannya
seram, terasa menjadi enak dan asyik dipahami serta mudah
dipraktikkan. Saya termasuk yang terinspirasi oleh buku ini.
(Kurniawan Junaedhie. Penyair, penulis, dan pengusaha, Serpong-
Tangerang)
Femi menjadi "Cak Man" di dunia nyata. Menjual yang biasa
dengan customized dan membuat pembacanya merasa istimewa. (G.
Lini Hanafiah. Ibu rumah tangga, penulis. jurnalis, mengelola
komunitas Yuk Nulis!, Bekasi)
SMOOTH marketing adalah frame of thinking, sebuah kerangka
berpikir dan bekerja sangat powerful untuk diterapkan oleh seorang
pemula sekalipun. Kerangka ini mudah untuk dipraktikan dan tidak
berbelit-belit. Femi menggunakan bahasa yang sangat mengalir dan
mudah dimengerti, hingga 50 halaman tak terasa habis kurang dari
15 menit. Bab 1 adalah foundation yang harus dipahami, Bab
berikutnya akan membuat kita tidak sabar untuk mencobanya
(Ronald Sipahutar. Moderator Marketing Club, Jakarta)
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 1
BAB 1
DEFINISI SMOOTH MARKETING
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 2
eberapa orang sedikit jengah mendengar kata marketing
Bapalagi sales (jualan). Namun tidak dapat dipungkiri semua usaha di dunia ini tidak dapat menghindari divisi
marketing di dalam perusahaannya. Dan sadar atau tidak sadar
setiap personal pun tidak terlepas dari usaha untuk memasarkan diri
sendiri.
Ya, memasarkan usaha sendiri walaupun hanya kecil-kecilan
tetap tidak bisa dianggap remeh. Perlu waktu dan pengorbanan lebih
,kecuali memang niat awalnya hanya buang-buang uang hehehe....
Mungkin karena berpikir bahwa usaha kecil-kecilan yang sambilan
maka menganggap tidak perlu usaha untuk pemasaran segala,
karena sudah bercokol pikiran akan mengeluarkan uang banyak,
menyita waktu, serta meresahkan orang…Padahal ya tidak demikian
adanya. Karena setiap kegiatan yang bersifat mengaktualisasi
produk, jasa, bahkan kemampuan diri sendiri itu sudah masuk ke
aspek pemasaran. Justru aspek pemasaran yang secara tidak
disadari sudah dilakukan itu jika tidak diatur malah akan membuat
orang lain jengah dan akhirnya memang usaha Anda tidak
membuahkan hasil apapun.
Jadi bila Anda merasa tidak terlalu mumpuni untuk mengurusi
bidang pemasaran atau merasa tidak keenakan untuk memasarkan
usaha Anda dengan jor-joran, berarti harus ada langkah-langkah
yang lebih jelas untuk Anda lakukan. Saya coba memandu dengan
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 3
istilah Smooth Marketing, yang artinya kurang lebih sama dengan
arti kata –smooth- itu yaitu langkah kegiatan pemasaran yang
'halus' alias tidak membombardir dengan asal kepada calon
pelanggan Anda.
Jadi istilah SMOOTH Marketing itu dapat dijabarkan sebagai
berikut :
S = Show your specific quality products or services
M = Make your online or offline community
O = Organize your programmes
O = Observe and maintain your community
T = Try to evaluate and be creative periodically
H = Have to be informative for continuity but not terrorize
Berkisah tentang hidup penulis yang berangkat dari
masa kecil yang tidak bahagia dan penuh tekanan. Ia
melalui masa remaja yang berandalan di jalanan dan
hanyut di tengah gemerlap dunia kelam. Ia bertekad
untuk bangkit dan menemukan turning point-nya,
mengubah keadaan dan hidupnya.
Tidak banyak orang yang nekat mendobrak nilai dan
norma demi sebuah perubahan. Ketika semua
bertentangan dengan kebenaran hatinya, ia
menerobos terus. Ia hanya segelintir dari orangorang
yang dianggap edan.
Beban berat itu mulai dapat dibanggakannya. Ia
berhasil menunjukkan bahwa ia bisa berdamai
dengan luka melalui sebuah perjuangan yang masih
terus bergulir demi sebuah perubahan hidup.
Tersedia di Gramedia Pulau Jawa & Bali. Bagi pembeli di Jakarta dapat menghubungi
Penerbit Via Lattea Kota Harapan Indah, Blok HL no 8 Bekasi, Indonesia, 17131. Phone:
021.32692111
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 4
S = Show your specific quality products or services
Anda mempertunjukkan produk, jasa, atau juga keahlian kita yang
khusus alias berbeda dengan yang lainnya. Kualitas sudah jelas,
karena tampil beda itu sendiri pun sudah menunjukkan kualitas.
Yang ditekankan di sini hanya menunjukkan, bukan dengan bahasa
menawarkan. Cukup tunjukkan dengan foto, karakteristik produk,
dan harga sebenarnya paling belakangan. Dan yang paling penting
justru Kontak Personal yang dapat dihubungi.
Produk dipamerkan di mana? Sekarang media sudah banyak sekali
dan beban biaya sangat murah! Dimulai dari media berita online,
jejaring sosial macam facebook, friendster, twitter dapat
dimanfaatkan selain dengan brosur edaran seputar perumahan,
bulletin perumahan. Untuk memudahkan buat saja list media mana
yang mau dipakai, agar Anda tidak bingung.
Walaupun juga hanya kecil-kecilan, jenis produk yang ditampilkan
jangan asal-asalan. Sebisa mungkin harus jelas! Walaupun hanya
foto digital buatan sendiri yang tidak artistik, namun tidak boleh blur
atau harus eye catching (menarik perhatian).
M = Make your online or offline community
Komunitas, perkumpulan, rekanan ini penting. Bukan
mengumpulkan customer, tetapi mengumpulkan semua yang
berminat dengan produk kita walaupun belinya entah kapan (dalam
hal ini kita bicara bisnis dalam jangka panjang). Jangan biarkan
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 5
komunitas itu
satu media atau wadah.
Buatlah grup, forum mailing list, fans page dengan menggunakan
fasilitas jejaring sosial di internet. Buatlah wadah pertemuan secara
periodik walaupun hanya sekadar acara makan-makan di café.
Membina komunitas akan memudahkan Anda untuk
menginformasikan sesuatu dari Anda. Jika komunitas itu bukanlah
pembeli, setidaknya mereka menjadi penyambung lidah untuk calon
pembeli yang tidak tergabung dalam komunitas.
O = Organize your programmes
Buatlah program walaupun hanya kecil-kecilan. Program yang
sekali lagi tidak harus selalu mengarah ke jualan. Adanya acara yang
melibatkan komunitas selain mengeratkan hubungan Anda dengan
komunitas juga membuat rekan-rekan Anda yang bergabung merasa
dihargai dan diperhatikan. Dan hubungan emosional seperti ini yang
justru akan melanggengkan usaha jualan Anda pada akhirnya.
Mungkin Anda buntu untuk memikirkan program apa sih yang
bagus? Nah boleh bertanya ke komunitas Anda juga, biar tepat
sasaran. Dan yang saya paparkan selanjutnya hanya ide-ide kecil
sebagai contoh dan pemancing saja, siapa tahu ada yang cocok.
Jika Anda punya butik kecil-kecilan atau jual baju kecil-kecilan, dan
acak-acakan dalam pantauan Anda. Kumpulkan dalam
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 6
punya TV cable di rumah, coba saja mengadakan acara nonton
bareng Fashion TV dengan komunitas (kalau ada teman yang
berprofesi jadi model bisa diundang juga tuh...) Sudah jelas ada
hubungan dengan baju tetapi tidak jualan baju. Yang diobrolkan
pasti seputar fashion. Anda dapat mengetahui selera orang dan juga
mungkin orang dapat memberikan ide kepada Anda untuk membuat
ini atau itu yang akan mereka bantu pemasarannya. Aha… semua
hanya dari obrolan!
Jika Anda memiliki toko boneka atau toko souvenir kecil-kecilan
bisa juga ajak komunitas Anda membuat acara lomba gambar atau
lomba susun balok (hadiahnya sudah jelas barang dagangan Anda
sendiri ya hehehe…) untuk anak-anak rekanan komunitas Anda.
Yang penting di sini hanyalah agar orang tahu jika Anda yang
menyelenggarakan acara rumahan ini ternyata jualan boneka luculucu.
Buku ini mengajak para pembaca/ pengarang untuk
membuat novel agar cepat dikenal, dan laris (best
seller). Ia mengibaratkan judul novel adalah produk,
nama pengarang adalah brand owner dan nama pena
adalah brand umbrella. Buku ini lebih
menitikberatkan bagaimana mengarang novel dengan
pendekatan marketing, agar novel Anda laris (best
seller) dan dibaca orang. Penulisnya Saut Poltak
Tambunan telah membuktikan hal itu. Dia adalah
pengarang novel laris yang novel-novelnya banyak
difilmkan di layar lebar dan sinetron. Tebal: 124 hal.
Ukuran: 20 X 13,5 cm. Harga: Rp. 30.000,-
Kiat Sukses Mengarang Novel,
Best Practice & Marketing Strategy Concept
Pengarang: Saut Poltak Tambunan
Penerbit: PT Kutubuku Sampurna
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 7
O = Observe and maintain your community
Sudah memiliki komunitas yang solid adalah satu modal yang lebih
berharga daripada modal uang yang sudah dikeluarkan untuk
investasi. Dari komunitas ini kita dapat menganalisa kecil-kecilan
apa yang menjadi kebutuhan komunitas ini yang dapat kita usahakan
untuk kabulkan.
Kalau mau sedikit repot ya kelompokkan atau bagi komunitas
menjadi beberapa kumpulan kecil yang memiliki persamaan,
misalnya golongan umur yang sama, lokasi tempat tinggal yang
sama, pekerjaan yang sama, hobby yang sama. Kerjakan sambilan
sambil iseng kutak-katik data. Percaya gak percaya suatu hari hal ini
akan sangat berguna sehingga Anda tidak perlu lagi blingsatan
mencari jarum dalam rumput atau harus obrak-abrik data yang masih
acak-acakan untuk mencari orang-orang tertentu yang Anda
maksud.
Biasanya di situs jejaring sosial semacam facebook juga
menyediakan fasilitas List Friends yang berfungsi bagi Anda untuk
membagi komunitas menjadi lebih kecil berdasarkan persamaan
yang Anda inginkan. Nah… suatu saat bila Anda hanya ingin
mengirimkan informasi kepada mereka yang ibu rumah tangga
misalnya, sudah tidak perlu repot cari satu-satu lagi. Tinggal klik
dan keluarlah data yang dimaksud, dan kirim.
Jangan lupa juga menjaga hubungan baik dengan komunitas, tentu
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 8
dengan cara yang tidak membombardir itu. Nah… hubungan baik
yang tidak terkesan teror, yang gimana tuh? Kita bahas di point lebih
lanjut…
T = Try to evaluate and be creative periodically
Evaluasi diri dengan cara meminta saran, kritik dan masukan lainnya
adalah salah satu bentuk komunikasi yang menjaga hubungan
kepada komunitas kita. Dengan merasa ditanggapi, didengar dan
dibaca maka komunitas Anda akan merasa dihargai dan juga respek
dengan komunitas yang Anda bina.
Adanya kumpulan saran, kritik membangun akan membuat pikiran
kita kreatif (selain diri kita sendiri harus kreatif loh ya hehehe...).
Jaga hubungan dengan kreatif! Artinya jangan melakukan
interaksi untuk memperoleh respon dari komuniti dengan hal-hal
yang itu-itu saja. Sodorkan hal-hal yang kreatif dari produk Anda
dan cara Anda berkomunikasi (dengan chat online-kah, atau
membuat topik diskusi online / thread starter, atau kuis dan
sebagainya)
Sebaiknya harus ada frekuensi tersendiri sehingga tidak terlalu
sering, tetapi juga jangan sampai tidak ada kegiatan agar kita tidak
kehilangan kontak dengan respon-respon dari komunitas kita.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 9
H = Have to be informative for continuity but not terrorize
Informasi adalah senjata semua pengambilan keputusan. Jadi
jangan pernah Anda lupa menginformasikan hal-hal baru, hal-hal
menarik untuk membuat komunitas terus terhubung dengan kita.
Sekali lagi jangan memberi informasi mengenai penawaran
terlalu sering! Karena ini justru jadi bumerang. Sebaiknya berikan
informasi-informasi yang penting dan dikemas dengan bahasa yang
lucu akan lebih menarik daripada sekadar menulis : Bagi yang mau
memberikan hadiah ulang tahun yang lucu, ayooo buruan
hubungi xxx... mumpung discount loh! Hal ini jadi terkesan biasa
dan lama-lama jadi teror betulan.
Bagaimana kalau kita memberikan informasi lewat sms, email atau
wall status jejaring komunitas Anda dengan bahasa seperti ini :
Anak ultah, hati riang tak menentu.
Tapi bimbang budget terbatas.
Kalau boleh Santi bantu.
Dapat discount juga kualitas.
Alternatif kalimat ini mungkin lebih mengena karena tidak
mendorong orang, tapi lebih ke faktor mendorong diri kita sendiri
untuk membantu kesulitan orang. Orang akan merasa dibantu atau
ditolong adalah lebih baik daripada diminta menghubungi (jelas
lebih banyak tidak akan menghubungi deh hehehe…)
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 10
Hindari memberikan informasi yang bersifat persuasif terlalu
sering akan membuat komunitas nyaman. Komunitas Anda tidak
merasa ditodong tetapi senang dapat ikut berkomentar walaupun
belum tentu beli hari itu.
Nah… jika tahapan SMOOTH marketing ini dilakoni mungkin
apresiasi orang tentang bisnis Anda akan lebih positif karena Anda
secara tidak langsung sudah merengkuh relung pikiran mereka
secara halus tanpa harus merasa takut dianggap 'jualan terus'.
Penjualan / sales akan berjalan seiring SMOOTH marketing yang
Anda lakukan secara berkesinambungan. Semoga berhasil dan
selamat berwirausaha…
"Kami mengundang anda untuk bersama-sama menjadi lebih baik dari keadaan
kita sekarang. Lebih baik dalam hal kepribadian, material dan spiritual. Website
Pengharapan ini dibuat sebagai wadah kita bersama-sama belajar dan berbagi
informasi."
http://www.pengharapan.com di Facebook:
http://www.facebook.com/pengharapan
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 11
BAB 2
Blog Bisnis dengan
Teknik SMOOTH Marketing
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 12
da beberapa orang bertanya kepada saya, tepatnya minta
Asaran saya saat mereka ingin memperluas jangkauan penjualannya secara online. Kebanyakan bertanya, mana
yang lebih baik, menggunakan website atau blog? Sebelumnya
mereka menimbang untuk bertanya kepada saya karena menurut
mereka sudah cukup lama beraktifitas online, malang melintang
setiap hari di dunia maya, sehingga malah ada yang mengira saya
bisa membuat website hehehe… (ya bisa sih tapi sederhana sekali)
Kembali lagi ke masalah pertanyaan tadi, sebelum saya jawab lebih
baik saya mengambil beberapa asumsi yang kebanyakan dikatakan
orang mengenai website dan blog. Zaman internet pertama kali
booming di Indonesia, seingat saya (dan memang) tidak ada yang
namanya 'blog', yang ada hanya website untuk profile perusahaan,
dan untuk pribadi. Kalau ada yang mengatakan website itu kudu
bayar dan blog gratisan… ya kurang tepat juga. Karena dulu pun
sebelum ada istilah blog, yang ada ya memang istilah website
gratisan (dulu paling ngetop sih dari geocities).
Masuk ke tahun 2000 ke atas barulah ada sedikit perbedaan karena
muncul istilah web log yang merupakan bagian dari world wide web
yang isinya di arsip berdasarkan urutan waktu (sekarang sudah
diarsip berdasarkan kategori label atau tag juga) dan memberikan
fasilitas kepada orang untuk memberikan komentar. Web log
akhirnya dipopulerkan oleh Peter Merholz dengan memecah istilah
weblog menjadi we blog (blog = melakukan editing dan posting di
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 13
di weblog) yang akhirnya lebih bersifat ke web pribadi ketimbang
dengan website yang kesannya serius.
Banyak yang berasumsi juga jika website lebih profesional
dibandingkan blog. Memiliki domain dotcom juga dianggap akan
lebih mengangkat citra usaha dibandingkan mereka yang masih
menggunakan embel-embel nama penyedia blog gratis seperti
blogger, wordpress, multiply dan sebagainya. Asumsi ini juga yang
bercokol di pemikiran teman-teman waktu bertanya dengan saya
apakah tidak akan kelihatan 'asal-asalan' jika menggunakan blog
untuk usahanya dan hanya dengan menggunakan nama misalnya
jualtas.blogspot.com.
Kalau mengacu pada perbedaan istilah yang sudah saya jabarkan
sedikit di atas saya coba mengarahkan kepada mereka atau juga Anda
yang bertanya tentang pertanyaan tersebut.
Pertama yang jelas untuk ditanyakan kepada diri Anda adalah jenis
dan cakupan usaha Anda sendiri. Jika usaha Anda memiliki target
konsumen secara pribadi alias bukan perusahaan, dan produk yang
Anda jual juga seputar kebutuhan pribadi sehari-hari, bukan dijual
secara grosiran atau jumlah nilai yang besar sekali, saya akan
menjawab menggunakan blog adalah lebih tepat daripada harus ribet
mikir membuat website. Bukan berarti tidak boleh, tetapi sebagai
permulaan, memajang produk di blog sudah merupakan langkah
profesional selama dikelola dengan baik.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 14
Berarti kata kunci di sini sebenarnya hanyalah pengelolaan yang
baik sebuah blog untuk bisnis. Jika kita membuat profil bisnis
berbasis website pun yang tidak dikelola serta minim update juga
lebih tidak baik tinimbang blog yang di-maintain dengan baik.
Semua fasilitas yang dapat dibuat di website pun dapat diterapkan di
blog, jadi mengapa harus menolak yang gratis jika dapat dikelola
dengan baik? Lain halnya jika memang bisnis Anda memiliki
kapasitas selain menjangkau customer juga menjangkau market B2B
(business to business, istilah sederhananya perusahaan yang
customer-nya juga perusahaan, bukan personal) barulah
pengembangan website akan dirasa lebih baik. Tetapi jangan salah,
lihatlah sekarang portal dan website ternama yang ada sekarang ini,
mereka tetap menyertakan blog mereka sendiri (entah blog pemilik
perusahaan, blog pemilik portal, blog kolumnis portal atau media
massa) di dalam portal / website mereka. Berarti tetap jangan pernah
meremehkan keberadaan blog untuk bisnis.
Stock Kacau ...?
Toko Merugi ......?
Sekarang sudah ada SOLUSI-nya,
bacalah informasi ini dan dapatkan
cara:
"Bagaimana Mendayagunakan Toko
Anda, Membuat Hasil yang Luar Biasa
dan Meningkatkan Pendapatan Anda
D a l a m W a k t u S i n g k a t ! ”
http://programtoko.programasli.com
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 15
Sekarang barulah kita masuk ke masalah kedua, yaitu pengelolaan
blog bisnis yang sebaiknya diperhatikan oleh Anda pemilik usaha
kecil ataupun menengah. Yang jelas kita harus memanfaatkan nilai
lebih sebuah market yang berbasis online yaitu :
a. Keunggulan dalam komunikasi dua arah.
b. Feedback lebih cepat.
c. Transaksi lebih cepat, murah, dengan tingkat sekuritas
yang tinggi.
d. Kemudahan dan kecepatan update data dan informasi.
Kelebihan-kelebihan penggunaan internet dalam mendukung bisnis
dengan fasilitas blog ditunjang oleh banyak widget yang tersedia di
dunia maya yang dapat digunakan dan bahkan harus ada di blog
Anda untuk memperoleh hasil yang maksimal. Jadi bila Anda sudah
membuat blog, pastikan Anda melengkapi dengan fitur-fitur yang
membantu dan memudahkan Anda untuk melakukan kegiatan usaha
dengan maksimal.
Kembali saya menggunakan istilah SMOOTH marketing untuk
memudahkan langkah-langkah pemanfaatan blog sebagai media
untuk menginformasikan tentang usaha Anda untuk lebih mudah
dipahami.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 16
Show your specific quality products or services
Yang harus diperhatikan saat Anda menginformasikan produk dan
jasa Anda dalam blog adalah:
a. Keunikan produk / jasa
b. Manfaat produk / jasa
c. Gambar produk / jasa
d. Jenis dan ragam produk / jasa
e. Posting masing-masing artikel produk atau jasa
berdasarkan kategori jika ada sehingga memudahkan
pembaca untuk mencari.
f. Berikan label di setiap posting yang akan secara
otomatis dijadikan arsip per kategori oleh situs
penyedia blog. Label dapat berdasarkan kategori
produk, misalnya anda menjual mainan anak usia anak
di bawah tiga tahun maka beri label 'Batita' misalnya
g. Berikan tag di setiap posting, hal ini untuk
memudahkan kata kunci dalam mesin pencari semacam
google atau yahoo dalam menemukan produk di situs
Anda. Misalnya posting mainan anak batita tadi
diberikan tag 'Batita', maka suatu hari ada yang
mengetik kata 'batita' di mesin pencari, blog Anda akan
muncul dalam daftar mesin cari.
Make your online or offline community
Di blog juga kita harus menginformasikan komunitas yang sudah
kita buat baik di jalur online maupun offline. Pastikan pembaca
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 17
dapat ikut serta dalam komunitas yang Anda buat dari blog dengan
cara :
a. Membuat tautan situs jejaring tempat Anda membuat
komunitas usaha Anda jika Anda memiliki komunitas di
jejaring sosial di internet (misalnya link facebook, twitter
atau forum Anda). Biasanya situs jejaring sosial di
internet sudah menyediakan bahasa html yang dapat di
copy paste di blog Anda sehingga tinggal diletakkan di
blog untuk di klik.
b. Akan lebih menarik jika Anda membuat tautan
komunitas yang menampilkan wajah para komunitas
Anda di blog (misalnya menggunakan widget dari
mybloglog.com, networkedblogs.com atau google
follower)
c. Ajak komunitas Anda yang memiliki blog untuk tukar
link / tautan alamat blog juga. Kerjasama yang win win
solution antara Anda dan komunitas Anda akan terjadi
dengan saling menampilkan alamat blog di blog masingmasing.
d. Anda juga harus aktif untuk saling tukar tautan dengan
blogger-blogger yang Anda lihat memiliki traffic cukup
bagus. Selain meningkatkan lalu lintas blog Anda, Anda
juga akan mengenal blogger-blogger baru yang
berpotensi sebagai komunitas Anda selain sebagai rekan
tukar link.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 18
e. Yang jelas jangan lupa juga menginformasikan dan
membuat tautan alamat blog Anda di setiap situs, portal
atau jejaring sosial yang Anda ikuti kegiatannya, hal ini
hukumnya wajib!
Organize your programmes
Banyak sekali program-program online yang dapat Anda buat di blog
untuk membantu memperluas informasi tentang produk Anda selain
program offline tentunya. Program yang dibuat juga tidak perlu
sesuai dengan produk atau jasa yang Anda jual, yang penting
menarik pembaca blog untuk selalu bertandang. Jangan lupa juga
menginformasikan program offline Anda di blog.
Sebaiknya jangan membuat program yang bersifat memberi hadiah
karena membeli produk Anda. Tujuan program sebenarnya memberi
daya tarik kepada calon pembeli (bukan yang sudah membeli).
Dengan novel ini, Zara Zettira Zr, tetap punya kelas
tersendiri dalam blantika pernovelan tanah air,
dan tetap layak menjadi ikon dalam dunia bisnis
pernovelan Indonesia. Sebagai pengarang, ia
punya gaya, dan sekaligus ia memiliki sikap yang
kadang berada di luar mainstream. Mungkin
itulah keunggulan novel Cinta Maya ini sehingga
tetap layak dibeli, dibaca dan dikoleksi. Novel ini
bisa diperoleh di TB Gramedia di seluruh
Indonesia. Tebal: 195 hal. Ukuran: 20 X 13,5 cm.
Harga: Rp. 50.000,-
Judul: Cinta Maya. Pengarang: Zara Zettira ZR
Penerbit: PT Kutubuku Sampurna
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 19
Berikut saya hanya berikan beberapa ide yang mungkin dapat
digunakan :
a. Berikan hadiah kejutan kepada komuniti blog Anda
secara acak, misalnya dalam rangka ulang tahun atau
event tertentu.
b. Jika Anda pengusaha salon atau berhubungan dengan
fashion dan kecantikan Anda dapat membuat kontes foto
gaya yang di email untuk Anda posting di blog, dan
libatkan pembaca untuk voting siapa yang layak jadi
pemenang. Asyik pastinya.
c. Jika Anda pengusaha makanan boleh mengikutsertakan
komunitas Anda untuk berbagi resep atau lomba
kombinasi resep dengan menggunakan menu makanan
yang Anda jual.
Observe and maintain your community
Untuk menjaga komunitas Anda agar tetap solid dengan blog, Anda
harus dibantu dengan fitur-fitur seperti :
a. Chat room yang dapat membuat Anda berbicara untuk
memperoleh masukan dari komunitas Anda secara
langsung.
b. Comment Box adalah fasilitas untuk pembaca atau
komunitas Anda yang ingin meninggalkan pesan
sekiranya tidak dapat berbicara langsung dengan Anda
dengan fasilitas chat room.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 20
c. Mencantumkan email dan nomor telepon yang dapat
dihubungi juga tidak kalah pentingnya.
d. Jika memungkinkan Anda memiliki kolom untuk input
data komunitas (seperti nama, tgl lahir, lokasi dan
informasi lain yang Anda perlukan) yang terkoneksi
dengan database Anda. Untuk fitur ini memang sedikit
rumit karena biasanya fasilitas database ini memang
harus mengeluarkan biaya untuk membeli ruang hosting
dan menggunakan bahasa pemograman tetapi jika
memang harus, tidak ada salahnya untuk dipasang di
blog 1)
Fasilitas dan fitur di atas semua dapat dicari di internet, dan banyak
yang menyediakannya gratis, jadi Anda hanya mengambil kode html
untuk dipasang di blog Anda.
Dengan menggunakan fitur-fitur komunikasi di blog Anda akan
membuat Anda selalu dapat terhubung dan menanggapi respon
orang secara cepat. Bagaikan petugas customer service yang selalu
siap sedia selama 24 jam, fitur yang Anda pasang menampung serta
mencatat kritik, saran dan respon komunitas untuk dapat segera
Anda jawab.
1) Jika Anda tidak dapat menampilkan fitur kolom input data komunitas di blog tidak perlu
kecil hati, karena masih banyak langkah lain untuk itu yang bukan menggunakan blog.
Pembahasan mengenai pentingnya menjaga komunitas serta pengelolaan data komunitas
sebagai bahan untuk pendukung usaha Anda akan dijelaskan lebih lanjut di topik berikutnya
sebagai pelengkap tambahan SMOOTH marketing.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 21
Try to evaluate and be creative periodically
Jangan meremehkan keberadaan blog sebagai alat bagi Anda untuk
menganalisa dan mengevaluasi pencapaian Anda. Siapkanlah fiturfitur
:
a. Counter traffic, yaitu penghitung jumlah pengunjung
yang sudah datang ke blog Anda. Secara periodik Anda
dapat menghitung rata-rata pengunjung per hari dari
sana.
b. Global Visitor Tracking, adalah fasilitas untuk melacak
siapa dan dari mana pembaca Anda datang ke blog Anda.
Dari pelacak lokasi ini memudahkan kita mengetahui dari
mana orang mengetahui blog Anda, dan juga dari kota
mana saja (bahkan negara mana saja). Hal ini patut
menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan
atau perluasan usaha Anda kelak.
c. Pooling, yaitu fitur yang dapat Anda manfaatkan jika
Anda sedang membuat survey kecil-kecilan untuk
komunitas Anda. Fitur pooling memudahkan komunitas
untuk menjawab survey dari Anda dengan hanya klik
jawaban yang cocok dengan mereka. Dan Anda dapat
mengetahui hasilnya dengan segera.
Sekali lagi fitur-fitur di atas dapat diperoleh gratis semua.
Jangan pula Anda menganggap blog Anda adalah sesuatu yang kaku
dan hanya boleh diisi dengan topik produk Anda melulu. Hal ini
akan sangat membosankan! Sekali-sekali tampilkan posting yang
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 22
sama sekali tidak ada hubungan dengan usaha Anda, entah tulisan
yang berupa paparan ilmu pengetahuan ringan, intermezo, tulisan
lucu, dan informasi-informasi lain yang di luar dari produk Anda.
Beri label untuk tulisan di luar jalur ini dengan label 'Lain-lain' atau
'Rupa-rupa' atau istilah lain yang berkonotasi posting luar jalur
jualan. Jangan heran jika ternyata pengunjung blog Anda malah
ketagihan terus datang hanya gara-gara posting ber-label 'Lain-lain'
ini. Anda sudah menjaring komunitas yang berkesinabungan datang
karena Anda selalu menyajikan hal yang kreatif ketimbang
menyodorkan produk jualan Anda saja.
Have to be informative for continuity but not terrorize
Nah untuk yang unsur terakhir ini sebenarnya cenderung ke Anda
sebagai pemilik atau pengelola blog yang harus terus memotivasi
diri. Banyak situs website yang gagal bukan karena kekurangan fitur,
bahkan banyak yang memajang fitur canggih, desain keren dengan
animasi, kata kunci yang mudah ditemui di mesin pencari, bahkan
beriklan di media-media internet lainnya namun tidak diimbangi
dengan menjadi pribadi blogger yang informatif.
Blog yang informatif ini berarti kita diharapkan untuk :
a. Inisiatif dengan cepat menanggapi respon orang dan
segera memberikan informasi yang diperlukan
komunitas.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 23
b. Motivasi untuk terus update blog dengan informasi yang
menarik. Kemandekan update isi blog akan sangat
berpengaruh kepada komunitas. Pembaca akan
semakin lupa jika blog tidak di update secara teratur.
c. Sikap 'ramah di dunia online' sangat perlu. Terkadang
banyak komentar-komentar komunitas dibiarkan begitu
saja alias dicuekin, sehingga komunitas merasa Anda
tidak memihak mereka yang sudah menanggapi dengan
antusias dan tulus bisnis dan blog Anda.
e. Menghargai privasi pembaca dan komunitas sehingga
Anda sadar untuk memberikan informasi yang memang
diperlukan oleh komunitas. Bukan lagi informasi
sampah, persuasif dan bombastis di blog yang membuat
komunitas Anda seakan diteror oleh pesan-pesan Anda.
Nah... jangan ragu menggunakan blog untuk bisnis jika memang
Anda merasa tidak ingin atau belum mau membuat website
berbayar. Walaupun gratisan dan tidak memiliki domain dotcom,
Anda tetap dapat berlaku bak profesional selama memang Anda
mengacu kepada kaidah mengutamakan komunitas untuk terus
terkoneksi erat dengan Anda.
Catatan singkat :
Saya tidak berusaha untuk menjelaskan sistem transaksi online yang
menggunakan fasilitas klik dan order dengan memasukkan kartu
kredit.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 24
Tetapi jika boleh saya mencoba membesarkan hati untuk para
pengusaha kecil yang ingin merambah pasar online walaupun
dengan :
a. Sistem pembayaran transfer antar bank seperti biasa
(tentu saja nomor rekening bank dicantumkan tetapi
bukan otomatisasi, hanya sebagai informasi bila ada
pembeli yang ingin membayar).
b. Disain blog yang standar namun tetap wajib
mengetengahkan fitur-fitur yang harus ditampilkan
seperti yang telah dipandu dari SMOOTH Marketing
tetap sudah cukup mumpuni untuk dikelola jika Anda
memang serius.
Selamat mencoba :)
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 25
BAB 3
Mengelola Komunitas = Mengelola
Investasi Anda
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 26
engapa saya membuat topik khusus mengenai
Mkomunitas. Jawaban sederhananya adalah karena inti dari SMOOTH MARKETING itu sendiri adalah
komunitas dan bukan produk! Kenapa??
Jika kita berkonsentrasi kepada produk maka kita akan
dikalahkan oleh berjuta-juta produk sejenis, mengingat zaman
sekarang hampir dapat dikatakan tidak ada produk yang betul-betul
baru, yang ada hanya inovasi atau spesialisasi, dan itupun akhirnya
ditiru!
Tetapi komunitas?? Belum tentu produsen A memiliki komunitas
yang sama dengan produsen B. Perbedaan komunitas ini secara
tidak langsung mengarahkan kita kepada satu perhatian khusus
kepada manajemen komunitas. Produsen yang mengabaikan
komunitas dan memperhatikan komunitas tentu akan sangat
berbeda hasil investasinya.
Belakangan hari di era internet yang merajalela bahkan dibuat
istilah tersendiri era 2.0, ada kelebihan di mana setiap pengusaha
mampu membuat komunitas dengan semudah membalik telapak
tangan. Cukup membuka akun jejaring sosial di mana-mana akan
menarik pengunjung untuk menjadi anggotanya. Semua
perusahaan berbondong-bondong memiliki blog atau juga fans page
di mana-mana demi menyebarluaskan informasi berharga untuk
komunitasnya. Hal ini menjadi bukti bahwa era mengagungkan
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 27
produk bagus saja sudah tidak zaman. Tetapi dengan membuat
komunitas yang solid akan terus memajukan kancah usaha dalam
jangka panjang.
Namun demikian tetaplah masih banyak orang-orang yang hanya
berhenti sampai kepada langkah 'membuat komunitas' (dalam
tahapan SMOOTH marketing yaitu pada huruf M = Make your
online or offline community) namun tidak mengelolanya sehingga
komunitas itu hanya pasif begitu saja. Sangat disayangkan karena
komunitas inilah yang pada akhirnya merupakan 'modal utama'
pada usaha kita, bukan lagi uang yang sudah diinvestasikan. Dari
mana kita berharap investasi kita akan kembali jika bukan dari
komunitas yang nota bene adalah calon-calon konsumen Anda?
Saatnya untuk membahas tahapan untuk Observe and maintain
your community (huruf O pada SMOOTH Marketing) adalah
langkah setelah membuat komunitas tersebut.
Istilah komunitas lebih sering saya gunakan di konsep SMOOTH
Marketing ini sebenarnya juga identik dengan istilah jaringan
dalam dunia usaha (apalagi komunitas saat ini lebih banyak
dibentuk di jejaring sosial, ya masih ada inti kata jaring di sini).
Namun mengingat kata 'jaringan' konotasinya lebih kepada bisnis
oriented dan serious way, maka saya lebih cenderung menggunakan
istilah komunitas yang konotasinya lebih kepada 'pergaulan' atau
'pertemanan' sebagai 'marketing step' yang tidak selalu berakhir
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 28
kepada kegiatan bisnis.
Komunitas di sini terdiri dari konsumen, calon konsumen atau
sekadar teman-teman yang tidak berminat dengan produk Anda
tetapi mengenal Anda. Jangan mengira mereka yang tidak
berminat itu tidak bermanfaat bagi usaha Anda. Walaupun tidak
terjadi sales pada mereka, tetapi informasi mengenai Anda yang
tertinggal di benak mereka setidaknya membawa marketing
multplier effect kepada rekan-rekan mereka yang mungkin
memerlukan produk Anda, jadi jangan pernah abaikan pendapat
mereka yang bukan konsumen Anda.
Beberapa langkah me-manage komunitas Anda yang sederhana dan
pasti dapat dilakukan di kala senggang dikategorikan menjadi tiga
kegiatan utama pengelolaan komunitas, yaitu :
Pengumpulan data dari komunitas Anda.
Anda dapat menyediakan form sederhana untuk memperoleh data
singkat mengenai komunitas Anda. Form dapat berupa manual atau
terintegrasi dengan website atau blog perusahaan kesayangan Anda.
Data yang mendasar sudah jelas mencakup nama, jenis kelamin,
lokasi, status pekerjaan, hobbi, dan jangan lupa email sebagai
jembatan penghubung informasi. Anda dapat menambahkan field
data informasi tambahan jika memang perlu dan berkaitan dengan
produk Anda. Buatlah serapih dan selengkap mungkin sehingga bila
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 29
Anda ingin mengelompokkan atau membuat indeks data
berdasarkan umur, atau lokasi misalnya, sudah tinggal memerintah
piranti lunak pengelola data (yang paling sederhana dan cukup
lengkap yaitu Microsoft Excel) untuk menyelesaikannya.
Kendala dari kegiatan ini adalah jika ada komunitas yang enggan
membeberkan data lengkap. Kalau memang begitu, tidak perlu
dipaksa. Biasanya orang memang masih enggan memberikan data
jika memang nanti dianggurin begitu saja, atau takut
disalahgunakan. Jadi intinya, bila ingin lebih mudah untuk menarik
data dari komunitas sebaiknya diiringi dengan program yang
menarik untuk diikuti komunitas sehingga tidak ada rasa enggan
bagi mereka untuk membagikannya.
Buku ini memuat 79 sajak Kurniawan
Junaedhie dengan subjudul “Sajak-sajak
1974-2009”. Merupakan kompilasi, atau
semacam rekam-jejak kepenyairan KJ
dalam rentang waktu yang tak singkat, 35
tahun. Karena kompilasi, maka dalam
“Cinta Seekor Singa” dimuat sajak-sajak
yang tentu dimaksudkan KJ menjadi
cerminan karya-karyanya di empat periode
itu. Tampillah 10 sajak mewakili periode
1970-an, periode 1980-an 18, periode 1990-
an 38, periode 2000-an 13 sajak. Pemuatan
sajak-sajak itu berurutan sesuai periode
penulisannya. Tebal: 116 hal. Ukuran 14,5 x
20 cm. Harga Rp. 42.600,-
Cinta Seekor Singa, Puisi
Pengarang: Kurniawan Junaedhie
Penerbit: Bisnis2030
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 30
Survei dan riset
Dari komunitas Anda dapat membuat survei atau riset kecil-kecilan,
pooling atau voting sehingga menjadi masukan awal bagi Anda
untuk mengambil keputusan.
Komunitas dapat sangat bermanfaat untuk dimintai pendapat jika
ingin melakukan rencana perluasan produk atau launching. Hal ini
akan membuat segala keputusan tepat sasaran selama data
komunitas cukup valid dan berhubungan erat dengan usaha Anda.
Dan percaya atau tidak, sebenarnya Anda dapat mengetahui respon
produk dan pasar usaha Anda juga dari komunitas yang Anda
bentuk. Banyak berita-berita dan informasi menarik yang dapat
diperoleh dari komunitas Anda yang mungkin secara tidak langsung
nanti akan berkaitan dengan usaha Anda. Misalnya dari diskusi
yang Anda buat di forum memunculkan pernyataan-pernyataan atau
berita dari luar negeri misalnya yang dapat menjadi ide bagus untuk
diterapkan pada produk Anda.
Modal Dasar Penerapan CRM
Komunitas adalah harta terpendam perusahaan dalam menjalankan
proyek Customer Relationship Management.
Istilah Customer Relationship Management sebenarnya sama
dengan membina hubungan dengan pelanggan dengan
memanfaatkan basis data customer yang ada. Namun sedikit saya
http://smoothmarketing.femikhirana.com
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 31
melencengkan sedikit istilahnya menjadi Community Relationship
Management, karena apa? Karena cikal bakal community seperti
yang sudah dibahas di atas adalah cikal bakal terciptanya konsumen.
Jadi membina hubungan dengan komunitas yang sudah Anda bentuk
berarti selain menciptakan pelanggan yang loyal, juga terus
membina hubungan baik dengan konsumen.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 32
Beberapa hal yang mungkin dapat Anda lakukan kepada komunitas
Anda sehubungan dengan praktik CRM ini antara lain :
1. Memanfaatkan data untuk membuat membership khusus
mereka yang sudah melakukan pembelanjaan.
2. Memberikan ucapan atau perhatian khusus kepada mereka
yang berulang tahun (tentu sumbernya berdasarkan dari
data yang sudah Anda buat), Anda dapat memberikan
program khusus kepada mereka yang ultah, atau
memberikan ucapkan selamat, dan perlakuan khusus
lainnya.
3. Manfaatkan penyebaran informasi program Anda via SMS,
newsletter, email atau jejaring sosial kepada mereka yang
membutuhkan.
4. Anda dapat membuat program khusus dengan pihak ketiga
bagi konsumen atau komunitas. Misalnya komunitas Anda
mendapatkan voucher khusus untuk pembelian produk B
(yang bukan produk Anda) sehingga komunitas merasa
mereka tidak hanya diuntungkan dari pihak Anda tetapi
juga mendapatkan dari relasi Anda.
Kesimpulannya, dengan membina komunitas dengan baik maka
akan membawa dampak selain menjadi pelanggan juga
perpanjangan lidah untuk membawa komunitas baru ke produk kita.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 33
Jadi bila Anda memang ingin berbisnis walaupun hanya usaha kecil,
jangan pernah mengucilkan diri Anda dan terlalu percaya diri pada
produk Anda. Membuka diri dengan menciptakan komunitas, serta
menganggap mereka adalah teman Anda yang sangat perlu
diperhatikan secara khusus justru lebih membawa pangsa yang
potensial. Memperkuat komunitas adalah kegiatan yang membuat
investasi Anda tidak akan lenyap begitu saja daripada berkutat terus
dengan teknis produk.
Contoh sebuah komunitas kegiatan produk ponsel Nokia
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 34
Berlomba Menjaring
Pelanggan Komunitas
detikcom - Senin, 16 November
Berlomba Menjaring Pelanggan Komunitas
Pertumbuhan pengguna layanan jejaring sosial dan komunitas di
Indonesia sangat pesat belakangan ini. Tak heran jika kemudian
sejumlah operator telekomunikasi berlomba untuk menjaringnya.
Pesatnya pertumbuhan mungkin bisa mengacu pada situs jejaring
Facebook yang kini memiliki pengguna aktif lebih dari 11 juta di
Indonesia. Jumlahnya meningkat 13 kali lipat dibanding akhir 2008
lalu yang hanya berkisar 800 ribu.
Selain untuk bersilaturahim dengan kawan dan kerabat, jejaring
sosial juga kerap digunakan sebagai media untuk saling berinteraksi
dengan para netter yang memiliki persamaan minat. Maka,
terbentuklah beragam komunitas di Internet yang jumlahnya kian
banyak.
Potensi ini yang kemudian dibidik sejumlah operator. Telkomsel
adalah contoh paling anyar. Operator ini coba mengoptimalkan
kembali MyPulau, situs jejaring sosial dan komunitas yang telah
dibangunnya sejak 2007.
"Sejak dirintis 2007 lalu, pengguna www.MyPulau.com telah
mencapai satu juta. Peluncuran kembali ini merupakan perbaikan
yang keempat kalinya," ungkap Adam Achmad, Manager Digital &;
Interactive Media Telkomsel, kepada detikINET, baru-baru ini di
Jakarta.
Untuk membangun kembali situs 'one stop destination' tersebut,
Telkomsel kemudian menggandeng PT Access Mobile Indonesia
untuk mengembangkan konten yang bisa dinikmati pelanggan dan
komunitas berdasarkan minatnya.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 35
MyPulau menawarkan fitur seperti Social Status Integrator, My
Interests, dan My Buys. Melalui fitur tersebut, pengguna dapat
memanfaatkan profil uniknya yang terintegrasi dengan berbagai
situs jejaring sosial untuk menciptakan komunitas pertemanan
sendiri, menulis blog, serta bertransaksi dalam forum jual beli secara
e-commerce.
Fitur serupa juga ditawarkan Telkom melalui Mojopia. Namun
Adam menegaskan kalau situs yang dibangun Telkomsel tidak akan
bersaing langsung dengan portal seharga US$ 2 juta yang dibangun
Telkom, induk perusahaannya.
Pada kesempatan lain, Group Head Brand Marketing Indosat Teguh
Prasetya mengungkapkan, aksi membuat situs jejaring sosial juga
telah dirintis oleh Indosat dengan nama www.kongkoow.com. Situs
itu lebih membidik konten musik dan video.
"Sejak diluncurkan tahun lalu sudah menghasilkan uang ratusan juta
rupiah bagi Indosat," ungkapnya.
Pengembangan selanjutnya yang dilakukan Indosat adalah
membuat situs tersebut dapat diakses oleh pengguna mobile setelah
sebelumnya hanya bermain di segmen layar lebar (large screen) luar
ruang.
Pengguna internet dengan large screen hanya sekitar tiga juta. Jika
ingin mengembangkan usaha harus membidik pelanggan mobile,"
ujarnya lebih lanjut.
Jelas, situs jejaring yang dibangun ketiga operator telekomunikasi
terbesar di Indonesia itu ditujukan untuk membidik pelanggan baru,
khususnya dari segmen komunitas.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 36
Contoh sebuah komunitas yang dibuat oleh seorang
penulis (G. Lini Hanafiah) dalam media facebook. Komunitas ini
dikenal dengan nama YukNulis!, nama yang
dibuat sama dengan judul buku/e-book milik penulisnya.
Situsnya dapat dikunjungi di http://yuknulis.com
"Kami tidak menutup kesempatan bagi pelanggan operator lain
untuk bergabung di MyPulau. Namun pastinya kami akan membuat
program khusus bagi pelanggan Telkomsel yang akan membuat iri
para pelanggan operator lain," kata Adam.
Persaingan hebat memperebutkan pelanggan komunitas lewat
jejaring sosial seharusnya jadi kabar baik bagi pelanggan. Sebab,
pada akhirnya, pelanggan juga yang akan menikmati buah dari
persaingannya.
Artikel di atas adalah kutipan berita dari http://detik.com yang membahas
mengenai pentingnya komunitas dalam suatu kegiatan bisnis atau usaha
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 37
BAB 4
Unggul Bersaing di Dalam Komunitas
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 38
ebelum membahas lebih lanjut, saya akan berikan ilustrasi
Syang diambil dari kejadian nyata yang terjadi.
Di perumahan saya yang tidak terlalu besar kompleksnya ada empat
penjual bakso keliling yang berjualan di perumahan saya. Semua
menjual produk yang sama, ada yang dengan gerobak, ada juga
yang menggunakan motor. Namun hanya satu penjual yang paling
sering disambangi oleh penghuni perumahan sekitar saya ini. Kami
memanggil dia dengan Cak Man.
Saya yakin di tempat saya tinggal ini tidak ada yang tidak mengenal
Cak Man, kecuali penghuni baru. Dan kalaupun ia penghuni baru,
saya jamin, satu bulan setelah tinggal di perumahan ini, dia pasti
langsung kenal dengan Cak Man. Kenapa?
Saya ingat kala saya masih penghuni baru di sini, saya sering
melihat Cak Man mondar-mandir (memang kesehariannya ya
mondar-mandir setiap blok dari jam tiga sore) melewati rumah
saya. Walaupun saya tidak tahu Cak Man jualan apa, dan juga tidak
pernah beli, tapi ternyata dia tetap menegur saya dengan ramah jika
saya sedang berdiri di serambi sambil momong anak. Cak Man
hanya menyapa dengan kata,
“Permisi, Bu…” sambil menganggukkan kepalanya.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 39
Sekali waktu kalau bertemu di jalan, ia juga menganggukan kepala
dan menyapa,
“Jalan-jalan ya, Bu...”
Cak Man tidak menawarkan bakso, sebagai penghuni baru saya
ditawarkan fase perkenalan. Mungkin awal saya menganggap
basa-basi, tetapi tidak semua orang melakukan hal ini apalagi
dengan senyum ramah di atas motor yang sekelebat, sempatsempatnya
dia menyapa sambil mengendarai motor.
Tidak perlu berlama-lama untuk saya tahu kalau Cak Man jualan
bakso. Setelah mencoba jadi ketagihan. Beli bakso dengan Cak
Man ini selain baksonya enak, saya bisa guyonan dan ngobrol
bahkan terkadang membahas gosip seputar perumahan yang juga
dikuasai Cak Man dengan baik. Cak Man mengenal hampir semua
penghuni perumahan ini termasuk aparat satpam sampai asisten
rumah tangga sebagai biang penyebar informasi yang cepat ala
infotainment di televisi.
Cak Man selalu tersenyum dan bawel, tidak pernah mulutnya diam.
Gayanya kocak kalau lagi meracik bakso,
“Mi? Kubis?? Gak mau?? Alhamdulilahhh…”
“Kecapnya dibanyakin??? Alhamdulilahhhhh…”
Hehehe… jadi kalau ada yang tidak mau pakai ini itu dia ajak
guyon, yang minta cabe, saos, atau kuah dibanyakin juga
disyukurin, tidak pelit. Jadi semuanya serba customize! Selera
orang beda-beda, makanya tiap detil komponen racikan bakso
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 40
ditanya, sampai ke jeruk nipis, bawang goreng, daun bawang mau
pakai apa tidak…
Belakangan ini ragam bakso yang ditawarkan Cak Man jadi lebih
banyak. Dulu jenis gorengan dalam bakso hanya satu, sekarang ada
tiga macam. Bakso halus pun ada dua jenis, yang kecil atau yang
sebesar bola tenis. Walaupun harga bakso bola tenis itu kelihatan
mahal, tapi habis saja tuh…!
Nanti setelah semua selesai dan masuk ke pembayaran bakso, cara
mengucapkan terima kasihnya juga antik,
“Makasih ya... Yang Kuasa yang membalas,”
Anehnya semua yang beli bakso dengan Cak Man rata-rata ya pasti
membalas dengan kata,
“Amin…”
Dengan Cak Man, selain beli bakso bisa dapat bonus berkat dan doa
loh…
Secara otomatis saya sendiri juga menolak untuk membeli bakso
selain dari Cak Man. Kecuali Cak Man tidak jualan, dan saya lagi
tidak masak, mau tidak mau deh… Lagian ada pengalaman rada
tidak enak tatlaka saya iseng nyoba beli bakso dari penjual bakso
lain. Karena ngantri saya sengaja nunggu di rumah dulu, eh… tibatiba
penjualnya sudah masuk rumah dengan mangkok yang sudah
diisi bakso siap santap. Berarti bakso yang dikasih ya formatnya
dari mas tukang bakso saja. Tanpa tanya lagi apa yang saya tidak
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 41
apa yang saya ingin minta dilebihkan. Duh… kesal pasti, apalagi
suami saya tidak suka daun bawang, musti repot buat menghibahkan
daun bawang di baksonya ke saya.
Waktu saya bilang,
“Loh… kok campur, Mas?? Kan aku tadi bilang nanti kalau sudah
mau bikin punya kita manggil aja…”
Mas Tukang baksonya hanya senyum-senyum dingin,
“Kirain campur…”
Mungkin karena saya main asal tinggal tadi (walaupun sudah titip
pesan). Yang menjual juga tidak mau repot nyambangin saya yang
sebenarnya tinggal geser gerobak berapa meter doang (hanya selisih
tiga rumah dari tempat ia berdiri sebelumnya!).
Ya… sudah, jadinya racikan kuah yang kami inginkan tidak klop,
semua jadi hambar. Walaupun harganya ternyata lebih murah
daripada Cak Man, tapi malah saya sekarang memilih tidak beli
bakso di perumahan ini dengan yang lain selain Cak Man.
Dan ternyata yang merasakan itu bukan saya saja, dan terbukti
tukang bakso selain Cak Man seringnya nongkrong sambil bengong
atau tiduran tanpa ada yang diladenin dan tidak berapa lama
beberapa langsung keluar dari kompleks karena merasa tidak laku.
Ada yang bertahan tapi omzetnya jelas jauh dibanding Cak Man
yang mobile ke mana-mana sampai pembelinya harus telepon ke
ponsel Cak Man kalau tidak ingin kelewatan atau kehabisan.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 42
Nah… sekarang masuk dalam studi kasus terhadap ilustrasi
kejadian nyata tadi. Menurut Anda, apakah kelebihan Cak Man
dibandingkan yang lain sehingga ia dapat unggul dibandingkan
yang lain? Dari segi produk dan komunitas yang dijangkau sama,
bahkan Cak Man termasuk yang harga baksonya lumayan mahal
dibandingkan sekelasnya. Apa yang dimilikinya sehingga ia
mampu bersaing dan menjadi top sales di perumahan saya? Silakan
ditelaah dulu sebelum saya lanjutkan apa yang menjadi kelebihan
Cak Man.
Sudah??
Mari kita samakan pendapat.
Yang dipunyai oleh Cak Man dibandingkan tukang bakso yang
lainnya adalah :
1. Ia membuat komunikasi dalam komunitas baik pembeli
ataupun bukan. Cak Man rela muter-muter dengan sigapnya
dan membaur dengan semua penduduk di perumahan,
menghafal raut wajah dan blok rumah yang ditempati
dengan berkeliling. Sementara tukang bakso lain hanya
muter sekali lalu mangkal tanpa ngobrol dengan siapa pun.
http://indofloris.com
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 43
2. Dengan komunikasi, Cak Man mudah menerima informasi
mengenai pelanggan yang ada, bahkan sampai memiliki
nomor telepon orang tersebut. Awalnya sih pasti pembeli
yang minta nomor ponsel Cak Man, tapi langsung disimpan
oleh Cak Man untuk mempermudah ia melacak posisi. Jadi
yang disimpan adalah nama dan nomor blok rumah
konsumen itu. Gini-gini Cak Man sudah ada basis data
kecil-kecilan kalau mau buat acara loh…
3. Produk yang dijual bukan produk unik, tetapi Cak Man
membuatnya unik secara personal dengan customize
produk. Setiap pembeli ditanya detil apa yang mau dipakai,
mana yang tidak mau dimasukkan dalam mangkok. Jadi
tidak menunggu pembeli berinstruksi dulu, tetapi langsung
diarahkan oleh Cak Man. Inovasi produk juga sebisa
mungkin dibuat Cak Man, seperti yang disebut di atas,
macam gorengan kalau iseng suka ditambah jenisnya.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 44
Kesimpulan yang diperoleh, berarti Cak Man melakukan kegiatan
pemasaran dan berusaha menjadi lebih unik dibanding yang
lain , bukan sekadar jualan. Sedangkan yang lain hanya orientasi
jualan tanpa mau melakukan kegiatan pemasaran yang mendukung
produk mereka terjual.
Banyak di antara kita bahkan tukang bakso di perumahan saya itu
mungkin dapat mengklaim bahwa,
“Saya tidak punya bakat jualan,”
Oleh karena itu bila Anda tersaingi atau disikat lawan mulai
kebingungan dan kelimpungan. Anda selalu fokus kepada produk
yang harus dijual, berharap produk Anda paling unggul, sementara
itu tidak ada produk yang betul-betul spesial yang sekarang dimiliki
oleh satu penjual atau toko zaman sekarang ini. Jadi Anda memang
harus berkompetisi.
Sekarang saya coba mengarahkan Anda sehingga asumsi 'bakat
jualan' itu hilang.
Semua orang memiliki tugas untuk menjual walaupun ia bukan sales,
minimal ia menjual tenaga untuk digaji orang. Apa yang Anda
lakukan saat Anda melamar kerja?
Anda akan membuat CV dengan segala informasi tentang Anda yang
dapat Anda sampaikan, sedetil mungkin, semenarik mungkin, dan
yang jelas Anda harus menyatakan apa kelebihan Anda yang berbeda
dengan kebanyakan orang sehingga Anda layak diterima di sebuah
perusahaan.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 45
Tindakan Anda ini adalah termasuk kegiatan pemasaran diri Anda!
Di mana Anda mempromosikan diri Anda secara tidak Anda sadari.
Secara otomatis pula, Anda sudah menjual diri Anda. Bila Anda
diterima di perusahaan itu, Anda bahkan menawarkan diri Anda
untuk seonggok gaji. Jadi... Anda sudah dan bisa jualan!
Proses selanjutnya Anda bisa menjadi penjual andal, dan itu
bukanlah bakat. Hal itu hanya masalah keterampilan yang diasah.
Mari sekarang saya mengambil contoh lagi dari Anda. Anggaplah
Anda adalah karyawan kontrak, bukan pegawai tetap. Bila Anda
sudah diterima bekerja, apa yang Anda lakukan agar Anda tetap
dipertahankan oleh Direktur? Apa yang Anda usahakan sehingga
Anda tidak dianggap karyawan biasa yang hanya makan gaji tapi
tidak menghasilkan, sehingga jika ada masalah perusahaan, bukan
Percayakan kami untuk membantu Anda :
- Disain untuk iklan, kemasan, brosur, poster.
- Copywrite / Pembuatan teks untuk iklan, brosur, poster, blog.
- Pemasangan iklan di media elektronik.
- Pembuatan jingle iklan untuk radio / televisi.
- Pembuatan situs atau web untuk beriklan / corporate.
- Mencetak bahan promosi (brosur, poster, katalog, dll).
- Sebagai partner konsultan promosi.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 46
Anda yang duluan disorot sebagai karyawan yang layak dirumahkan
dan tidak diperpanjang kembali kontraknya?
Secara logika, Anda seharusnya menunjukkan kualitas Anda dari
jam masuk kerja, kinerja, produktifitas, kreatifitas, sampai jam
pulang kerja semua baik adanya. Anda berusaha lebih baik
dibandingkan rekan yang lain sehingga Anda disorot karena
kemampuan dan kerajinan yang Anda perjuangkan. Dalam hal ini
berarti Anda sudah bukan sekadar melakukan kegiatan pemasaran
dan berjualan, tetapi Anda sudah meningkatkan keterampilan
pemasaran Anda dengan keunikan yang Anda miliki dan hasilnya
adalah Anda menjadi penjual yang dapat diandalkan
dibandingkan penjual lainnya.
Benang merah yang dapat ditarik dari kasus di atas adalah, bila Anda
ingin lebih unggul dibandingkan pesaing Anda yang berkecimpung
dalam bidang produk dan komunitas yang sama adalah, dengan
terus mengasah keterampilan pemasaran Anda dan melakukan
kegiatan itu dengan keunikan khusus agar tujuan penjualan
Anda lebih mudah dicapai dibandingkan pesaing Anda.
Seperti halnya Cak Man. Siapa yang menduga bahwa 'kebawelan
dan keramahan' adalah investasi pribadi yang berbeda (unik) yang
membawanya sebagai penjual andal di perumahan saya
dibandingkan yang lainnya? Bila Anda melihat teman Anda yang
menjadi top sales di sebuah asuransi, properti, jangan remehkan aksi
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 47
cuap-cuap mereka. Coba perhatikan dan pelajari, pasti ada yang
unik dari dirinya dibandingkan rekan lainnya sehingga ia mampu
mencapai prestasi itu. Pelajarilah kelebihan dan keunikannya bila
memang Anda berniat untuk memulai satu usaha, walaupun itu
hanya usaha kecil.
Jadi, bila saat ini semua orang melakukan kegiatan pemasaran dan
penjualan bersamaan, apalagi produk yang sama pula dalam
komunitas offline ataupun online, berarti ada satu langkah yang
harus Anda penuhi untuk dapat terlihat di antara pesaing Anda, yaitu :
1. Asahlah keterampilan pemasaran Anda
Semakin mengasah keterampilan pemasaran (langkah-langkah
Smooth Marketing) Anda semakin peka melihat kebutuhan yang
terkadang tidak diketahui oleh pesaing Anda. Mengetahui
kebutuhan komunitas berarti sangat memerlukan keaktifan Anda
mencari informasi dan memancing informasi dari komunitas Anda.
Bila Anda memiliki kekurangan dalam menyampaikan ramah tamah,
senyum, sulit berkomunikasi, malah berlatihlah, bukan malah
ngotot mempertahankan dan bangga akan kekakuan Anda
sehingga tidak terjadi hubungan antara Anda dan komunitas.
Menjadi orang yang berempati adalah bukanlah pembawaan atau
sifat, tetapi dapat timbul bila Anda melatih diri Anda untuk mengerti
akan kebutuhan dan masalah orang lain yang memerlukan solusi dari
produk dan jasa Anda.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 48
2. Menjadi yang Unik
Buatlah keunikan dari semua kegiatan Anda dalam memasarkan
produk atau jasa Anda. Program yang berbeda dari kebanyakan.
Produk boleh biasa, tetapi variabel pendukung produk (misalnya
kemasan, nama, aneka rasa jika produk makanan) dapat dibuat unik
dan berbeda dengan yang lainnya. Keunikan inilah investasi Anda
yang tidak boleh diabaikan.
Mengasah keterampilan langkah-langkah pemasaran bukan
menjamin Anda harus menjadi penjual yang unggul, hal itu tidak
pernah dapat diprediksi walaupun kita boleh membuat target.
Kesempatan untuk menjadi yang terbaik selalu ada. Tetapi dengan
tidak mengasah hal tersebut, sudah jelas kita tidak pernah jadi
unggulan dibandingkan pesaing.
Jadi bila Anda merasa tidak dapat berkompetisi dengan pesaing
Anda karena merasa Anda tidak memiliki bakat untuk jualan,
sebaiknya dibaca ulang kembali topik ini. Diharapkan Anda semakin
paham bahwa penjualan itu akan terjadi bila diri kita terus mengasah
keterampilan memasarkan sesuatu yang kita buat unik dibandingkan
pesaing Anda.
Variabel pendukung penjualan Anda yang unik, termasuk
menjadikan diri Anda memiliki sesuatu yang berbeda dibandingkan
pesaing Anda, otomatis akan membuat produk Anda unik dan
pantas untuk dikonsumsi.
http://smoothmarketing.femikhirana.com
SMOOTH MARKETING
Sebuah e-book karya Femikhirana
http://femikhirana.com 49
Tentang Penulis
Penulis, Femikhirana (Fekhi) dalam kesehariannya adalah seorang wirausaha
yang bergerak di bidang periklanan. Ibu seorang anak ini menyukai kegiatan
penulisan dari bidang pemasaran yang merupakan latar belakang pendidikan dan
pekerjaannya, sampai kepada penulisan fiksi dan artikel keseharian yang bersifat
perenungan terhadap hidup.
Penulis yang kelahiran Surabaya ini besar di Palembang hingga kuliahnya di
Universitas Sriwijaya Fakultas Ekonomi Manajemen jurusan Pemasaran dan
Diploma 1 Pemograman Komputer di MDP selesai. Usai kuliah dilanjutkan
dengan merambah ibukota Jakarta sebagai kota petualangan dunia kerjanya
sebelum memberanikan diri untuk berusaha sendiri.
Penulis sudah membuat dua E-book yang bersifat fiksi (Trilogi Susu, Teh,Kopi,
Sumpit) dan segera meluncur fiksi terbaru berjudul Buku Cemilan. E-book
Smooth Marketing merupakan E-book non fiksi pertama. Semua E-book
penulis dapat diakses di blog http://femikhirana.com yang merupakan blog resmi
yang selalu di-update oleh penulis
http://smoothmarketing.femikhirana.com
Jumat, 04 Februari 2011
Berbisnis dengan Hati
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 1 dari 48
Berbisnis
dengan Hati
The 10 Credos of
Compassionate Marketing
KH. ABDULLAH GYMNASTIAR
&
HERMAWAN KARTAJAYA
EDITOR :
YUSWOHADY
SUNARTO
MarkPlus&Co
Jakarta, 2004
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 2 dari 48
BAGIAN I
PENGANTAR
HERMAWAN KARTAJAYA
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 3 dari 48
KEJUJURAN SEBAGAI
KEUNGGULAN BERSAING
Oleh : Hermawan Kartajaya
Saya memikirkan compassionate marketing sejak tiga tahunan yang lalu saat
skandal keuangan merebak di Amerika yang memuncak dengan tumbangnya
perusahaan – perusahaan raksasa seperti Enron, Worldcom, atau Global Crossing.
Kasus manipulasi akuntansi terbesar dalam sejarah bisnis Amerika tersebut
menunjukkan keadaan kita betapa semakin tingginya kompleksitas bisnis,
semakin canggihnya tool – tool manajemen, dan semakain majunya perangkat
regulasi, ternyata bukannya menjadikan praktek bisnis kita menjadi semakin
dewasa dan beradab. Justru sebaliknya, ia semakin kebablasan tanpa etika, tanpa
nilai – nilai moral, tanpa pegangan.
Saya berpikir apakah ini tanda akan datangnya akhir jaman. Bisnis telah kian
terpuruk oleh tangan – tangan orang yang tidak punya etika dan moral. Bisnis
tidak lagi dijalankan dengan semangat kejujuran dan keadilan. Apa yang kita lihat
dari skandal tersebut adalah betapa para pebisnis semakin membabi – buta
menghalalkan cara apapun untuk mengeruk keuntungan pribadi tanpa peduli hal
itu merugikan pihak lain. Para pebisnis semakin kehilangan nuraninya.
Kejadian di Amerika tersebut sesungguhnya bukanlah konsern utama saya.
konsern dan keprihatinan saya justru pada praktek bisnis yang sudah berjalan
bertahun – tahun di negeri ini. Kalau mau jujur, sesungguhnya apa yang terjadi di
Amerika itu sudah menjadi keseharian kita selama ini. Secara kebetulan berita
skandal itu di blow up besar – besaran media massa di seluruh dunia sehingga kita
tahu dan tersentak karenanya.
Tapi bagi kita yang di Indonesia skandal tersebut adalah biasa saja. Karena di
negeri ini praktek bisnis yang sepuluh kali lipat lebih kotor dari praktek bisnis
yang dijalankan para eksekutif Enron itu begitu banyak dan telah membudaya
selama tiga puluh tahun lebih.
Kongkalikong politisi – pengusaha!
Bisnis “nginjak kaki”!
Praktek suap dan mark – up!
Sogok – menyogok pejabat untuk memenangkan proyek!
Mendirikan bank untuk mengeruk duit masyarakat untuk mendanai bisnis grup!
Mengelabui bank untuk menguras koceknya!
Kolusi pejabat untuk mendapatkan monopoli!
Dan masih banyak lagi.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 4 dari 48
Kalau mau lebih detail lagi bacalah artikel, Saya Bermimpi Menjadi Konglomerat
– nya Pak Kwik Kian Gie.
Semula saya berpikir bahwa dengan bergantinya pemerintahan Orde Baru politik
di negeri ini akan lebih jujur dan adil. Sehingga kalau politiknya oke diharapkan
praktek bisnisnya juga oke. Tapi seperti kita tahu semua, wajah politik pasca Orde
Baru bukannya lebih baik malah lebih compang – camping.
Kalau dulu korupsi bisa secara rapi “dipusatkan” di pusat – pusat pemerintahan,
maka kini korupsi tersebut semakin meluas dan merajalela di tingkat kabupaten
bahkan kecamatan. Kalau dulu kongkalikong pengusaha – pejabat hanya terbatas
di Jakarta maka kini hal yang sama dilakukan di secara massif di tingkat
kabupaten – kecamatan. Tak heran jika negeri kita ini tak bergeming posisinya
sebagai negara terkorup di dunia. Praktek bisnis kotor yang selama puluhan tahun
melingkupi keseharian kita semakin menyadarkan saya bahwa kejujuran dan etika
bisnis kini sudah menjadi suatu yang langka di negeri ini.
Di negeri yang compang – camping etika bisnisnya, kejujuran merupakan
“resources” yang semakin langka bagi perusahaan. Dan tak bisa di-leverage
menjadi komponen penting keunggulan bersaing perusahaan. Karena godaan
untuk berbisnis secara tidak jujur itu demikian kuat di negeri ini, maka tak banyak
perusahaan yang mampu melakukannya.
Apa artinya ini? Artinya adalah bahwa kejujuran bisa menjadi sumber keunggulan
bersaing yang sangat kokoh. Kenapa kokoh? Karena tak banyak perusahaan yang
mampu melakukannya dan kemampuan tersebut sulit ditiru pesaing. Dalam teori
manajemen, kalau sebuah perusahaan mampu melakukan sesuatu yang sulit ditiru
oleh pesaing maka ia akan memiliki daya saing yang kuat dan sustainable dalam
jangka panjang.
Saya melihat praktek bisnis dan marketing bergeser dan mengalami transformasi
dari level intelektual menuju ke emosional, dan akhirnya ke spiritual. Level
intelektual ditandai dengan penggunaan tool – tool marketing ampuh seperti
marketing mix, branding, positioning, dan sebagainya.
Lalu sejak sekitar sepuluh tahunan yang lalu konsep emotional marketing muncul
dan kini makin mendominasi praktek pemasaran yang dijalankan oleh para pelaku
bisnis. Saat ini varian dari emotional marketing ini sudah berkembang demikian
luas dan telah menjadi buzzword marketing yang popular. Sebut saja beberapa di
antaranya seperti : customer relationship management, experiential marketing,
emotional branding, dan sebagainya.
Tapi kini dan di masa datang, apalagi setelah pecahnya skandal keuangan yang
saya sebut di depan, saya melihat eranya akan bergeser kearah spiritual. Sehebat
apapun strategi bisnis yang Anda punyai, secanggih apapun tool marketing yang
Anda jalankan, semuanya tak akan ada gunanya kalau tidak dilandasi spiritualitas
yang kokoh, Mau bukti? Buktinya Enron, raksasa energi yang praktis habis dalam
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 5 dari 48
semalam karena tidak jujur kepada stakeholders-nya. Apapun bisnis Anda, rohnya
akan terletak pada kejujuran dan etika.
Saya sangat terkesan dengan logika yang dipakai Aa Gym mengenai berbisnis
yang jujur. Berikut ini ada perkataan Aa Gym, “Logikanya sederhana, Allah yang
menyuruh jujur, Allah yang memberi rezeki, untuk apa harus tidak jujur?”
Bisa dikatakan Aa Gym sudah seperti Raja Midas, apapun yang disentuhnya
menjadi emas. Maksudnya, apapun bisnis yang dimasukinya selalu membawa
kesuksesan. Kini beliau sudah mengelola 19 perusahaan dan semuanya
merupakan bisnis yang menguntungkan.
Semua kesuksesan tersebut kuncinya menurut Aa Gym cuma satu : Jujur.
Dalam tulisan ini berisi uraian Saya dan Aa Gym mengenai bisnis yang dilandasi
oleh kejujuran, etika, dan profesionalitas. Isinya sendiri merupakan rangkuman
dari butir – butir pemikiran Saya dan Aa Gym mengenai berbisnis yang jujur dan
beretika yang kami kemukakan dalam sebuah acara talk show dalam rangka
pengajian bulan Ramadhan tahun 2003 lalu.
Dalam tulisan ini Aa gym menguraikan prinsip – prinsip dasar bisnis yang
berlandaskan kejujuran dan Islam, tentu saja dalam konteks Manajemen Qolbu.
sementara saya menguraikan sebuah konsep terbaru yang sudah sejak setahun ini
saya gagas bersama rekan – rekan di MarkPlus&Co. yaitu apa yang saya sebut,
The 10 Credos of Compassionate Marketing.
Akhirnya saya berharap bahwa di negeri tercinta ini akan semakin banyak
perushaan yang mampu tumbuh, berkembang, dan memiliki daya saing kuat
karena prinsip kejujuran dan etika yang dipegang teguh. Betapa indah kalau
bisnis itu dijalankan dengan nurani.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 6 dari 48
BAGIAN II
PRINSIP – PRINSIP
COMPASSIONATE
MARKETING
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 7 dari 48
PRINSIP – PRINSIP BISNIS
DALAM ISLAM
Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar
“BUTA HATI, LEBIH BERBAHAYA, BUTA MATA
TIDAK NAMPAK DUNIA, BUTA HATI TIDAK NAMPAK
KEBENARAN, BUTA HATI DITIPU NAFSU
DAN SYAITAN.”
…
Saudara – saudaraku, andaikata tujuan sudah ditetapkan sepelan apapun kita
bergerak insyaallah merupakan suatu kemajuan. Tapi bagi orang yang tujuannya
tidak tetap, segigih apapun bergerak bisa jadi menuju kehancuran.
Oleh karena itu kalau kita berbicara bisnis itu tergantung tujuannya apa. Ada yang
tujuannya hanya uang, ada yang tujuannya kepuasan. Tapi sebagai muslim paling
tidak ada tiga tujuan yang harus kita pahami sebagai manusia yang diciptakan
Allah.
Pertama, kita diciptakan oleh Allah untuk menjadikan segala aktifitas kita
sebagai ibadah. Itu artinya bisnis bagi kita adalah ibadah, bukan semata – mata
mencari uang.
Kedua, tugas hidup kita menjadi khalifah. Kita diberi kesempatan hidup di dunia
satu kali oleh karena itu kita harus berkarya seoptimal mungkin, sehingga saat
kematian kita kelak adalah puncak kita berkarya dalam hidup ini yang bermanfaat
bagi peradaban manusia, mensejahterakan diri dan mensejahterakan orang lain.
Ketiga, tugas kita dalam bahasa agama disebut dakwah. Artinya apapun aktifitas
yang kita lakukan harus menjadi pencerminan pribadi pribadi yang menjadi
teladan dalam kebenaran.
ini penting, ibadah, khalifah dan dakwah.
Saudaraku, ada orang yang sibuk dengan membanting tulang demi mencari sesuap
nasi. Ini rugi, sudah tulang yang dibanting hanya sesuap yang dicari.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 8 dari 48
Imam Ali pernah mengatakan , barang siapa yang memang kesibukannya hanya
untuk mencari isi perut, maaf derajatnya tidak jauh beda dengan apa yang keluar
dari perut.
Kalau hanya mencari makan apa bedanya dengan kambing?
Kalau hanya sekedar mencari uang, garong juga mencari uang.
Maka kita harus tahu bahwa kita tidak disuruh mencari uang.
Tetapi kita disuruh untuk menjemput rezeki karena setiap makhluk sudah
disiapkan rezekinya masing – masing.
Ada perbedaan mendasar antara “mencari” dan “menjemput”. Kalau “mencari itu
ada kemungkinan tidak mendapatkan apa yang dicari. Tapi kalau
“menjemput”,pasti ada. Maka itu sebabnya saya dalam bisnis tidak cemas lagi
dengan rezeki, dengan gaji karyawan, sebanyak apapun karyawan termasuk yang
cacat.
Kenapa? Karena setiap orang sudah ada rezekinya. Saya kasih contoh, mencari
istri itu belum tentu dia punya istri. tetapi menjemput istri pasti sudah punya istri
kecuali mancari yang lain. Ini penting. “Waman yatawakkal ‘ala Allah fahuwa
hasbuh,” Q.S. At Thalaq (65) : 3, artinya “Dan barang siapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkannya.”
Maaf kalau saya mengambil sudut pandang Islam, karena itu yang saya pahami.
Seorang Muslim, dikatakan professional kalau dia memenuhi dua hal. Pertama,
didalam mencari, dia sangat menjaga nilai – nilai kejujuran, tepat janji, etos kerja,
sehingga kalau dia mendapatkan uang maka dirinya lebih bernilai dari sebanyak
apapun uang yang didapatkan. Karena dia mencari dalam rangka untuk
membangun nilai – nilai.
Kedua, dalam mencari nafkah atau “menjemput rezekinya” dia sangat menjaga
sehingga terbangun nama baiknya. Dengan demikian, dia tidak pernah takut
kehilangan apapun.
Mau pensiun, mati uangnya habis, tidak ada masalah. Karena bukan itu yang dia
cari, tapi nilai – nilailah yang dia cari. Kalau uangnya banyak, dia lebih kaya dari
uangnya. Tapi maaf, kalau koruptor uangnya banyak, rumah berharga, mobil
berharga, tanah berharga, tapi yang tidak berharga adalah dirinya.
Maka tidak heran kalau koruptor sering minta – minta, segalanya dicolok. Maaf,
jangan ada yang merasa tersinggung, kecuali koruptor sendiri.
Bayangkan ada orang yang mencari, dia telah mendapat dunianya, tapi dia tidak
mendapatkan dirinya. Makanya dia takut sekali kehilangan jabatannya, karena itu
yang dia anggap sukses.
Kenapa orang takut turun dari jabatannya?
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 9 dari 48
Karena itu topeng dia. Jadi kalau orang bersembunyi di balik topeng, takut
diambil topengnya. Tapi kalau orang membangun dirinya, dia tidak pernah takut
kehilangan apapun.
Maka orang – orang yang pecinta dunia takut melihat pesaing. Padahal pesaing
adalah saudara kita juga. Tanpa pesaing hidup kita tidak bermutu. Persaingan itu
karunia Allah agar bisa memompa kemampuan kita secara optimal.
Saudara mau balap karung sendirian? Tidak bermutu walaupun meraih juara
umum. Begitu juga apabila balap karung dengan anak TK, walau juara dunia
tetapi tetap tidak ada harga karena lawannya adalah anak TK. Tapi balap karung
dengan petarung tangguh, walau kita menjadi juara kelima, tidak ada masalah.
Tapi kita sudah memompa kemampuan kita secara optimal.
Pesaing tidak akan mengurangi rezeki kita, kalau kita bertarung dengan keyakinan
bahwa Allah yang membagikan rezeki.
Mempunyai pesaing itu nikmat.
Bukankah tidak akan bisa menjadi pahlawan kalau tidak ada penjahatnya?
Yang menjadi masalah siapa yang menjadi penjahat? Itu saja.
Mencari rezeki, sekaligus menjaga nilai sehingga nama terbangun. kalau hal ini
dilakukan harga diri terbangun. Kalau hal ini dilakukan walau sudah pensiun, tua
atau mendapat mutasi, orang tersebut tidak pernah berkurang kemuliaannya
karena telah melekat pada dirinya, kekayaan pribadinya.
Kalau sudah mendapat rezeki, seorang professional yang baik dan berhati nurani
akan mendistribusikan rezekinya. Maka disebutkan oleh Nabi Muhammad,
“Khairunnas anfa’uhum linnas,” Hadits Riwayat Bukhari. Artinya, “Sebaik –
baik manusia adalah manusia yang paling banyak manfaatnya.”
Jadi kita bekerja keras, menjemput rezeki kita, nama kita terbangun, rezeki kita
dapatkan, lalu kita distribusikan. Makin banyak kekayaan, makin banyak orang
lapar tersantuni, makin banyak orang bodoh bisa belajar, makin banyak orang
yang tidak berpakain bisa memiliki baju, makin banyak orang yang tidak
mempunyai rumah bisa berteduh. dan ini akan membuat kita semakin
bersemangat dalam bekerja.
Dan luar biasa, kita bisa menikmati bagaimana kita mendistribusikan rezeki kita
ini. Sehingga kalau kita mati nanti, kita sudah puas. Nama insyaallah baik, orang
banyak manfaatnya. Kita tunggu saja saat kematian seperti ini. mau apa lagi,
dunia tidak pernah bisa kita bawa. Siapa orang kaya di dunia ini, bawa apa dia
mati? Tidak ada yang dibawa.
Kadang kita salah, melihat orang kaya itu yang banyak tabungannya. Padahal dia
hanya penunggu saja. Kalau menurut saya, orang yang kaya adalah orang yang
banyak mendistribusikan rezekinya.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 10 dari 48
Jadi maaf, menurut saya, para koruptor itu benar – benar orang yang miskin.
Tidak aad apa – apanya, walaupun jasnya bagus, dasinya bagus. Padahal kalau
mau jujur, dia ke atas menjilat, ke bawah menginjak, ke samping menyikut. Sudah
punya istri berzina, segala diangkut dari kantor ke rumah. Sampai – sampai
jepitan buku pun diangkut. Ini benar – benar miskin.
Makanya nanti ke depan kalau kita memilih pejabat itu harus orang yang kaya.
Bukan kaya dengan uang, tapi kaya batinnya. Tidak suka minta – minta. Orang
yang minta – minta itu orang miskin. Misalnya minta proyek. Salah kita memilih
orang yang miskin batinnya. Memiliki jabatan tetapi kerjanya minta – minta.
Saudara – saudaraku, kalau kita sudah tahu bahwa rezeki datangnya dari Allah,
untuk apa kita berbuat licik? Yang menyuruh jujur Allah, yang membagikan
rezeki juga Allah. Maaf mungkin kita pernah dengar perumpamaan ini. saya
pernah mendapat nasehat dari anak saya. “Pak, kita mah malu kalau hidup
mengeluh. Lihat nyamuk, untuk mencari sesuap makan saja dia harus bertarung
dengan nyawanya.”
Nyamuk itu mencari makan saja sudah terancam. Dan sudah berapa banyak
nyamuk tewas di tangan kita, ketika dia mencari nafkah. Anak saya bilang, “Lihat
ketika nyamuk itu makan, Pak. Makan saja terancam.” Berapa banyak nyamuk
yang terbunuh ketika makan, juga ditangan kita? Sudah selesai makan tangki
sudah penuh, mau terbang rasanya berat. malu jadi manusia kalau kita terus –
menerus mengeluh. Lihat nyamuk itu dari awal sampai akhir. mencari sesuap
darah saja nyawanya terancam.
Makanya orang – orang yang licik, mereka betul – betul menghinakan dirinya
sendiri. Orang yang bekerja cerdas bukan orang yang menjadi untung dengan
banyak liang, tapi sekali dayung dua, tiga empat pulau terlampaui. Ibarat sambil
menyelam minum air, memungut mutiara, ketemu dengan puteri duyung. Orang –
orang yang korupsi itu benar – benar, maaf, bodoh. Saya tidak menyebut dungu
ya, tapi apa bedanya?
Saya ini merasa gemas. Bayangkan dia mengambil tapi dan menghancurkan
dirinya dan nama baiknya. Dia memberi makan keluarga dengan harta haram, di
mana kecerdasannya? Bayangkan, nama itu tidak terbeli oleh harta. Mati dalam
aib, orang tua malu, anak tertekan, makanan yang dimakan pun haram. padahal
harta tidak dibawa kalau mati.
Saya pernah mendengar ada koruptor yang pusing. Menyimpan uang di bank,
karena takut ketahuan, maka dia memakai nama orang lain. Punya mobil bagus
takut ketahuan, akhirnya disimpan di kampung. Punya rumah, sertifikat dia atas
namakan orang lain. Jadi dia punya apa? Punya dosa. Apalagi sekarang ada
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Itu semakin membuat dia tertekan. sudah
tidak bisa menikmati tapi tetap saja korupsi. Na’udzubillahi min dzalik.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 11 dari 48
Mungkin ini yang disebut buta hati. Negara kita menjadi seperti ini karena
pebisnisnya bukan professional. Kalau professional pasti bagus. Jadi yang
professional itu selalu menggunakan basis moral. karena nilai keuntungan tidak
dilihat dari jumlah uang.
Bagi kami dalam bisnis, uang itu nomor sekian.
Pertama, yang namanya untung itu kalau bisnis ini menjadi amal. karena kita
semua pasti mati dan yang dibawa ke akhirat itu bukan uangnya tapi amalnya.
Oleh karena itu sejak mulai dari niat harus benar kalau niat sudah salah, cara juga
salah, tindakan kita tidak akan menjadi amal walaupun mungkin menghasilkan
uang. Namun untuk apa itu semua, karena uang tidak bisa kita bawa mati.
Kedua, yang disebut untung adalah, kalau dalam bisnis, nama kita menjadi
semakin lebih baik. Nabi Muhammad itu benar – benar menjadi orang yang sangat
credible, Al Amien seorang yang sangat – sangat terpercaya. Orang tidak ragu
saja kepada perkatannya. Makanya bagi kami bisnis itu kecil, tapi nama baik itu
yang sangat penting.
Ketiga, yang namanya untung itu ketika dalam bisnis, kita bisa manambah ilmu,
karena tanpa penambahan ilmu, pengalaman dan wawasan, keuntungan yang
didapat bisa menjadi bumerang. Segalanya berubah dalam hidup ini, bagaimana
mungkin menyikapinya tanpa kemampuan yang berubah. Saat ini untung, tapi
besok lusa bisa jadi keuntungan ini akan menjadi sumber kerugian. Makanya
keuntungan berupa uang yang tidak meng - upgrade diri kita, itu sebetulnya tidak
untung.
Yang keempat, keuntungan adalah ketika dengan bisnis, menambah silaturahmi,
menambah saudara, karena persaudaraan itu mahal. Buat apa mempunyai uang
banyak kalau musuh juga bertambah. sekali digarong, atau dibui, harta akan habis
dan percuma.
Jadi orientasi dalam bisnis itu adalah bagaimana semakin menambah saudara.
Tidak begitu untung barangkali tidak apa – apa, tetapi saudara bertambah. Kalau
orang sudah sayang ke kita, dia akan menajdi tim marketing kita.
Dan yang kelima, yang disebut keuntungan bagi bisnis yang bernuansa religi
adalah bagaimana dengan bisnis makin banyak orang yang mendapatkan
keuntungan. Karena setiap orang yang beruntung, yang menjadi bagian dari bisnis
kita, itu akan menjadikan kebagian diri kita pula.
Konsep – konsep tersebut di atas tidak hanya ideal, tapi realistis karena kita sudah
menjalani dan terbukti untung besar, kami tidak tertarik pada uang haram, untuk
apa? Logikanya sederhana, Allah yang menyuruh jujur, Allah yang memberi
rezeki, untuk apa harus tidak jujur?
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 12 dari 48
Kami membangun perusahaan dengan konsep ini. Beberapa waktu yang lalu kami
mencoba untuk membangun perumahan, hanya dalam tempo satu bulan sudah
laku 495 rumah. Bahkan belum diumumkan sudah habis. Ya mudah – mudahan
Allah menerima
Saya sendiri pribadi mengelola 19 perusahaan dengan konsep bisnis di atas. Bisnis
di perusahaan tersebut terus saja beranak pinak. Jadi konsep yang sudah saya
kemukakan di atas bukan saja ideal, tapi konsep yang realistis dan benar – benar
menguntungkan.
Logiknya sederhana. Dimana – mana orang akan selalu mencari rekanan yang
jujur dan bisa dipercaya. Karena berusaha untuk jujur, tentu kitalah yang mereka
cari. Para investor yang punya uang mencari orang yang bisa mengelola uangnya
dengan jujur. Para pembeli ingin pedagang yang jujur. Kita tinggal tampil saja,
karena mungkin menjadi barang langka.
Ini kisah nyata. Ada sekelompok warga punya tanah menawarkan kepada kami
agar tanahnya dibeli. Tapi dari mana uangnya. Kemudian datang investor pada
kami. Mereka mencari pengelola yang amanah. Kemudian masyarakat juga ingin
membeli dari pengelola yang jujur. Akhirnya tanpa modal, tanah terbeli dan
setelah jadi, perumahan segera terjual habis.
Jadi yang mengherankan, kenapa masih ada orang yang tidak jujur?
Contoh lain, beberapa waktu yang lalu kita menyelenggarakan pelatihan. Ada
peserta yang ingin me – mark up anggaran pelatihan tersebut. Kita tegas – tegas
menolak. silakan mencari tempat pelatihan lain, kita tidak kurang peserta.
Antriannya bertahun – tahun. Kita juga punya hotel yang ternyata bookingnya
sampai 3 – 4 bulan.
Dari contoh – contoh tersebut, menjadi aneh kenapa harus tidak jujur?
Tidak jujur itu karena kurang iman.
Kalau sudah yakin rezeki dari Allah, kenapa kita tidak jujur.
Nabi Muhammad telah memberikan teladan dalam bisnis semasa hidupnya
dengan julukan Al Amien. Al Amien itu komponennya tiga :
Pertama jujur terpercaya, tidak pernah bohong sekecil apapun.
Kedua, Sigma kepuasan, jadi ketemu puas bicara puas, terus menerus
memberikan kepuasan, semakin banyak titik kepuasan itu orang tersebut semakin
credible
Ketiga, inovatif dan solutif. Kalau orang terus meng – upgrade dirinya dan terus
menerus berinovasi, serta menjadi solusi, dia akan menjadi credible.
Orang yang tidak jujur, tidak memuaskan, tidak punya inovasi dia akan terkubur.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 13 dari 48
THE 10 CREDOS OF
COMPASSIONATE
MARKETING
Oleh : Hermawan Kartajaya
“CAN YOU PRACTICE WHAT YOU PREACH, AND
WOULD YOU TURN THE OTHER CHEEK?”
WHERE IS THE LOVE, BLACK EYED PEAS
***
Saya merasa terhormat ketika diundang untuk berceramah bersama dengan KH
Abdullah Gymnastiar. Bagi saya, Aa Gym adalah asset nasional. Dan kalau orang
di seluruh dunia tahu, sebetulnya Aa Gym sudah merupakan asset dunia.
Karena itu ketika saya mendapat undangan untuk mengisi ceramah bersama Aa
Gym, saya langsung membentuk tim di MarkPlus&Co yang terdiri dari teman –
teman Muslim. Saya minta mereka mempelajari buku – buku Aa Gym,
berkonsultasi dengan pakar bisnis Islam, dan mempelajari kitab suci untuk
memperkaya konsep yang sedang saya kembangkan.
Inilah konsep Compassionate Marketing yang pertama kali saya share bersama
Aa Gym di Bandung beberapa waktu yang lalu.
Saya melihat, dengan berkembangnya IT yang semakin meningkat, informasi
semakin banyak, ternyata orang menjadi semakin bingung. Tidak seperti yang
dulu diharapkan, kalau informasi semakin banyak, kita semakin pasti. Akibatnya,
sekarang orang lebih membutuhkan spiritualitas dari pada dulu.
Dalam pikiran saya ada tiga era perkembangan spiritual.
Era pertama ketika orang melakukan polaris, antara spiritual itu sendiri dan
bisnis. Saya masih ingat ada salah satu bos yang tidak perlu saya sebutkan
namanya. Dia adalah salah satu bos besar dalam bisnis di Indonesia. Bos ini
mengatakan pada saya “Hermawan, kalau kamu mau berbisnis jangan berpikir
soal agama. Bisnismu itu di kiri, agama itu di kanan. Kalau kamu mau mendalami
agama, pelajarilah betul – betul, jadilah kiai, jadilah pendeta, jadilah biarawan.”
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 14 dari 48
Inilah yang saya sebut sebagai era pertama ketika orang benar- benar memisahkan
antara urusan spiritual dengan urusan bisnis.
Kemudian muncul era kedua, yang dimulai ketika keadaan makin tidak menentu.
Ketika lanskap bisnis semakin berubah terus, tidak stabil, orang mulai bingung,
orang mulai melakukan yang namanya balancing. Mereka berbisnis dengan cara
dunia, mereka tidak segan – segan meminta – minta, berkolusi ataupun melakukan
tindakan – tindakan yang tidak etis. Tidak malu – malu, karena pada umumnya
semua pebisnis melakukan hal seperti itu. Bahkan kalau pebisnis tidak melakukan
hal seperti itu, mereka dianggap bukan pebisnis.
Namun ada sejumlah pebisnis yang menyumbangkan sebagian hasil binisnya yang
dilakukan secara kurang etis tersebut untuk kepentingan spiritual. Jadi semacam
Robin Hood. Di era tersebut orang akan berpikir, saya binisnya boleh menyuap,
boleh menerima hasil korupsi asal uangnya disumbangkan lagi untuk kegiatan –
kegiatan kemanusian, social dan keagamaan.
Saya melihatnya era ini sudah berlalu. kita mesti masuk pada era ketiga, bukan
lagi era balancing tetapi masuk pada era integration. Menurut pendapat saya
sekarang sudah tiba saatnya, bahwa kita harus melakukan 100% bisnis, 100%
spiritual.
Jadi tidak perlu lagi ada polarisasi : kalau saya berbisnis, tidak perlu spiritualitas,
kalau saya mandalami spiritualitas, tidak boleh lagi berbisnis. Atau dengan cara
kedua, balancing, saya berbisnis dengan cara yang tidak spiritual. Boleh korupsi
asal hasilnya saya sumbangkan untuk kegiatan spiritual.
Menurut saya, sekarang the ultimate stage adalah stage ketiga. Kita bisa
melakukan 100% bisnis dan spiritual sekaligus. Dan kalau kita persempit dalam
dunia marketing, orang akan bertanya – Tanya, apa bisa kita menjalankan 100%
marketing 100% spiritual?
Keraguan ini muncul karena banyak orang salah mengerti, yang dimaksud dengan
marketing hanyalah selling. Dan kebanyakan salesman adalah orang yang omong
besar dan manis. Yang dijanjikan seperti ini, tapi yang diserahkan bukan itu. Hal
ini membuat banyak orang salah mengerti. Marketing diidentikkan dengan selling.
Sedangkan selling itu diidentikkan dengan cheating. Ini yang keliru!
Kalau kita telusuri lebih mendalam akar – akar marketing yang sebenarnya, saya
menemukan sepuluh hal yang saya pikir sama sekali tidak boleh dipertentangkan,
bahkan tidak boleh diseimbangkan, tetapi harus diintegrasikan dengan nilai – nilai
spiritual. Dari telusuran saya bersam tim, ternyata di dalam Kitab Suci dan Hadist
banyak sekali ditemukan nilai – nilai spiritual dalam bisnis. Perkenankanlah saya
untuk mengutarakan konsep “The 10 Credos of Compassionate Marketing”
berikut ini satu per satu, mudah – mudahan ada inspirasi untuk kita semua.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 15 dari 48
PRINSIP # 1
LOVE YOUR CUSTOMER,
RESPECT YOUR COMPETITOR
Cintailah pelanggan Anda, dan hormatlah pada competitor Anda. Tim saya
menemukan ada disuatu hadist: “Allah tidak akan berbelas kasih pada seseorang
bila ia tidak mengasihi sesamanya,” Hadist riwayat Bukhari, dan Thabrani. Dan
tim saya juga menemukan suatu quotation, “Dan janganlah sekali – sekali
kebencianmu terhadap kamu untuk berlaku tidak adil,” Al Qur’an surat Al Maidah
: 8
Aa Gym sudah jelas mengatakan, mengapa harus takut bersaing? Bersaing itu
bagus. Kalau tidak ada lawannya kita selalu menjadi juara, tapi apa artinya juara?
Bagi orang marketing kita harus melihat hal – hal sebagai berikut :
Pertama, competitor akan memperbesar pasar, sebab tanpa competitor industri
tidak akan berkembang. Sebagai contoh, orang yang menjual martabak di suatu
tempat, kalau tidak ada orang yang menjual martabak di sebelah – sebelahnya,
maka pasar permartabakan mungkin tidak akan besar. Jadi your competitor will
increase your market.
Kedua, competitor Anda sebetulnya perlu dibenchmark, mana yang bagus dan
mana yang jelek. Yang bagus harus ditiru, namanya benchmarking. Dalam istilah
manajemen, mempelajari competitor itu tidak ada yang salah, malah dianjurkan.
Ketiga, kalau Anda tahu competitor Anda melakukan strategi, barangkali belum
tentu Anda harus meniru dia. Ada yang perlu ditiru, tapi justru ada yang harus
dilakukan diferensiasi, yakni dengan menciptakan hal yang berbeda dengan apa
yang telah dimiliki oleh competitor.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 16 dari 48
PRINSIP # 2
BE SENSITIVE TO CHANGE AND BE READY TO
TRANSFORM
Dunia tidak akan selamanya seperti ini. Lanskap bisnis akan terus berubah.
Kompetisi yang semakin sengit tidak mungkin dihindari lagi. Globalisasi dan
teknologi akan membuat pelanggan semakin pintar. Kalau kita tidak sensitive dan
tidak cepat – cepat mengubah diri, maka kita akan habis. Tim saya menemukan,
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka akan
mengubah keadaan yang ada pada mereka sendiri,” Al Qur’an Surat Ar – Ra’d :
11.
Dan saya ingat cerita yang indah Nabi Nuh yang dibisiki Tuhan bahwa akan ada
banjir besar, tapi Nabi adalah orang yang sensitif. Lalu Nabi Nuh membuat kapal.
Kita bukan Nabi, tidak munngkin Tuhan itu dengan gampang membisiki kita
kalau kita tidak sangat dekat dengan Tuhan. Karena itu kita harus mendekatkan
diri pada Tuhan secara terus menerus mengasah sensitifitas terhadap perubahan,
sehingga kita lebih siap menghadapi persaingan.
PRINSIP # 3
GUARD YOUR NAME, BE CLEAR AND
WHO YOUR ARE
Aa Gym sebelumnya telah mengatakan dengan jelas tentang pentingnya menjaga
nama baik. Menjadi koruptor termasuk orang yang tidak bisa menjaga nama baik.
padahal di dalam marketing diajarkan, “brand name is every thing”. Seringkali
orang membeli barang yang brand name bagus, walaupun secara kualitas, barang
tersebut sama dengan yang lain. Guard your name be clear of who your are.
Tim saya melihat, menyelidiki, dan memaparkan kepada saya bahwa sebelum
diangkat menjadi rasul, profesi Nabi adalah berdagang yang dia lakukan sejak
usia 12 tahun. Dalam berdagang Nabi dikenal jujur sehingga mendapat julukan Al
Amien. Mister Clean, Mister Trusty. Jadi dengan demikian Nabi Muhammad
sudah memberikan contoh, bahwa positioning dan diferensiasinya berbeda
dibanding dengan pedagang – pedagang lain.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 17 dari 48
PRINSIP # 4
CUSTOMER ARE DIFFERS, GO FIRST TO WHOM
REALLY NEED YOU
Sebetulnya ini adalah prinsip segmentation. Anda tidak perlu pergi ke semua
orang yang businessman, tetapi pergilah ke orang yang betul – betul
membutuhkan Anda. Tim saya menemukan ayat : “Hai manusia sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki – laki dan perempuan, dan menjadikan
kamu berbangsa – bangsa dan bersuku – suku, supaya saling kenal mengenal,” Al-
Qur’an Surat Al Hujuraat : 13
Jadi kita berbisnis harus menentukan siapa target pasar kita. Be honest kalau Anda
tidak bisa melayani suatu segmen karena Anda tidak mampu, jangan masuk ke
situ. Layanilah orang – orang yang betul – betul menjadi priority target market
Anda.
PRINSIP # 5
ALLWAYS OFFER GOOD PACKAGE AT A FAIR PRICE
Dalam prinsip ini, kita tidak boleh menjual barang jelek dengan harga yang tinggi,
Sekali lagi tim saya menemukan kata – kata yang sangat bagus sekali, “Tidak
dihalalkan bagi seorang muslim menjual barang yang cacat, kecuali ia
memberitahukannya,” Hadist Riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Hanbal.
Saya juga membaca sendiri cerita di mana Nabi Muhammad menemukan ada
seorang pedagang menjual jagung basah yang ditaruh tersembunyi. Nabi
menyuruh pedagang itu menaruh jagung tersebut di luar supaya orang tahu kalau
jagung itu basah.
Dan karena itu saya pikir, marketing yang benar adalah marketing yang fair, di
mana harga dan produk harus sesuai. Kalau kita menipu orang dengan
memberikan produk yang jelek lama – lama akan ketahuan dan akhirnya kita akan
ditinggalkan orang. Nabi sudah mengajarkan itu sejak dulu ketika beliau masih
menjadi seorang pedagang.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 18 dari 48
PRINSINP # 6
ALWAYS MAKE YOURSELF AVAILABLE, AND
SPREAD THE GOOD NEWS
Pada dasarnya, marketing harus menyebarkan kabar gembira, tapi kabar gembira
yang baik. Tim saya menemukan suatu kata – kata yang bagus, “Ketika
Rasulullah mengutus sahabatnya untuk menyelesaikan suatu urusan, beliau akan
bersabda, sampaikanlah kabar gembira dan janganlah menakut – nakuti, serta
permudahlah jangan mempersulit,” Hadist riwayat Abu Musa ra. Tim saya juga
menambahkan, pada Al Qur’an terdapat ayat : “Dan tiadalah Kami mengutus
kamu melainkan rahmat bagi semesta alam,” Al Qur’an surat Al Anbiyaa : 107.
Bagi saya, marketing adalah good news. Anda jangan menjual dengan menodong,
janganlah menjual dengan surat rekomendasi. Kalau Anda melakukan monopoli,
atau mendapatkan proyek dengan surat rekomendasi pejabat, ya mereka akan
membeli tapi Karena todongan. Dan yakinlah, hal itu tidak akan bertahan lama.
PRINSIP # 7
GET YOUR CUTOMER, KEEP, AND GROW THEM
Sekali Anda mendapatkan pelanggan, peliharalah hubungan yang baik dengan
mereka. Anda harus memastikan bahwa mereka selalu puas dengan layanan yang
Anda berikan, sehingga mereka menjadi loyal kepada Anda. Ini yang namanya
keep the customer. Keep the customer saja tidak cukup, seterusnya Anda juga
harus grow the customer. Artinya, Anda harus meningkatkan value yang Anda
tawarkan sehingga pelanggan berkembang, maka otomatis value yang Anda
terima dari mereka juga akan berkembang.
Tim saya menemukan kata – kata yang juga sering dikutip oleh Aa Gym :
“Barang siapa ingin dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka
hendaklah dia bersilahturahmi,” Hadist riwayat Muttafaqun Alaih. Itu yang
dinamakan customer relationship marketing atau apa yang kita sebut CRM.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 19 dari 48
PRINSIP # 8
WHATEVER YOUR BUSINESS, IT IS A SERVICE
BUSINESS
Service business bukan hanya diterapkan pada bisnis hotel. Service business
bukan hanya diterapkan pada bisnis retoran, tapi what ever your business Anda
harus mempunyai jiwa melayani pelanggan.
Tim saya menemukan lagi : “Karena tangan yang di atas atau yang memberi lebih
utama dari tangan yang dibawah, atau yang menerima. Dan mulailah dengan
orang yang kau tanggung,” Hadist riwayat Abu Hurairah ra. di dalam marketing,
customer satisfaction Anda tidak melakukan marketing.
PRINSIP # 9
ALWAYS REFINE YOUR BUSINESS PROCESS
IN TERM OF QUALITY, COST, AND DELIVERY
Tugas sebagai marketer adalah untuk selalu meningkatkan QCD : Quality, Cost,
and Delivery. Kasihan pelanggan kalau kita memberikan barang yang rongsokan.
Tim saya menemukan : “Dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta
pertanggungjawabannya,” Al Qur’an Surat Al Israa : 34. Saya membaca, di dalam
Islam, dilarang melakukan tadlis, yaitu penipuan. Dalam bisnis, penipuan itu
banyak macamnya, baik yang menyangkut kualitas, kuantitas, dan waktu
penyerahan serta harga.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 20 dari 48
PRINSIP # 10
GATHER RELEVANT INFORMATION, BUT USE
WISDOM IN FINAL DECISION
Prinsip ini mengingkatkan kita untuk terus menerus belajar, belajar, dan belajar.
Karena dunia ini berubah terus, Anda tidak bisa menjadi businessman, atau
seorang marketer yang hanya menggunakan pendekatan – pendekatan lama,
walaupun pendekatan itu dulunya bagus. Tapi sekarang, pendekatan – pendekatan
itu harus terus – menerus diubah atau diperbaharui.
Tim saya menemukan bahwa : “Allah akan meninggikan orang – orang yang
beriman di antaramu dan orang – orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat,” Al Qur’an surat Al Mujadalah : 11
Menurut tim saya, dalam hadist juga disebutkan bahwa,” Menuntut ilmu
hukumnya wajib bagi muslim”, Hadist riwayat Ibnu Majah dan Baihaki. Bahkan
Nabi pernah bersabda “Tuntutlah ilmu walau sampai ke Negeri Cina.”
…
Saya belum berani mengatakan bahwa saya berbisnis dengan jujur itu karena
iman, karena saya merasa iman saya belum sekuat Aa gym. Tapi dalam bahasa
marketing, saya sering mengatakan begini kepada 140 orang anak buah saya,
MarkPlus&Co harus benar – benar menjadi konsultan yang mendapatkan proyek
tidak boleh menyuap.
Dan saya berani menjamin bahwa dalam mendapatkan klien, MarkPlus&Co selalu
mendapatkan proyek dengan bersih, termasuk di banyak BUMN. setiap saat saya
selalu menekankan pentingnya kejujuran. Kalau harus sampai kalah dalam tender,
tidak menjadi masalah, karena kita sudah berani bermain secara fair. Tetapi saya
belum berani mengatakan bahwa hal itu karena iman, tapi lebih karena apa yang
kita sebut sebagai diferensiasi.
Di dalam marketing kita mengatakan bahwa to be different is very important, jadi
jangan menjadi me too atau peniru. Sebetulnya ajaran marketing terbesar bukan
berarti berjualan dengan menipu. ajaran marketing terbesar adalah kenalilah
competitor Anda, dan jadilah different. Dan jagalah diferensiasi Anda kepada
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 21 dari 48
pelanggan sehingga mereka menghargai diferensiasi Anda. Dia membeli dengan
jujur. Dia membeli dengan senang.
MarkPlus&Co sudah dikenal barangkali karena sudah 15 tahun berkiprah di
Indonesia. MarkPlus&Co menjadi pioneer marketing sejak 15 tahun yang lalu,
ketika Pak Harto masih memiliki power. Saat itu tidak ada orang yang percaya
pada marketing, karena berbisnis itu gampang asal dekat dengan kekuasaan.
Tetapi kondisi persaingan telah membuat orang butuh marketing. Karena
MarkPlus&Co yang memulai terlebih dahulu, dari positioningnya jelas, tidak
boleh menyuap dalam bentuk apapun. Akhirnya semua orang tahu. Jadi orang
yang menghubungi kami sudah tahu, walaupun dia kepala proyek dia tidak bakal
mendapatkan apa – apa. Kalau dia menginginkan sesuatu dari proyeknya karena
kebetulan dia memegang anggaran besar, tak mungkin mereka minta dari kami.
Saya melihat tren dunia sebetulnya juga ke arah itu. Walupun mungkin terdapat
70% atau bahkan lebih orang yang melakukan bisnis dengan mengikuti arus. Di
dalam bisnis internasional, kita harus belajar dari kasus keterpurukan Enron.
Good corporate governance (GCG) saat ini sudah menjadi syarat mutlak
perusahaan, apalagi perusahaan public. Kalau perusahaan tidak menjalankan GCG
dengan bagus, tidak transparan kepada shareholder, main – main di belakang
dengan melakukan pembukuan ganda dan sebagainya, maka harga sahamnya akan
turun.
Dan pada waktu kami beberapa tahun yang lalu diminta membantu sebuah bank
syariah untuk merancang strategi marketingnya, ketika bank syariah untuk
pertama kalinya dibuka untuk umum, saya percaya bahwa bank syariah sesudah
momen krisis ini saatnya muncul. Hal ini mengingat positioning dari bank syariah
sebagai bank yang jujur, bank yang menerima simpanan orang tetapi diusahakan
secara jujur, dan keuntungan bersama.
Karena itu sekarang kita lihat di Indonesia bank syriah itu berkembeng dengan
pesat. Itu berkaitan dengan kebutuhan setiap orang untuk berhubungan dengan
bank – bank yang jujur. Jadi menurut keyakinan saya, sudah saatnya kita
melakukan bisnis dengan dilandasi semangat spiritual. Jadi 100% bisnis, 100%
spiritual, bukan balancing, bikan juga polaris, tetapi integrasi antara bisnis dan
spiritual.
Kalau kita betul – betul menjalankan integrasi, menjalankan bisnis kita dengan
cara jujur, secara iman mungkin seperti yang dikatakan Aa Gym, akan
mendapatkan rezeki dari Tuhan. Tetapi secara marketing benar, karena kita sedikit
dari sekian orang yang melakukan itu. Kita akan menjadi different, menjadi
semacam berlian dalam Lumpur.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 22 dari 48
Terakhir saya ingin menambahkan, bahwa semua topic yang menjadi tema Aa
Gym keyword-nya adalah hati. Hati yang bening hati yang bersih, karena hati
kelihatannya sudah banyak yang hilang untuk saat ini.
Dan itu bukan Cuma tren Indonesia atau tren agama – agama tertentu tapi saya
kira tren universal. Sehingga salah satu lagu yang menjadi hit di dunia
dinyanyikan oleh kelompok Black Eyed Peas, anak – anak muda dengan gaya
R&B berjudul “Where is the love.” Dimanakah cinta? Katanya, kebenaran masih
tersimpan di bawah karpet, jika kita tidak mengerti tentang kebenaran, maka kita
tidak akan pernah menemukan cinta.
Kebenaran, cinta dan moralitas, bermuara pada hati.
Mudah – mudahan kali ini Anda menemukan hati itu kembali.
Dan mulai berbisnis dengan hati.
…
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 23 dari 48
BAGIAN III
KOLOM
HERMAWAN KARTAJAYA
MENGENAI
COMPASSIONATE
MARKETING
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 24 dari 48
PENGUTIL KERAH PUTIH
DAN MASA DEPAN
CORPORATE GOVERNANCE
Awalnya, stock option diciptakan dengan tujuan yang sangat indah dan mulia.
Intinya, manajer dan eksekutif perusahaan diberi opsi kepemilikan saham yang
nyaris risk – free untuk jangka waktu tertentu; opsi itu bisa di exercise ketika,
misalnya, harga saham tersebut sedang bagus.
Tujuannya apa? Tujuan mulianya adalah agar si eksekutif bisa bertindak layaknya
pemilik alias shareholder. Dengan demikian, akan terwujud “company of
owners”. Karena eksekutif bertindak layaknya pemilik, maka misi utama eksekutif
akan sama dan sebangun dengan misi pemilik, yaitu value creation. Atau
gampangnya, setiap jengkal pikiran dan tindakan eksekutif akan selalu mengarah
ke duit, duit, dan duit. Wajar saja, karena misi utama perusahaan memang value
creation atau mesin duit
Namun tujuan yang begitu mulia itu menjadi amburadul ketika kita melihat
kenyataan skandal keuangan yang terjadi beruntun beberapa bulan terakhir. Kira –
kira dua minggu lalu saya membaca survey majalah Fortune Hasil survey.
Ini menarik sekaligus menyedihkan. Melalui survey ini, Fortune berhasil
mengungkapkan, di tengah – tengah bangkrut dan hancurnya perusahaan –
perusahaan seperti Enron, Qwest Communications, Global Crossing, Tyco,
WorldCom (sebut saja mereka, the America’s Losingest Companies), terdapat
segelintir eksekutif yang mengambil keuntungan, dan bisa dipastikan mereka
mendadak kaya raya tak hanya sekadar kaya raya, tapi amat sangat kaya raya.
Kenapa mereka kaya raya? Karena, mereka berhasil meng-exercise opsi saham
mereka di tingkat harga saat posisi perusahaan tersebut di Wall Street berada di
puncak – puncaknya. Kita tahu perusahaan – perusahaan macam Enron,
WorldCom. Qwest, atau Global Crossing adalah perusahaan balon (bubble
companies) yang dimasa jayanya begitu perkasa di Wall Street karena ditiup
sebesar – besarnya oleh eksekutif puncak mereka. Namanya saja perusahaan
balon, dari luar memang kelihatan gemuk, perkasa, dan molek, tapi sesungguhnya
dalamnya kosong melompong dan rapuh. Umumnya, para eksekutif menjual opsi
saham mereka saat harga di puncak – puncaknya, kira – kira detik – detik
menjelang balon mau meletus.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 25 dari 48
Keuntungan yang mereka raup nggak kepalang tanggung. Philip Anschultz,
Direktur Qwest Communication, meraup tak kurang dari US$2,26 miliar; Lou Pai,
Kepala Divisi Enron meraup US$994 juta; Gary Winnick, Chairman Global
Crossing meraup US$951 juta. Fortune menghitung total transaksi opsi saham ini
selama setahun terakhir di perusahaan balon yang nilai sahamnya terjun bebas
minimal 75%. Anda mau tahu berapa angka yang dihasilkan survey fortune?
sangat fantastis, sekitar US$66 Miliar atau kira – kira setengah GDP kita
Apa artinya ini? Artinya, ketika investor public di Wall Street menangis meraung
– raung atau bahkan bunuh diri karena 70%, 90%, atau seluruh hartanya ludes,
segelintir eksekutif ini berhasil meraup dana segar US$66 miliar. Ketika investor
public jatuh miskin, mereka menimbun kekayaan yang tak habis tujuh turunan.
Pertanyaannya, apa salah mereka meng – exercise opsi saham mereka saat harga
sedang bagus – bagusnya? Sama Sekali tak salah. Yang salah adalah, ketika
dengan sadar mereka “meniup” kinerja palsu dari perusahaan balon yang mereka
kelola, kemudian mempercantiknya, dan setelah cantik kemudian mereka
mengedarkannya ke investor public, si investor kepincut dan jatuh cinta setengah
mati, si investor kemudian berburu saham perusahaan tersebut, harga saham
meroket, dan akhirnya ketika saham berada di puncak, inilah kesempatan emas
bagi si eksekutif meraup kekayaan. Jadi masalah etik yang sangat serius di sini
adalah, si eksekutif tamak ini tahu persis bahkan sengaja menjual dagangan yang
tampak luarnya saja cantik molek, tapi dalamnya busuk penuh ulat.
Yang menarik, cara para eksekutif ini mempercanrik perusahaan balon. Mereka
membawanya ke salon dan me-makeup-nya habis – habisan : diluluri, dibedaki,
dilipstiki. Bagaimana cara mereka me-makeup? Pertama, melalui creative
accounting: kapitalisasi expense, transaksi off-balance sheet; transfer pricing ke
account – account yang merupakan “tax heaven area”, dan sebagainya. Kedua,
dengan mengundang konsultan top dunia untuk membikinkan cetak biru strategi
dan model bisnis yang solid, yang laku keras ketika dijual di Wall Street.
Dan ketiga, berkongkalikong dengan para analis dari perushaan investment bank
top dunia untuk meroketkan harga saham. Kita tahu para analis ini adalah orang
kuat di Wall Street. Merekalah sesungguhnya yang berkuasa mempengaruhi,
membentuk, dan menaikturunkan harga saham, melalui nasihat dan laporan riset
mereka kepada investor. Seharusnya nasihat dan laporan riset tersebut jujur dan
obyektif, tapi karena mereka dibayar, ya nasihat dan laporan riset itu kemudian
menjadi alat mereka untuk mendongkrak harga saham perusahaan balon di atas.
Kasus di atas adalah bagian kecil saja dari gambaran muram praktik corporate
governance. Kasus tersebut menunjukkan kepada kita betapa semakin tingginya
kompleksitas bisnis, semakin canggihnya tools manajemen bisnis, dan semakin
majunya perangkat regulasi, ternyata bukannya menjadikan praktik corporate
governance semakin dewasa dan beradab. Justru sebaliknya, ia semakin
kebablasan tanpa etika, tanpa nilai – nilai moral, tanpa pegangan.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 26 dari 48
Karena itu, era pasca – Enron membutuhkan model perusahaan yang berbeda dari
masa – masa sebelumnya. Era ini membutuhkan tak hanya value – based
corporation, tapi juga values – based corporation. Yang pertama merupakan
model perusahaan yang fokusnya value creation alias cari duit, cari duit, dan cari
duit. Sementara yang kedua, fokusnya adalah nilai – nilai (values) moral dan etik.
Yang pertama akan menjadikan manajemen sebagai economic animal, sementara
yang kedua akan menjadikan manajemen sebagai etchical human. Alangkah
indahnya jika kedua model itu disintesiskan, karena dengan demikian perusahaan
tak akan keblinger seperti yang terjadi dalam kasus di atas.
(Ditulis oleh Yuswohady di majalah SWA. 24 Oktober – 4 November 2002)
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 27 dari 48
GANJARAN BAGI YANG
MEMBOHONGI PELANGGAN
Selama tahun tahun 2002 lalu kita diguncang oleh peristiwa demi peristiwa
rontoknya perusahaan – perusahaan top dunia yang tak hanya disegani oleh para
pakar manajemen karena kesolidan model bisnisnya.
Enron, Worldcom, Kmart, Global Crossing dinyatakan bangkrut oleh pengadilan
karena salah strategi dan melakukan manipulasi akuntansi. Arthur Andersen seprti
mati suri karena diduga bersama – sama dengan beberapa perusahaan tersebut
melakukan rekayasa laporan keuangan. Perusahaan itu limbung karena hilangnya
kredibilitas. Kalau kredibilitas hilang, maka ekuitas merek mereka rontok, dan
matinya perusahaan – perusahaan tersebut tinggal tunggu waktu saja.
Yang kita lihat adalah, bahwa hanya beberapa hari sebelum perusahaan –
perusahaan tersebut limbung dan akhirnya bangkrut, mereka memiliki ekuitas
merek yang kuat, nahkan sangat – sangat kuat, Enron adalah raksasa energi yang
dimasa puncaknya pernah dihargai Wall Street lebih dari $60 miliar – kira – kira
separoh GDP Indonesia. Arthur Andersen adalah anggota Big Five perusahaan
akuntansi terkemuka dunia dengan klien – klien besar sekelas GE dan IBM.
Sementara dibawah kepemimpinan CEO-nya yang flamboyant Bernie Ebbers,
Worldcom adalah raksasa telekomunikasi global dengan reputasi mengagumkan.
Namun ekuitas merek yang begitu tinggi dan kokoh tersebut bisa habis hanya
dalam semalam. Ada semacam ledakan disruptive, layaknya ledakan sebuah bom
atom, yang mampu memusnahkan bangunan merek tuntas hingga ke akar –
akarnya.
Bagaimana tidak disruptive? Coba saja kita lihat indicator – indicator berikut :
Sebelumnya Enron pernah bernilai $50-an miliar, begitu skandal terkuak
perusahaan ini praktis tak punya nilai, sebelum akhirnya bangkrut.
Sebelum terkena skandal, harga saham Worldcom masih berkisar $60-an per
saham, namun hanya dalam ukuran jam nilai saham ini terjun bebas tinggal
beberapa sen; Andersen lain lagi, walaupun tak sampai ditutup, hanya dalam
beberapa hari ia ditinggalkan oleh lebih dari 170 klien loyalnya, termasuk
Colgate-Palmolive yang telah menjadi kliennya selama 80 tahun. Bisa saya
katakana, sebagai sebuah merek Andersen saat ini sudah mati karena “jantung”
operasinya, yaitu integritas dan kredibilitas, sudah tidak dimilikinya lagi.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 28 dari 48
Pelajaran apa yang bisa kita petik dari kasus ini? Yang kita lihat adalh bahwa
Enron, Worldcom dan Global Crossing mencoba membohongi pelanggannya
dengan memanipulasi dan menyembunyikan informasi keuangannya.
Siapa pelanggan Enron, Worldcom, dan Global Crossing dalam hal ini?
Tak lain adalah para investor di Wall Street. Mereka ini adalah para “investor
customer” yang menanam dananya ke perusahaan – perusahaan tersebut. (Ingat
kita memiliki tiga jenis pelanggan: “external customer” , “internal customer”
yaitu para karyawan, dan “investor customer” yang menanam dananya di
perusahaan)
Begitu semua kebohongan itu terungkap akhir 2002 lalu, maka apa yang
kemudian terjadi? Pelanggan di Wall Street ini marah besar, dan wajar saja kalau
kemudian mereka melakukan rush, menarik dananya. Hasilnya, harga saham
perusahaan tersebut terjun bebas, dan dalam hitungan jam menjadi hampir tak
bernilai sama sekali.
Itulah ganjaran bagi perusahaan yang berbohong kepada pelanggannya!!!!!
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 29 dari 48
BRAND GOES SPIRITUAL
Apa yang membedakan merek – merek terkemuka seperti Singapore Airlines,
Harley Davidson, The Body Shop, Hard Rock Café, Starbucks dengan merek –
merek lainnya?
Merek – merek diatas memiliki charisma. Sebuah merek yang kharismatik tidak
hanya mengandung unsure emosional, intelektual atau functional value saja.
Tetapi merek tersebut juga mengandung spiritual value yang menjadi pengikat
antara merek dengan customer-nya
Ini pulalah yang dikemukakan oleh sejumlah raksasa bisnis dunia pada Global
Brand Forum di Singapore tanggal 1 dan 2 Desember 2003 lalu. Saya hadir
langsung pada acara yang diorganisir oleh The Ogilvy Group dan International
Enterprise Singapore ini. Pesertanya sangat ramai, sekitar 700 pimpinan
perusahaan terkemuka dari seluruh dunia menghadiri acara tahunan ini.
Memang, di lanskap bisnis baru saat ini, merek bukan lagi tugas dan tanggung
jawab brand managers atau marketing managers semata. Namun sesungguhnya
tanggung jawab seorang CEO. Ingat keputusan yang keliru bisa merusak value
corporate secara keseluruhan.
Bagi para pemasar dan pebisnis, Global Brand Forum yang dilangsungkan tiap
tahun di Davos, Swiss. Sejumlah nama kondang menjadi pembicara di acara ini,
mulai dari Scott Bedbury, mantan chief marketing strategist di Nike dan
Starbucks sampai Tom Peters, yang disebut sebagai the “Ur-Guru” (gurunya guru)
bidang manajemen oleh majalah Fortune, hadir mengungkapkan pandangan –
pandangannya tentang isu kritis menyangkut masalah merek dan bisnis di masa
depan.
Menurut Tom Peters, produk adalah sejarah. Perusahaan harus memasarkannya ke
hati (consumer’s heart) bukan ke pikirannya (consumer’s mind). Branding
bukanlah mensosialisasikan karakter mengenai siapa sesungguhnya saya. Kata
Tom Peters, “Branding is about our story and why it’s persuasive. Emotion, after
all, is the one ability that cannot be automated.”
Sementara Ho Kwon Ping, Chairman dari Banyan Tree Group, yang juga menjadi
pembicara, mengatakan lain lagi, bahwa sebuah merek harus mengandung
universal values yang membuat pelanggan dan karyawan merasa bangga
diasosiasikan dengan merek itu. Kata Ho, “Consumers have grown cynical about
slick advertising and are drawn to brands with deeply held values.”
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 30 dari 48
Pembicara lainnya, Naryana Murthy, Chairman of Infosys Technologies,
mengatakan bahwa merek adalah “a mark of trust.” Kata Murthy, kalau Anda
mau menciptakan merek, maka Anda harus menciptakan trust, confort dan
confidence ke pelanggan Anda. Dan untuk melakukannya Anda harus
menciptakan relationship jangka panjang berdasarkan integritas, kejujuran,
moralitas terpuji.
Saya sendiri merasa sangat beruntung, karena bisa makan siang bersama dengan
dua pembicara lainnya, Anita Roddick, pendiri The Body Shop, dan Deepak
Chopra, mind body Guru dan penulis buku best-seller dunia. Saya terkesan
dengan ucapan Deepak Chopra,”Leaders who look only for external goals, such
as money, will fail.”
Nah dari deretan pembicara dan materi yang mereka sajikan, bisa kita lihat bahwa
konsep mereka sudah menuju ke spiritual. Merek yang kokoh bukan hanya lagi
merek yang berbeda dari yang lain, memberikan value unggul, dan memberikan
kualitas nomor satu kepada pelanggan, namun juga harus mampu memberikan dan
memancarkan spiritual values kepada semua pihak, terutama pelanggan dan
karyawan.
Spiritual brand bukan bermakna merek yang berhubungan dengan agama. Bukan,
bukan itu. Mirip dengan yang dikatakan Murthy, spiritual brand artinya merek
yang berhasil membangun dirinya dengan penuh integritas, kejujuran dan estetika.
Merek dengan spiritual values inilah yang disebut spiritual brand.
Tentu saja, membangun spiritual brand membutuhkan waktu yang lama dan
upaya yang konsisten. Serangkain skandal keuangan yang terjadi di Amerika
Serikat dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa merek yang sangat
kokoh seperti Enron bisa hancur dalam sekejap jika tidak menerapkan good
corporate governance dan business ethics dalam perusahaan itu. Kedua hal –
inilah good corporate governance dan business ethics – yang merupakan fondasi
utama dalam pembangunan spiritual brands.
Spiritual values harus benar – benar dihayati oleh seluruh karyawan yang terlibat
dalam proses brand building. Spiritual values harus menjadi kultur perusahaan.
Tugas top executive-lah – terutama CEO – untuk mengkomunikasikan spiritual
values yang dianut perusahaan kepada seluruh karyawan. Sppritual brands tidak
akan berbentuk jika spiritual values yang telah ditetapkan tidak “dibeli” terlebih
dahulu oleh seluruh karyawan (istilah karennya adalah: selling the brand inside).
pada akhirnya, spiritual brand mampu mebuat pelanggannya menjadi sangat
percaya kepada merek itu. Pelanggan ini tidak akan lagi melihat offering dari
merek itu. Secara otomatis, apapun yang ditawarkan akan dibelinya. Tidak heran
jika para pelanggan ini juga mau membayar dengan harga premium untuk
spiritual brands ini. Anda bisa lihat, harga secangkir kopi Starbucks atau tiket
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 31 dari 48
penerbangan Singapore Airlines misalnya, bisa beberapa kali lipat di atas para
pemain lain.
Pelanggan jenis ini juga akan mendukung upaya apapun yang dilakukan spiritual
brands itu. Bahkan jika ada yang mengkritik, pelanggan inilah yang akan maju
membela merek itu tanpa diminta. Inilah yang saya sebut sebagai spiritual
advocate customers. Pelanggan seperti inilah yang diidam – idamkan oleh seluruh
perusahaan, karena mereka merupakan pelanggan loyal kita seumur hidup.
(Dimuat di Asia Inc. edisi Maret 2004)
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 32 dari 48
POSITIONING
ADALAH JANJI
Dalam buku saya terbaru Marketing in Venus, saya menulis bahwa pelanggan
semakin lama menjadi semakin emosional layaknya wanita. Saya menulis di situ
bahwa dalam hal kejujuran, trust, dan kepercayaan karakteristik pelanggan di
Venus ini sudah mirip dengan wanita. Kita tahu bahwa wanita itu paling
menghargai yang namanya trust dan kepercayaan. Begitu ia tidak percaya kepada
Anda karena barangkali Anda bohong kepadanya, maka sampai kapanpun ia tak
akan mempercayai Anda. Akan sulit sekali Anda melakukan recovery untuk
memulihkan kepercayaannya.
Suatu kali Shakepeare, pujangga kenamaan Inggris, pernah memperingatkan agar
jangan sekali – kali kita membohongi wanita. Kenapa? Karena sekali Anda
membohongi wanita maka selamanya ia tak akan mempercayai Anda. Dan tak
hanya itu, ia juaga akan marah besar dan bahkan menjadikan Anda musuh tak
termaafkan. “Hell hathno fury like a woman scorned,” kata Sang Pujangga.
Karena itu dalam buku tersebut pun tegas saya mengatakan, “Jangan sekali – kali
Anda membohongi pelanggan Venus!!!!” Sekali saja Anda ketahuan membohongi
pelanggan Venus, untuk selamanya mereka akan meninggalkan Anda. Dan ingat!
Memusuhi Anda selamanya. Anda jangan berpikir bahwa pelanggan Venus itu
maksudnya pelanggan dari planet Venus nun jauh di sana. Pelanggan Venus itu ya
pelanggan yang sehari – hari kita hadapi. Pelanggan yang karena pengaruh
teknologi informasi menjadi semakin emosional dan sensitive terhadap value yang
Anda berikan.
Di dunia yang semakin emosional (“Dunia Venus”) tersebut Anda harus ekstra
hati – hati. Kenapa? Karena pelanggan Venus memiliki “indra keenam”, semacam
kemampuan “supranatural” yang memungkinkan mereka mengetahui apakah
Anda bohong atau tidak. Bukan melalui dari kata – kata, tapi terutama suara,
ekpresi wajah, dan bahasa tubuh Anda.
Anda barangkali tidak tahu bahwa dalam komunikasi face to face, ucapan dan
kata – kata hanya 7 – 10 persen saja menerangkan informasi yang Anda
sampaikan kepada orang lain. Sekitar 20 – 30 persen diterangkan oleh sinyal –
sinyal non verbal, apakah itu roman muka, gerak mata, atau bahasa tubuh yang
lain. Dengan kemampuan alat sensor yang canggih di otak pelanggan Venus bisa
menangkap dan menganalisa informasi ini, baik verbal maupun nonverbal, dengan
sangat baik.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 33 dari 48
Apa ini artinya? Artinya, pelanggan Venus akan tahu kalau Anda berbohong
katakan Anda mengatakan A padahal yang sesungguhnya B, Atau bilang mangga
yang Anda jual manis – manis padahal didalamnya banyak ulatnya. Mereka akan
tahu bukan dari perkataan Anda, tapi dari sinyal – sinyal nonverbal apakah itu
roman muka, emosi ataupun gerak mata Anda.
Artinya lagi, Anda tidak boleh main – main membohongi pelanggan Venus.
Serapi apapun Anda menyembunyikan kebohongan Anda, pada akhirnya mereka
akan mampu mengungkapkanya.
Sejak lebih dari sepuluh tahun lalu saat saya mengeluarkan model saya yang
pertama, Marketing Plus 2000, Saya sudah mengatakan bahwa positioning adalah
janji :
Kalau Dell mengatakan positioningnya adalah, “The world’s most customerfocused
comuter company,” maka sesungguhnya Dell mengumbar janji kepada
seluruh pelanggannya bahwa ia adalah perusahaan computer yang paling peduli
dengan pelanggannya.
Kalau BCA mengatakan positioningnya diwakili oleh satu kata “convenience”
maka sesungguhnya ia berjanji bahwa pelanggan akan mendapatkan seribu
kemudahan dari layanan – layanan BCA apakah iu layanan ATM, Klik BCA,
Mobile Banking, hingga kartu debit dan kredit.
Kalau Kijang memposisikan diri sebagai “Mobil Keluarga” maka sesungguhnya ia
sedang berjanji kepada semua keluarga di Indonesia bahwa mereka tak perlu
punya dua atau tiga mibil di rumah, karena hanya dengan satu Kijang, bapak-ibu,
anak-anak, kakek-nenek, teteh, bisa terangkut kalau mau liburan di Puncak.
Namanya saja janji, maka Anda harus memenuhinya. Tidak boleh tidak!
Kalau Dell mengatakan dirinya perusahaan computer yang paling focus ke
pelanggan maka ia harus paling peduli kepada pelanggan di banding raksasa
computer yang lain. Kalau BCA mengatakan dirinya adalah “convenience” maka
ia tak boleh membiarkan nasabahnya antri bermeter-meter di depan mesin ATMnya.
Kalau Kijang menyebut dirinya mobil keluarga maka ia harus mampu
menciptakan mobil yang pas untuk keluarga Indonesia. Kalau Anda janji ke
pelanggan untuk memberikan A, maka Anda harus meberikan A, tak boleh B atau
C.
Positioning adalah pertaruhan Anda ke pelanggan. Begitu Anda meleset
memenuhinya, maka habislah Anda. Begitu Anda ketahuan ingkar janji, maka
sesungguhnya nyawa merek Anda tinggal 5 Persen.
Dulu di Bumi yang pelanggannya rasional, barangkali nyawa Anda masih 20 atau
30 persen. Namun kini di Venus yang pelanggannya sangat emosional nyawa
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 34 dari 48
merek Anda betul – betul tinggal lima persen, atau barangkali malah habis sama
sekali.
Kenapa?
Karena seperti kata Shakespeare tadi, pelanggan Venus tak hanya meninggalkan
merek Anda untuk selama – lamanya, tapi jauh lebih buruk dari itu, memusuhi
merek Anda untuk selama – lamanya.
Dan ingat!!!
Pelanggan Venus paling suka ngobrol, bercerita, dan berbagi rasa dengan
sesamanya. Begitu seorang pelanggan Venus memproklamirkan bahwa merek
Anda menjadi musuhnya, maka ia akan cerita ke semua orang keburukan –
keburukannya. Ia akan menjadi advocator Anda – bukan advocator yang baik, tapi
advocator yang membawa merek Anda ke jurang kehancuran.
Karena itu saran saya : Jangan sekali kali janji kepada mereka kalau Anda masih
ragu – ragu untuk bisa memenuhinya. Lebih baik Anda bersabar untuk memenuhi
dulu apa – apa saja yang akan Anda janjikan. Begitu seratus duapuluh lima persen
Anda yakin mampu memenuhinya, pada saat itulah Anda boleh mengatakan janji
Anda dan tidak seharusnya mengatakan janji Anda ke pelanggan Venus bukanlah
persoalan kecil dan sepele. Itu adalah persoalan sangat – sangat besar, karena akan
menentukan mati – hidupnya merek Anda.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 35 dari 48
AA GYM :
THE SPIRITUAL
MARKETER
Saya pertama kali bertemu Aa Gym pada September 2003 lalu. Sebelumnya, saya
memang sudah sering membaca berbagai tulisan tentangnya dan sesekali
menonton acaranya di berbagai media massa. Staf dan klien saya pun sering
membicarakan sosok yang satu ini. Makanya saya jadi penasaran seperti apakah
Aa Gym ini in person?
Nah, waktu kebetulan saya ada di Bandung, saya langsung saja berkunjung ke
Pesantren Daarut Tauhiid yang diasuh oleh Aa Gym. Bersama beberapa staf saya,
kami disambut dengan sangat ramah dan hangat oleh Aa gym beserta para
santrinya. Kami pun lalu ngobrol banyak tentang berbagai hal. Salah satunya yang
membuat saya terkesan adalah pandangan Aa Gym tentang bisnis dan
kewirausahaan.
Memang saya saksikan sendiri, Pesantren Daarut Tauhid ini berbeda dari
bayangan saya semula. Pesantren ini membaur dengan masyarakat sekitarnya,
tidak ada tembok ataupun gerbang yang membatasi lingkungan pesantren. Para
santri tinggal dirumah – rumah penduduk sekitar. Mereka pun memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan membeli berbagai barang dari penduduk sekitar itu.
Maka, dengan sendirinya, ekonomi masyarakat pun akan tumbuh dan mampu
memicu semangat kewirausahaan di sekitar wilayah itu.
Aa Gym ngomong kalau ia selalu menekankan kepada setiap orang agar mampu
menumbuhkan semangat wirausaha. Orang akan lebih memiliki rasa percaya diri
dan kehormatan jika mampu menjaga diri dari meminta – minta. Selain itu, Aa
Gym juga berpandangan bahwa dalam berbisnis pun niat dan caranya lah yang
paling penting. Niat kita haruslah bersih, caranya pun haruslah benar.
Saya nilai, dari sisi pemasaran, apa yang dilakukan oleh Aa Gym inilah yang saya
sebut sebagai spiritual marketing. Spiritual marketing bukan berarti bahwa kita
melakukan bisnis yang berhubungan dengan agama, yang berhubungan dengan
perangkat ibadah misalnya. Spiritual marketing berarti kita mampu memberikan
kebahagian kepada setiap orang yang terlibat dalam berbisnis, baik diri kita
maupun orang lain seperti pelanggan, pemasok, distributor, dan bahkan para
pesaing kita. Kita harus mencintai pelanggan dan sekaligus juga menghargai para
pesaing kita.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 36 dari 48
Nah, walaupun kita bergerak dalam bisnis yang berhubungan dengan agama,
namun jika tidak mampu memberikan kebahagian kepada semua pihak, berarti
kita belum melaksanakan spiritual marketing. Sebaliknya, jika dalam berbisnis
kita sudah mampu memberikan kebahagian ini, pada dasarnya kita sudah
menjalankan spiritual marketing, apapun bidang bisnis yang kita geluti.
Mungkin timbul pertanyaan, lho, kok bisa kita ikut membahagiakan para pesaing?
Bagi saya, persaingan itu baik, karena persaingan turut, membesarkan pasar. Jika
kita sukses, berarti permintaan pasar terhadap penawaran kita juga membesar.
Tentu saja kita memiliki keterbatasan – keterbatasan, sehingga tidak semua
permintaan yang ada dapat kita penuhi. Nah, permintaan pasar inilah yang
nantinya akan dipenuhi oleh para pesaing kita.
Selain itu, kita juga dapat belajar sesuatu dari para pesaing kita itu untuk
memperbaiki diri kita sendiri. Persaingan memberikan kita inspirasi dan semangat
untuk terus berusaha. Maka, pada akhirnya, terjadilah hubungan yang saling
menguntungkan antara kita dengan para pesaing.
Begitu pula dengan pelanggan. Jika pelanggan sudah sangat percaya kepada kita,
ia akan menjadi seseorang yang saya sebut Spiritual advocate. Ia bukan hanya
akan membeli produk atau servis yang kita tawarkan. Lebih jauh, ia akan
mendukung usaha apapun yang kita lakukan. Bahkan, jika ada yang mengkritik
kita, orang inilah yang akan maju membela kita tanpa diminta.
Bagi saya, pemasaran itu memiliki tiga dimensi, yaitu Strategy, Tactic, dan Value.
Strategy berorientasi pada cara memenangkan long – term mind share di benak
pelanggan. Tactic berorientasi pada short – term market share. Sedangkan Value
berorientasi pada lifetime heart – share. Nah, spiritual advocade inilah yang akan
kita dapatkan jika kita sudah mampu memenangkan lifetime heart – share.
Sikap empati kepada orang lain – baik pelanggan maupun pesaing – inilah yang
harus kita miliki. Kita harus selalu mencoba untuk menempatkan diri pada situasi
yang dialami orang tersebut. Kita pun harus memperlakukan mereka seperti
layaknya kita ingin diperlakukan oleh mereka. Jika kita tidak ingin membeli
produk yang kelihatannya bagus namun ternyata berkualitas buruk, tentunya kita
tidak boleh melakukan hal yang sama kepada pelanggan kita.
Memang, bagi sebagian orang, pemasaran itu masih sering disalah artikan.
Pemasaran sering disamakan dengan membujuk pelanggan atau konsumen.
Marketing is cheating, demikian anggapan sebagian orang. Namun, bagi saya,
marketing is not cheating. Marketing is about how to get customer and grow them
with your business.
Saat ini, pelanggan menjadi semakin pintar sekaligus emosional. Emosi adalah
pintu masuk bagi pelanggan. Mereka harus merasa enak (feel good) dulu dan
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 37 dari 48
sesudah itu mereka akan tetap ‘menyaring’ informasi yang masuk dengan
menggunakan rasionya. Jika secara emosional sudah tidak terbangun minat dalam
diri pelanggan, maka produk atau jasa yang kita tawarkan nantinya tidak akan
dapat masuk ke hati mereka.
Konsumen sekarang cenderung menggunakan EQ-nya dulu dan setelah itu baru
IQ-nya. Bahkan pada akhirnya mereka juga akan menggunakan SQ-nya.
Konsumen akan mempertimbangkan kesesuaian produk dan jasa terhadap nilai –
nilai spiritual yang diyakininya. Pemasaran itu bukan sekadar penjualan, tetapi
membuat pelanggan selalu berpikir tentang kita, membuat pelanggan jatuh cinta
kepada kita.
Sebelum jatuh cinta, tentunya kita harus membuat orang itu percaya kepada kita
terlebih dahulu. Kepercayaan orang adalah fondasi dasar dalam berbisnis.
Semakin orang itu percaya kepada kita, maka semakin mereka bersedia
menyerahkan segalanya kepada kita. Karena itu, di tengah – tengah era yang
semakin tidak pasti saat ini, integritas justru semakin meragukan banyak hal,
maka kecakapan, profesionalitas, dan yang terpenting, kejujuran, akan menjadi hal
– hal yang makin dibutuhkan.
Banyak orang berpendapat, bagaimana bisa berwirausaha, lha wong modalnya
sendiri tidak ada. Bagi saya, seperti yang sudah saya lihat sendiri pada diri Aa
Gym, modal pertama dan terbesar bukanlah materi, bukanlah uang atau harta –
benda, namun semangat dan keyakinan.
Begitu juga bicara masalah keuntungan. Banyak yang merasa bahwa menjadi
wirausahawan pendapatannya lebih kecil daripada pekerja kantoran misalnya.
Sekali lagi saya nyatakan, makna keuntungan (profit) di era spiritual marketing
bukanlah uang, harta, atau jabatan semata. Yang lebih penting adalah timbulnya
rasa kebahagiaan, rasa kedamaian dalam diri. Inilah jugalah yang saya lihat pada
diri Aa Gym. Walaupun sudah sangat sukses seperti sekarang ini, ia tidak memilih
hidup bermewah diri. Ia lebih merasa bahagia dengan hidupnya yang bersahaja
serta terus – menerus memimpin para santrinya untuk juga bersikap serupa
dengannya.
Memang, spiritual marketing bertujuan untuk mencapai sebuah solusi yang adil
dan transparan bagi semua pihak yang terlibat. Tidak akan ada pihak yang merasa
dirugikan. Tidak akan ada pula pihak yang berburuk sangka. Nilai – nilai spiritual
dalam berbisnis ini juga akan mampu memperbaiki inner – side kita. Sebaliknya,
semakin spiritual seseorang, ia pun akan lebih mampu menjalankan bisnisnya
dengan lebih tenang dan dicintai oleh semua pihak.
Aa Gym bukan hanya sekedar memberikan teori, tetapi ia pun telah
mempraktikkannya dan terbukti sangat sukses.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 38 dari 48
Maka, rasanya tidak salah kalau saya menjuluki Aa Gym sebagai seorang spiritual
marketer. Ia merupakan contoh paling nyata dan sempurna dari pelaksanaan
spiritual marketing. Mudah – mudahan akan muncul semakin banyak lagi spiritual
marketer – spiritual marketer Indonesia di masa depan, mengikuti jejak Aa Gym.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 39 dari 48
LIFE WITH A MISSION
Beberapa waktu lalu, saya terbang naik Garuda Indonesia dari Singapura ke
Jakarta. Selama penerbangan, saya dilayani oleh seorang pramugari cantik.
Namanya Dewi Sahyanti.
Saya terkesan dengannya. Saya lihat, pramugari yang satu ini beda dengan yang
lain. Wajahnya wajah senyum, smile face, atau sumeh kata orang Jawa. Sikapnya
pun sangat baik dalam melayani. Keramahan yang ditunjukkannya terkesan
natural dan memang berasal dari hati, tidak dibuat – buat atau sekedar sikap
professional semata.
Saya lantas ngobrol dengannya. Saya Tanya, sudah berapa tahun jadi pramugari ?
17 tahun katanya. Lho, biasanya kalau sudah 17 tahun begitukan sudah capek dan
sudah pension ? Jawabnya lagi, menjadi pramugari ini sudah meerupakan calling,
panggilan jiwa, bukan lagi dianggap pekerjaan. Dia senang melihat pramugari
yang selalu bepergian ke mana – mana dan selalu malayani orang. Jadi, walaupun
mungkin kadang – kadang terasa capek, ia tetap bisa menikmati. Ada kepuasan
batin tersendiri yang tidak bisa diukur dengan materi.
Wah, saya benar – benar terkesan dengan ucapannya ini. Jarang saya temui orang
yang menajalani pekerjaannya karena memang sesuai dengan panggilan jiwanya.
Saya langsung teringat dengan konsep progression of commitment value.
Memang, setiap saya mendapatkan masukan dari orang lain, selalu coba saya
hubungkan dengan berbagai konsep bisnis yang ada di kepala saya. DAlam
konsep progression of commitment value ada 4 tingkatan komitmen. Yaitu
berturut – turut dari mulai yang terendah tingkatannya : political commitment,
intellectual commitment, emotional commitment, dan spiritual commitment.
Tingkatan terendah adalah political commitment. Pada tingkatan ini, orang hanya
memiliki komitment terhadap sesuatu karena sifatnya yang terpaksa, misalnya
karena tuntutan pekerjaan atau pengaruh kekuasaan. Tingkatan selanjutnya adalah
intellectual commitment. Orang memiliki komitmen terhadap sesuatu karena hal
itu dipandang mampu memenuhi kebutuhan intelektualnya. Misalnya seseorang
yang dalam situasi apapun selalu menyempatkan diri untuk membaca buku.
Sedangkan tingkatan ketiga adalah emotional commitment. Komitmen orang yang
ada di tingkatan ini sudah bersifat emosional, sukarela dan tidak lagi memikirkan
untung – rugi. Misalnya saja adalah para pengikut tokoh tertentu yang selalu
mengikuti apa yang diucapkan pemimpinnya. Sedangkan spiritual commitment
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 40 dari 48
merupakan tingkatan komitmen tertinggi; seseorang akan berkomitmen dengan
apa yang dikerjakannya karena hal itu memang merupakan panggilan jiwanya.
Orang ini sudah tidak lagi terikat kepada hal – hal yang bersifat duniawi.
Bagi saya, hubungan antara Sahyanti dengan pekerjaannya ini sudah sampai
tingkatan spiritual commitment. Ia memiliki komitmen terhadap pekerjaannya
sebagai pramugari karena memang merupakan impiannya sejak kecil dan sesuai
dengan penggilan jiwanya.
Nah, kisah Sahyanti ini juga mirip dengan kisah pribadi saya sendiri.
Saat perayaan tahun baru Cina lalu, saya menyaksikan kisah Confusius di salah
satu stasiun televise. Anda tentu tahu, filsuf Cina yang hidup sekitar 2500 tahun
lalui ini selalau menginspirasi orang – orang untuk tidak hanya bekerja keras,
namun juga untuk selalu belajar setiap saat.
Confusius berkata, “Anda harus terus belajar sampai saat tutup peti mati Anda
ditutup!” Memang, Confusius dikenal sebagai seorang yang selalu belajar
(learning), membagi pengetahuan dan pengalamannya (sharing), serta
mengajarkannya (teaching) kepada siapapun sepanjang hidupnya. Dia juga tidak
pernah menyerah dan tidak pernah puas dengan apa yang telah dicapainya.
Nah, pada hari itu juga, sore hari, tiba – tiba hati saya merasa sangat tersentuh.
Saat itu, salah satu sahabat saya bercerita tentang pesan dari alamarhum ayah
saya. Walaupun kami telah bersahabat sangat lama, namun sahabat saya ini justru
lebih banyak ngobrol dengan ayah saya daripada dengan saya sendiri. Kisah ini
bahkan belum pernah disampaikan kepada saya oleh ayah saya.
Suatu malam, kepada sahabat saya itu, almarhum ayah saya menunjukkan gambar
Confusius yang berada disamping foto saya. Ayah saya bilang bahwa dia ingin
saya bisa menjadi seperti Confusius. Itulah sebabnya mengapa saya diberi nama
Tan Tjiu Shiok (nama kecil saya) yang berarti saya harus terus belajar setiap saat.
Rupanya, impian ayah saya ini tercapai. Waktu muda, saya mengajar murid SMP
untuk membiayai sekolah, karena keluarga saya sangat miskin. Saya sudah
menjadi guru matematika dan fisika sejak usia yang masih sangat muda, 17 tahun.
Bahkan, sebelum berusia 20 tahun saya sudah menjadi kepala sekolah SMP!
Secara keseluruhan, saya menjadi guru SMP, SMA, dan bahkan SD selama 20
tahun! Saya memang sangat menikmati pekerjaan mengajar ini. Saya itu selalu
berpikir dalam keadaan apapun. Saya selalu berpikir ketika saya bicara, berjalan,
berbelanja, mandi dan bahkan tidur! Dengan berpikir, saya menciptakan berbagai
model pemasaran saya, mulai dari Marketing Plus 2000, Sustainable Market-ing
Enterprise sampai Marketing in Venus.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 41 dari 48
Inilah yang namanya life with a mission. Dalam menjalani hidup ini, kita harus
tahu apa misi hidup kita. Lalu, apakah yang kita lakukan sesuai dengan misi hidup
kita itu banyak orang yang mengerjakan sesuatu, namun sebenarnya tidak tahu
untuk apa dia mengerjakan itu. Banyak pula orang yang bekerja keras, namun
tidak mendapatkan kebahagiaan. Ini semua karena tidak ada keselarasan antara
apa yang mereka kerjakan dengan tujuan hidup mereka.
Jadi, seperti kisah Sahyanti dan saya tadi. Kerjakanlah semua hal sesuai dengan
panggilan jiwa Anda. Niscaya, Anda pun akan mendapatkan kenikmatan batin
yang tidak akan tergantikan oleh apa pun!
(Dimuat di Garuda In-Flight Magazine edisi Mei 2004)
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 42 dari 48
BERBISNIS DENGAN CINTA
Tahukah Anda, apa kekuatan utama dalam bisnis ?
Uang ? Bukan
Kekuasaan ? Juga bukan
Lalu, apa ?
Cinta!!!!
Ya, kekuatan utama yang mampu menggerakkan bisnis kita hingga mencapai
kesuksesan adalah cinta. Dalam berbisnis, kita sering lupa bahwa yang kita hadapi
setiap hari sebenarnya adalah manusia, bukan mesin atau computer. Sukses
tidaknya kita berbisnis banyak bergantung dari dukungan orang – orang sekitar
kita. Jika mereka mencintai kita, tentu mereka akan dengan sepenuh hati
memberikan segalanya buat diri kita.
Bayangkan saja jika Anda sedang jatuh cinta kepada seseorang. Anda tentu selalu
berusaha menyenangkan Sang Kekasih, bukan ? Apapun yang dimintanya, pasti
akan diupayakan sekuat tenaga untuk dipenuhi Anda.
Selain itu, kita pun tentu harus mencintai apa yang kita kerjakan. Dengan
demikian, kita akan melakukan pekerjaan itu dengan tulus, penuh komitmen, dan
berusaha memberikan yang terbaik dari diri kita.
Maka, cinta bukan hanya elemen paling penting dalam kehidupan pribadi kita.
Dalam kehidupan professional atau bisnis, cinta juga sangat berperan penting.
Ini pulalah yang dikemukakan Tim Sanders, Chief Solutions Officer di Yahoo!,
dalam bukunya Love is the Killer App. Untuk berhasil dalam bisnis, seseorang
harus menjadi apa yang disebut oleh Tim Sanders sebagai ‘lovecat’. ‘Lovecat’
adalah seseorang yang pintar, mampu menyenangkan orang lain, dan mencintai
apa yang dikerjakannya dengan sepenuh hati.
Seorang ‘lovecat’ akan terus berupaya menambah pengetahuannya (knowledge)
dalam berbagai bidang. Namun, pengetahuan ini baru akan menjadi berguna jika
ia membaginya dengan orang lain. Karena itu, jika harus terus menjalin dan
mengembangkan relasi dengan semua orang (network). Seorang ‘lovecat’ juga
harus bisa menunjukkan rasa empati kepada orang lain dan tidak segan – segan
membantu jika diperlukan (compassion). Orang akan mengingat perlakuan baik
kita ini. Dan jangan lupa, sikap ini juga akan membuat orang lebih mudah
memaafkan jika kita membuat kesalahan.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 43 dari 48
Ketiga asset tidak terlihat (intangible assets) inilah – pengetahuan (knowledge),
menjalin relasi (network), serta raa empati dan keinginan untuk selalu membantu
(compassion) – yang harus terus dikembangkan dalam diri kita. Inilah aspek –
aspek penting yang akan membuat kita mampu mempengaruhi orang lain, dan
akhirnya membuat mereka menghargai kita sebagai seorang rekan ataupun
pimpinan.
Kita juga harus menyadari, bisnis sebenarnya adalah sebuah permainan. Tentu
saja, kita semua ingin memenangkan ‘permainan bisnis’ ini. Pemenang permainan
ini adalah orang yang mencintai apa yang ia kerjakan dengan memahami aturan –
aturan permainan secara baik.
Namun, jika dibandingkan dengan pria, wanita tidak mengetahui dan memahami
sebagian besar aturan itu. Akibatnya, mereka kurang berhasil dalam ‘permainan
bisnis’ ini. Bisa kita lihat, hanya sedikit wanita yang berhasil menduduki posisi
puncak di berbagai perusahaan. Mengapa ? Pria tahu dan paham aturan – atuaran
ini karena mereka menciptakannya. ‘Permainan bisnis’ ini telah dimainkan oleh
para pria sejak mereka masih sangat muda. Di lain pihak, wanita tidak pernah
diajarkan bagaimana cara memainkan ‘permainan bisnis’ ini.
Dalam bukunya Play Like A Man, win Like A Woman, Gail Evans, seorang
Executive Vice President di CNN, mengatakan bahwa memang sudah dari
sononya, pria lebih agresif, lebih terus – terang, berani mempromosikan diri,
‘berkulit badak’ , dan lebih mementingkan mencapai kemenangan daripada
menjaga hubungan baik.
Sebaliknya, wanita diajarkan untuk lebih bersikap koorperatif daripada kompetitif,
lebih menikmati proses daripada hasil, dan lebih mencari persetujuan daripada
mencari kesuksesan. Wanita juga cenderung tidak berani mengungkapkan
pendapatnya, karena takut dianggap salah atau tidak sopan. Sifat – sifat dan sikap
– sikap yang kelihatannya saling bertolak belakang inilah yang membuat sebagian
besar wanita kurang berhasil menjadi pemimpin di lingkungan bisnis yang
didominasi pria ini.
Jangan salah, wanita tidak harus ‘menjadi’ pria untuk berhasil dalam bisnis.
Memang, wanita harus mengetahui dan memahami aturan – aturan ‘permainan
bisnis’ ini. Namun, ia harus tetap bersikap sebagai seorang wanita. Dengan kata
lain, seorang wanita harus mencintai ‘permainan bisnis’ ini dan sekaligus
mencintai dirinya sendiri.
Lantas, apa hubungannya semua ini dengan lanskap bisnis Venus seperti yang
sudah saya ceritakan bulan lalu ?
Di dunia Venus ini, keunggulan kompetitif utama kita sebagian besar berasal dari
feel benefit, bukan think benefit. Feeling atau perasaan merupakan akar yang
dalam banyak hal mempengaruhi semua perilaku, karena perasaan terkait dengan
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 44 dari 48
emosi. Emosi sangat mempengaruhi pemikiran seseorang. Emosi membentuk dan
mempengaruhi penilaian. Emosi pula yang membentuk perilaku.
Ingatlah pula, emosi ini ‘menular’. Maksudnya, jika karyawan perusahaan tidak
mersa nyaman dengan apa yang dikerjakannya, tentu ia tidak akan mampu
memberikan perasaan nyaman pula kepada pelanggan. Sebaliknya, jika karyawan
itu mencintai apa yang dikerjakannya, tentu ia akan dengan senang hati melayani
pelanggan dan membuat pelanggan merasa nyaman pula.
Maka, perhatikanlah hal ini dengan sungguh – sungguh!
Pemenang utama dalam ‘permainan bisnis’ adalah orang yang mencintai apa yang
dikerjakannya. Kita tidak dapat bermain dengan baik jika kita tidak
menikmatinya. Maka, cintailah sebenarnya kebutuhan utama dan satu – satunya
bagi kita, baik dalam kehidupan pribadi maupun professional. Ingat apa yang
diakatan The Beatles, band legendaries yang juga merupakan band favorit saya,
All You Need is Love ?
Bagaimana pendapat Anda ?
(Dimuat di Jawa Pos edisi Februari 2004)
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 45 dari 48
LEADERSHIP IN VENUS :
“I DID IT MY WAY”
Saya sudah berkeliling dunia untuk mengahadiri berbagai leadership forum dan
bertemu dengan berbagai pemimpin kelas dunia. Tapi, bagi saya, opening speech
Mahathir Mohamad pada acara Asia Inc Forum on Leadership for Southeast Asia
di Putrajaya, Malaysia tanggal 9 – 10 Juni 2003 lalu memang benar – benar
mengesankan.
Secara singkat, pemimpin Malaysia ini dalam kata – kata bijaknya mengatakan,
“If you do things that are expected of you, then that’s not a decision at all. You’re
not a leader, you are just follower …..As I have said, we [leaders] do not just
follow. We think about doing things our own way. You know the song My Way ?
People like to sing that song when I’m present because they say that I like to do
things my way.”
Luar biasa! Inilah gaya kepemimpinan Mahatir. Mari kita lihat kebelakang
sejenak beberapa langkah yang telah diambilnya sebagai Perdana Menteri
Malaysia.
Mahatir berhasil menciptakan sebuah kelas menengah Melayu melalui affirmative
action policies di bidang ketenagakerjaan dan pendidikan tinggi. Berbagai proyek
juga dikerjakan untuk membangkitkan kebanggaan Melayu yang selama ini
dianggap sebagai ras kelas dua; antara lain dengan membangun Menara Kembar
Petronas, yang merupakan gedung tertinggi di dunia, dan juga mengembangkan
“Multimedia Super Corridor” untuk menyaingi Silicon Valley di California.
Walaupun menerapkan kebijakan diskriminasi positif ini, tidak ada gejolak yang
berarti di negaranya. Ia berhasil mempertahankan keseimbangan dan keserasian di
antara tiga ras utama di Malaysia, yaitu Melayu, Cina, dan India.
Di lain pihak, Mahatir juga controversial. Ia kerap mengkritik secara keras dan
terbuka mengenai standar ganda yang diterapkan pihak Barat, padahal pihak Barat
ini jugalah yang banyak berinvesati di Malaysia. Di dalam negeri, ia juga tidak
segan – segan bertindak tegas terhadap berbagai pihak yang dianggap tidak
sejalan dengan dirinya.
Mahatir juga dengan berani mengubah system yang sudah berlaku selama puluhan
tahun. Misalnya, ia mengeluarkan kebijakan yang mengurangi kekuasaan (curbed
the powers of) sultan – sultan, sehingga mereka tidak lagi kebal hokum dan
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 46 dari 48
mendapatkan berbagai kemudahan dalam berbisnis seperti yang sudah dinimati
selama puluhan tahun.
Saat krisis Asia di tahun 1998, pemimpin Mahatir yang berusia 77 tahun ini
dengan berani mengambil langkah yang bertentangan dengan kebijakan
konvensional (conventional wisdom) saat itu. Ia tidak meminta bantuan IMF
seperti lazimnya negara – negara Asia lain yang terkena krisis. Ia pun mensuspend
perdagangan ringgit Malaysia dengan menerapkan kebijakan capital
control. Walaupun langkah ini ditentang IMF dan dikritik banyak pihak, nyatanya
ekonomi Malaysia bisa pulih lebih cepat daripada negara – negara tetangganya
yang justru meminta bantuan IMF.
Saya lihat, walaupun ia seorang intelektual, berbagai langkahnya ini terkadang
justru tidak dapat diterima secara logis. Jika berdasarkan pertimbangan –
pertimbangan rasional semata, para pemimpin lain mungkin tidak akan
mengambil langkah menentang system yang ada. Namun, di samping berbagai
pertimbangan rasional, Mahatir juga memiliki keyakinan emosional dan spiritual
bahwa yang dilakukannya adalah yang terbaik bagi rakyatnya. Keyakinan inilah
yang akhirnya melahirkan berbagai langkah yang kerap dipandang controversial.
Semua hal tersebut menunjukkan bahwa Mahatir berani challenged the process
dan mengambil resiko mengambil keputusan yang sulit dan tidak popular. Inilah
karakteristik utama seorang leader seperti yang diutarakan James M. Kouzes and
Barry Z. Posner dalam bukunya yang popular, The Leadership Challenge, yang
dipakai sebagai text book leadership di IBM.
Pemimpin adalah orang yang aktif, memilih bertindak daripada berdiam diri
menunggu inisiatif orang lain. Pemimpin adalah mereka yang berani melakukan
tindakan – tindakan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Mereka
melakukan inovasi dan eksperimen untuk menemukan cara – cara baru dan lebih
baik dalam melakukan suatu hal. Pendeknya, mereka adalah orang – orang yang
berani melakukan dan mengahadapi perubahan.
Pemimpin juga berusaha agar para pengikutnya siap untuk berubah. Pendekatan
yang dilakukan pun bukan hanya pendekatan rasional, namun juga emosonal.
Seperti yang dikatakan John P. Kotter dan Dan S. Cohen dalam bukunya The
Heart of Change, analisis rasional diberikan oleh pemimpin agar para pengikutnya
berpikir tentang perubahan yang terjadi, dan akhirnya mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan itu (analysis – think – chage). Namun yang lebih penting,
pemimpin juga harus membantu pengikutnya untuk melihat perubahan yang ada,
merasakan pentingnya perubahan itu, dan akhirnya secara emosional mau
menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada (see – feel – change).
Dengan bekal emosional dan spiritual competence itu, Mahatir sukses memimpin
dan memasarkan Malaysia. Selama 22 tahun masa kekuasaannya, ia berhasil
membawa Malaysia dari sekedar negara pengekspor karet dan timah menjadi
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 47 dari 48
salah satu negara industri modern yang memproduksi peralatan elektronik, besi
baja, dan mobil. Brand “Malaysia” pun dihormati berbagai kalangan dan mampu
memikat customers di berbagai penjuru dunia.
Maka untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses di lanskap bisnis baru yang
semakin emosional ini, atau istilah saya “Venus landscape”, intellectual
competence saja tidaklah cukup. Ia terutama harus memiliki emotional
competence dan spiritual competence agar mampu menjadi great leader di dunia
Venus ini.
(Dimuat di Asia Inc. edisi Agustus 2003)
…
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 48 dari 48
TENTANG PENULIS
KH. Abdullah Gymnastiar, akrab disapa Aa Gym adalah dai sekaligus
penceramah yang paling popular di Indonesia. Beliau membawakan konsep baru
dalam dakwah dengan mengajak orang memahami hati atau qalbu, untuk
mengenali diri sendiri. Konsep ini dikenal dengan Manajemen Qolbu.
Pemimpin Ponpes Daarut Tauhiid Bandung itu pernah tampil di acara Sixty
Minutes di TV NBC, AS, bulan November 2002. Media televise di AS itu tertarik
menampilkan Aa Gym karena ia dinilai menghadirkan sebuah nuansa Islam yang
sejuk dan damai. Time bahkan menjuluki beliau sebagai The Holly Man.
Selain penceramah yang disegani, Aa Gym adalah marketer yang tangguh. Beliau
menjalankan bisnis sebagai ibadah. Konsep yang beliau jalankan adalah
menyatukan antara dzikir, piker dan ikhtiar. Selain berhasil mengelola Yayasan
Pesantren Daarut Tauhiid di Bandung, ia juga berhasil dalam mengelola kelompok
bisnisnya di bawah bendera Manajemen Qolbu. Holding company ini membawahi
sekitar 19 anak perusahaan yang bergerak di bidang mini market, warung
telekomunikasi, kafe, penerbitan, stasiun radio, televise local, pembuatan kaset,
dan VCD. Omzetnya mencapai miliaran rupiah.
Hermawan Kartajaya, adalah Founder dan President MarkPlus&Co dan
President Worl Marketing Association (WMA). Hermawan adalah pembicara
seminar serta penulis kolom dan buku yang produktif. Buku terakhirnya :
Repositioning Asia: Forum Bubble to Sustainable Economy (John Wiley&Son,
2000), Rethinking Market-ing:Sustainable Marketing Enterprise in Asia (Prentice
Hall, 2002), keduanya ditulis bersama Prof. Philip Kotler, Hermawan Kartajaya
on Marketing (Gramedia Pustaka Utama, 2003), Marketing in Venus (Gramedia
Pustaka Utama, 2003) dan On Becoming a Customer-Centric Company
(Gramedia Pustaka Utama, 2004). Pada tahun 2003, dianugrahi gelar sebagai “50
gurus who have shaped the future of marketing” oleh CIM-UK, bersama satu
orang wakil Asia yang lain, yakni Kenichi Ohmae dari Jepang.
Berbisnis
dengan Hati
The 10 Credos of
Compassionate Marketing
KH. ABDULLAH GYMNASTIAR
&
HERMAWAN KARTAJAYA
EDITOR :
YUSWOHADY
SUNARTO
MarkPlus&Co
Jakarta, 2004
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 2 dari 48
BAGIAN I
PENGANTAR
HERMAWAN KARTAJAYA
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 3 dari 48
KEJUJURAN SEBAGAI
KEUNGGULAN BERSAING
Oleh : Hermawan Kartajaya
Saya memikirkan compassionate marketing sejak tiga tahunan yang lalu saat
skandal keuangan merebak di Amerika yang memuncak dengan tumbangnya
perusahaan – perusahaan raksasa seperti Enron, Worldcom, atau Global Crossing.
Kasus manipulasi akuntansi terbesar dalam sejarah bisnis Amerika tersebut
menunjukkan keadaan kita betapa semakin tingginya kompleksitas bisnis,
semakin canggihnya tool – tool manajemen, dan semakain majunya perangkat
regulasi, ternyata bukannya menjadikan praktek bisnis kita menjadi semakin
dewasa dan beradab. Justru sebaliknya, ia semakin kebablasan tanpa etika, tanpa
nilai – nilai moral, tanpa pegangan.
Saya berpikir apakah ini tanda akan datangnya akhir jaman. Bisnis telah kian
terpuruk oleh tangan – tangan orang yang tidak punya etika dan moral. Bisnis
tidak lagi dijalankan dengan semangat kejujuran dan keadilan. Apa yang kita lihat
dari skandal tersebut adalah betapa para pebisnis semakin membabi – buta
menghalalkan cara apapun untuk mengeruk keuntungan pribadi tanpa peduli hal
itu merugikan pihak lain. Para pebisnis semakin kehilangan nuraninya.
Kejadian di Amerika tersebut sesungguhnya bukanlah konsern utama saya.
konsern dan keprihatinan saya justru pada praktek bisnis yang sudah berjalan
bertahun – tahun di negeri ini. Kalau mau jujur, sesungguhnya apa yang terjadi di
Amerika itu sudah menjadi keseharian kita selama ini. Secara kebetulan berita
skandal itu di blow up besar – besaran media massa di seluruh dunia sehingga kita
tahu dan tersentak karenanya.
Tapi bagi kita yang di Indonesia skandal tersebut adalah biasa saja. Karena di
negeri ini praktek bisnis yang sepuluh kali lipat lebih kotor dari praktek bisnis
yang dijalankan para eksekutif Enron itu begitu banyak dan telah membudaya
selama tiga puluh tahun lebih.
Kongkalikong politisi – pengusaha!
Bisnis “nginjak kaki”!
Praktek suap dan mark – up!
Sogok – menyogok pejabat untuk memenangkan proyek!
Mendirikan bank untuk mengeruk duit masyarakat untuk mendanai bisnis grup!
Mengelabui bank untuk menguras koceknya!
Kolusi pejabat untuk mendapatkan monopoli!
Dan masih banyak lagi.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 4 dari 48
Kalau mau lebih detail lagi bacalah artikel, Saya Bermimpi Menjadi Konglomerat
– nya Pak Kwik Kian Gie.
Semula saya berpikir bahwa dengan bergantinya pemerintahan Orde Baru politik
di negeri ini akan lebih jujur dan adil. Sehingga kalau politiknya oke diharapkan
praktek bisnisnya juga oke. Tapi seperti kita tahu semua, wajah politik pasca Orde
Baru bukannya lebih baik malah lebih compang – camping.
Kalau dulu korupsi bisa secara rapi “dipusatkan” di pusat – pusat pemerintahan,
maka kini korupsi tersebut semakin meluas dan merajalela di tingkat kabupaten
bahkan kecamatan. Kalau dulu kongkalikong pengusaha – pejabat hanya terbatas
di Jakarta maka kini hal yang sama dilakukan di secara massif di tingkat
kabupaten – kecamatan. Tak heran jika negeri kita ini tak bergeming posisinya
sebagai negara terkorup di dunia. Praktek bisnis kotor yang selama puluhan tahun
melingkupi keseharian kita semakin menyadarkan saya bahwa kejujuran dan etika
bisnis kini sudah menjadi suatu yang langka di negeri ini.
Di negeri yang compang – camping etika bisnisnya, kejujuran merupakan
“resources” yang semakin langka bagi perusahaan. Dan tak bisa di-leverage
menjadi komponen penting keunggulan bersaing perusahaan. Karena godaan
untuk berbisnis secara tidak jujur itu demikian kuat di negeri ini, maka tak banyak
perusahaan yang mampu melakukannya.
Apa artinya ini? Artinya adalah bahwa kejujuran bisa menjadi sumber keunggulan
bersaing yang sangat kokoh. Kenapa kokoh? Karena tak banyak perusahaan yang
mampu melakukannya dan kemampuan tersebut sulit ditiru pesaing. Dalam teori
manajemen, kalau sebuah perusahaan mampu melakukan sesuatu yang sulit ditiru
oleh pesaing maka ia akan memiliki daya saing yang kuat dan sustainable dalam
jangka panjang.
Saya melihat praktek bisnis dan marketing bergeser dan mengalami transformasi
dari level intelektual menuju ke emosional, dan akhirnya ke spiritual. Level
intelektual ditandai dengan penggunaan tool – tool marketing ampuh seperti
marketing mix, branding, positioning, dan sebagainya.
Lalu sejak sekitar sepuluh tahunan yang lalu konsep emotional marketing muncul
dan kini makin mendominasi praktek pemasaran yang dijalankan oleh para pelaku
bisnis. Saat ini varian dari emotional marketing ini sudah berkembang demikian
luas dan telah menjadi buzzword marketing yang popular. Sebut saja beberapa di
antaranya seperti : customer relationship management, experiential marketing,
emotional branding, dan sebagainya.
Tapi kini dan di masa datang, apalagi setelah pecahnya skandal keuangan yang
saya sebut di depan, saya melihat eranya akan bergeser kearah spiritual. Sehebat
apapun strategi bisnis yang Anda punyai, secanggih apapun tool marketing yang
Anda jalankan, semuanya tak akan ada gunanya kalau tidak dilandasi spiritualitas
yang kokoh, Mau bukti? Buktinya Enron, raksasa energi yang praktis habis dalam
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 5 dari 48
semalam karena tidak jujur kepada stakeholders-nya. Apapun bisnis Anda, rohnya
akan terletak pada kejujuran dan etika.
Saya sangat terkesan dengan logika yang dipakai Aa Gym mengenai berbisnis
yang jujur. Berikut ini ada perkataan Aa Gym, “Logikanya sederhana, Allah yang
menyuruh jujur, Allah yang memberi rezeki, untuk apa harus tidak jujur?”
Bisa dikatakan Aa Gym sudah seperti Raja Midas, apapun yang disentuhnya
menjadi emas. Maksudnya, apapun bisnis yang dimasukinya selalu membawa
kesuksesan. Kini beliau sudah mengelola 19 perusahaan dan semuanya
merupakan bisnis yang menguntungkan.
Semua kesuksesan tersebut kuncinya menurut Aa Gym cuma satu : Jujur.
Dalam tulisan ini berisi uraian Saya dan Aa Gym mengenai bisnis yang dilandasi
oleh kejujuran, etika, dan profesionalitas. Isinya sendiri merupakan rangkuman
dari butir – butir pemikiran Saya dan Aa Gym mengenai berbisnis yang jujur dan
beretika yang kami kemukakan dalam sebuah acara talk show dalam rangka
pengajian bulan Ramadhan tahun 2003 lalu.
Dalam tulisan ini Aa gym menguraikan prinsip – prinsip dasar bisnis yang
berlandaskan kejujuran dan Islam, tentu saja dalam konteks Manajemen Qolbu.
sementara saya menguraikan sebuah konsep terbaru yang sudah sejak setahun ini
saya gagas bersama rekan – rekan di MarkPlus&Co. yaitu apa yang saya sebut,
The 10 Credos of Compassionate Marketing.
Akhirnya saya berharap bahwa di negeri tercinta ini akan semakin banyak
perushaan yang mampu tumbuh, berkembang, dan memiliki daya saing kuat
karena prinsip kejujuran dan etika yang dipegang teguh. Betapa indah kalau
bisnis itu dijalankan dengan nurani.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 6 dari 48
BAGIAN II
PRINSIP – PRINSIP
COMPASSIONATE
MARKETING
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 7 dari 48
PRINSIP – PRINSIP BISNIS
DALAM ISLAM
Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar
“BUTA HATI, LEBIH BERBAHAYA, BUTA MATA
TIDAK NAMPAK DUNIA, BUTA HATI TIDAK NAMPAK
KEBENARAN, BUTA HATI DITIPU NAFSU
DAN SYAITAN.”
…
Saudara – saudaraku, andaikata tujuan sudah ditetapkan sepelan apapun kita
bergerak insyaallah merupakan suatu kemajuan. Tapi bagi orang yang tujuannya
tidak tetap, segigih apapun bergerak bisa jadi menuju kehancuran.
Oleh karena itu kalau kita berbicara bisnis itu tergantung tujuannya apa. Ada yang
tujuannya hanya uang, ada yang tujuannya kepuasan. Tapi sebagai muslim paling
tidak ada tiga tujuan yang harus kita pahami sebagai manusia yang diciptakan
Allah.
Pertama, kita diciptakan oleh Allah untuk menjadikan segala aktifitas kita
sebagai ibadah. Itu artinya bisnis bagi kita adalah ibadah, bukan semata – mata
mencari uang.
Kedua, tugas hidup kita menjadi khalifah. Kita diberi kesempatan hidup di dunia
satu kali oleh karena itu kita harus berkarya seoptimal mungkin, sehingga saat
kematian kita kelak adalah puncak kita berkarya dalam hidup ini yang bermanfaat
bagi peradaban manusia, mensejahterakan diri dan mensejahterakan orang lain.
Ketiga, tugas kita dalam bahasa agama disebut dakwah. Artinya apapun aktifitas
yang kita lakukan harus menjadi pencerminan pribadi pribadi yang menjadi
teladan dalam kebenaran.
ini penting, ibadah, khalifah dan dakwah.
Saudaraku, ada orang yang sibuk dengan membanting tulang demi mencari sesuap
nasi. Ini rugi, sudah tulang yang dibanting hanya sesuap yang dicari.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 8 dari 48
Imam Ali pernah mengatakan , barang siapa yang memang kesibukannya hanya
untuk mencari isi perut, maaf derajatnya tidak jauh beda dengan apa yang keluar
dari perut.
Kalau hanya mencari makan apa bedanya dengan kambing?
Kalau hanya sekedar mencari uang, garong juga mencari uang.
Maka kita harus tahu bahwa kita tidak disuruh mencari uang.
Tetapi kita disuruh untuk menjemput rezeki karena setiap makhluk sudah
disiapkan rezekinya masing – masing.
Ada perbedaan mendasar antara “mencari” dan “menjemput”. Kalau “mencari itu
ada kemungkinan tidak mendapatkan apa yang dicari. Tapi kalau
“menjemput”,pasti ada. Maka itu sebabnya saya dalam bisnis tidak cemas lagi
dengan rezeki, dengan gaji karyawan, sebanyak apapun karyawan termasuk yang
cacat.
Kenapa? Karena setiap orang sudah ada rezekinya. Saya kasih contoh, mencari
istri itu belum tentu dia punya istri. tetapi menjemput istri pasti sudah punya istri
kecuali mancari yang lain. Ini penting. “Waman yatawakkal ‘ala Allah fahuwa
hasbuh,” Q.S. At Thalaq (65) : 3, artinya “Dan barang siapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkannya.”
Maaf kalau saya mengambil sudut pandang Islam, karena itu yang saya pahami.
Seorang Muslim, dikatakan professional kalau dia memenuhi dua hal. Pertama,
didalam mencari, dia sangat menjaga nilai – nilai kejujuran, tepat janji, etos kerja,
sehingga kalau dia mendapatkan uang maka dirinya lebih bernilai dari sebanyak
apapun uang yang didapatkan. Karena dia mencari dalam rangka untuk
membangun nilai – nilai.
Kedua, dalam mencari nafkah atau “menjemput rezekinya” dia sangat menjaga
sehingga terbangun nama baiknya. Dengan demikian, dia tidak pernah takut
kehilangan apapun.
Mau pensiun, mati uangnya habis, tidak ada masalah. Karena bukan itu yang dia
cari, tapi nilai – nilailah yang dia cari. Kalau uangnya banyak, dia lebih kaya dari
uangnya. Tapi maaf, kalau koruptor uangnya banyak, rumah berharga, mobil
berharga, tanah berharga, tapi yang tidak berharga adalah dirinya.
Maka tidak heran kalau koruptor sering minta – minta, segalanya dicolok. Maaf,
jangan ada yang merasa tersinggung, kecuali koruptor sendiri.
Bayangkan ada orang yang mencari, dia telah mendapat dunianya, tapi dia tidak
mendapatkan dirinya. Makanya dia takut sekali kehilangan jabatannya, karena itu
yang dia anggap sukses.
Kenapa orang takut turun dari jabatannya?
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 9 dari 48
Karena itu topeng dia. Jadi kalau orang bersembunyi di balik topeng, takut
diambil topengnya. Tapi kalau orang membangun dirinya, dia tidak pernah takut
kehilangan apapun.
Maka orang – orang yang pecinta dunia takut melihat pesaing. Padahal pesaing
adalah saudara kita juga. Tanpa pesaing hidup kita tidak bermutu. Persaingan itu
karunia Allah agar bisa memompa kemampuan kita secara optimal.
Saudara mau balap karung sendirian? Tidak bermutu walaupun meraih juara
umum. Begitu juga apabila balap karung dengan anak TK, walau juara dunia
tetapi tetap tidak ada harga karena lawannya adalah anak TK. Tapi balap karung
dengan petarung tangguh, walau kita menjadi juara kelima, tidak ada masalah.
Tapi kita sudah memompa kemampuan kita secara optimal.
Pesaing tidak akan mengurangi rezeki kita, kalau kita bertarung dengan keyakinan
bahwa Allah yang membagikan rezeki.
Mempunyai pesaing itu nikmat.
Bukankah tidak akan bisa menjadi pahlawan kalau tidak ada penjahatnya?
Yang menjadi masalah siapa yang menjadi penjahat? Itu saja.
Mencari rezeki, sekaligus menjaga nilai sehingga nama terbangun. kalau hal ini
dilakukan harga diri terbangun. Kalau hal ini dilakukan walau sudah pensiun, tua
atau mendapat mutasi, orang tersebut tidak pernah berkurang kemuliaannya
karena telah melekat pada dirinya, kekayaan pribadinya.
Kalau sudah mendapat rezeki, seorang professional yang baik dan berhati nurani
akan mendistribusikan rezekinya. Maka disebutkan oleh Nabi Muhammad,
“Khairunnas anfa’uhum linnas,” Hadits Riwayat Bukhari. Artinya, “Sebaik –
baik manusia adalah manusia yang paling banyak manfaatnya.”
Jadi kita bekerja keras, menjemput rezeki kita, nama kita terbangun, rezeki kita
dapatkan, lalu kita distribusikan. Makin banyak kekayaan, makin banyak orang
lapar tersantuni, makin banyak orang bodoh bisa belajar, makin banyak orang
yang tidak berpakain bisa memiliki baju, makin banyak orang yang tidak
mempunyai rumah bisa berteduh. dan ini akan membuat kita semakin
bersemangat dalam bekerja.
Dan luar biasa, kita bisa menikmati bagaimana kita mendistribusikan rezeki kita
ini. Sehingga kalau kita mati nanti, kita sudah puas. Nama insyaallah baik, orang
banyak manfaatnya. Kita tunggu saja saat kematian seperti ini. mau apa lagi,
dunia tidak pernah bisa kita bawa. Siapa orang kaya di dunia ini, bawa apa dia
mati? Tidak ada yang dibawa.
Kadang kita salah, melihat orang kaya itu yang banyak tabungannya. Padahal dia
hanya penunggu saja. Kalau menurut saya, orang yang kaya adalah orang yang
banyak mendistribusikan rezekinya.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 10 dari 48
Jadi maaf, menurut saya, para koruptor itu benar – benar orang yang miskin.
Tidak aad apa – apanya, walaupun jasnya bagus, dasinya bagus. Padahal kalau
mau jujur, dia ke atas menjilat, ke bawah menginjak, ke samping menyikut. Sudah
punya istri berzina, segala diangkut dari kantor ke rumah. Sampai – sampai
jepitan buku pun diangkut. Ini benar – benar miskin.
Makanya nanti ke depan kalau kita memilih pejabat itu harus orang yang kaya.
Bukan kaya dengan uang, tapi kaya batinnya. Tidak suka minta – minta. Orang
yang minta – minta itu orang miskin. Misalnya minta proyek. Salah kita memilih
orang yang miskin batinnya. Memiliki jabatan tetapi kerjanya minta – minta.
Saudara – saudaraku, kalau kita sudah tahu bahwa rezeki datangnya dari Allah,
untuk apa kita berbuat licik? Yang menyuruh jujur Allah, yang membagikan
rezeki juga Allah. Maaf mungkin kita pernah dengar perumpamaan ini. saya
pernah mendapat nasehat dari anak saya. “Pak, kita mah malu kalau hidup
mengeluh. Lihat nyamuk, untuk mencari sesuap makan saja dia harus bertarung
dengan nyawanya.”
Nyamuk itu mencari makan saja sudah terancam. Dan sudah berapa banyak
nyamuk tewas di tangan kita, ketika dia mencari nafkah. Anak saya bilang, “Lihat
ketika nyamuk itu makan, Pak. Makan saja terancam.” Berapa banyak nyamuk
yang terbunuh ketika makan, juga ditangan kita? Sudah selesai makan tangki
sudah penuh, mau terbang rasanya berat. malu jadi manusia kalau kita terus –
menerus mengeluh. Lihat nyamuk itu dari awal sampai akhir. mencari sesuap
darah saja nyawanya terancam.
Makanya orang – orang yang licik, mereka betul – betul menghinakan dirinya
sendiri. Orang yang bekerja cerdas bukan orang yang menjadi untung dengan
banyak liang, tapi sekali dayung dua, tiga empat pulau terlampaui. Ibarat sambil
menyelam minum air, memungut mutiara, ketemu dengan puteri duyung. Orang –
orang yang korupsi itu benar – benar, maaf, bodoh. Saya tidak menyebut dungu
ya, tapi apa bedanya?
Saya ini merasa gemas. Bayangkan dia mengambil tapi dan menghancurkan
dirinya dan nama baiknya. Dia memberi makan keluarga dengan harta haram, di
mana kecerdasannya? Bayangkan, nama itu tidak terbeli oleh harta. Mati dalam
aib, orang tua malu, anak tertekan, makanan yang dimakan pun haram. padahal
harta tidak dibawa kalau mati.
Saya pernah mendengar ada koruptor yang pusing. Menyimpan uang di bank,
karena takut ketahuan, maka dia memakai nama orang lain. Punya mobil bagus
takut ketahuan, akhirnya disimpan di kampung. Punya rumah, sertifikat dia atas
namakan orang lain. Jadi dia punya apa? Punya dosa. Apalagi sekarang ada
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Itu semakin membuat dia tertekan. sudah
tidak bisa menikmati tapi tetap saja korupsi. Na’udzubillahi min dzalik.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 11 dari 48
Mungkin ini yang disebut buta hati. Negara kita menjadi seperti ini karena
pebisnisnya bukan professional. Kalau professional pasti bagus. Jadi yang
professional itu selalu menggunakan basis moral. karena nilai keuntungan tidak
dilihat dari jumlah uang.
Bagi kami dalam bisnis, uang itu nomor sekian.
Pertama, yang namanya untung itu kalau bisnis ini menjadi amal. karena kita
semua pasti mati dan yang dibawa ke akhirat itu bukan uangnya tapi amalnya.
Oleh karena itu sejak mulai dari niat harus benar kalau niat sudah salah, cara juga
salah, tindakan kita tidak akan menjadi amal walaupun mungkin menghasilkan
uang. Namun untuk apa itu semua, karena uang tidak bisa kita bawa mati.
Kedua, yang disebut untung adalah, kalau dalam bisnis, nama kita menjadi
semakin lebih baik. Nabi Muhammad itu benar – benar menjadi orang yang sangat
credible, Al Amien seorang yang sangat – sangat terpercaya. Orang tidak ragu
saja kepada perkatannya. Makanya bagi kami bisnis itu kecil, tapi nama baik itu
yang sangat penting.
Ketiga, yang namanya untung itu ketika dalam bisnis, kita bisa manambah ilmu,
karena tanpa penambahan ilmu, pengalaman dan wawasan, keuntungan yang
didapat bisa menjadi bumerang. Segalanya berubah dalam hidup ini, bagaimana
mungkin menyikapinya tanpa kemampuan yang berubah. Saat ini untung, tapi
besok lusa bisa jadi keuntungan ini akan menjadi sumber kerugian. Makanya
keuntungan berupa uang yang tidak meng - upgrade diri kita, itu sebetulnya tidak
untung.
Yang keempat, keuntungan adalah ketika dengan bisnis, menambah silaturahmi,
menambah saudara, karena persaudaraan itu mahal. Buat apa mempunyai uang
banyak kalau musuh juga bertambah. sekali digarong, atau dibui, harta akan habis
dan percuma.
Jadi orientasi dalam bisnis itu adalah bagaimana semakin menambah saudara.
Tidak begitu untung barangkali tidak apa – apa, tetapi saudara bertambah. Kalau
orang sudah sayang ke kita, dia akan menajdi tim marketing kita.
Dan yang kelima, yang disebut keuntungan bagi bisnis yang bernuansa religi
adalah bagaimana dengan bisnis makin banyak orang yang mendapatkan
keuntungan. Karena setiap orang yang beruntung, yang menjadi bagian dari bisnis
kita, itu akan menjadikan kebagian diri kita pula.
Konsep – konsep tersebut di atas tidak hanya ideal, tapi realistis karena kita sudah
menjalani dan terbukti untung besar, kami tidak tertarik pada uang haram, untuk
apa? Logikanya sederhana, Allah yang menyuruh jujur, Allah yang memberi
rezeki, untuk apa harus tidak jujur?
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 12 dari 48
Kami membangun perusahaan dengan konsep ini. Beberapa waktu yang lalu kami
mencoba untuk membangun perumahan, hanya dalam tempo satu bulan sudah
laku 495 rumah. Bahkan belum diumumkan sudah habis. Ya mudah – mudahan
Allah menerima
Saya sendiri pribadi mengelola 19 perusahaan dengan konsep bisnis di atas. Bisnis
di perusahaan tersebut terus saja beranak pinak. Jadi konsep yang sudah saya
kemukakan di atas bukan saja ideal, tapi konsep yang realistis dan benar – benar
menguntungkan.
Logiknya sederhana. Dimana – mana orang akan selalu mencari rekanan yang
jujur dan bisa dipercaya. Karena berusaha untuk jujur, tentu kitalah yang mereka
cari. Para investor yang punya uang mencari orang yang bisa mengelola uangnya
dengan jujur. Para pembeli ingin pedagang yang jujur. Kita tinggal tampil saja,
karena mungkin menjadi barang langka.
Ini kisah nyata. Ada sekelompok warga punya tanah menawarkan kepada kami
agar tanahnya dibeli. Tapi dari mana uangnya. Kemudian datang investor pada
kami. Mereka mencari pengelola yang amanah. Kemudian masyarakat juga ingin
membeli dari pengelola yang jujur. Akhirnya tanpa modal, tanah terbeli dan
setelah jadi, perumahan segera terjual habis.
Jadi yang mengherankan, kenapa masih ada orang yang tidak jujur?
Contoh lain, beberapa waktu yang lalu kita menyelenggarakan pelatihan. Ada
peserta yang ingin me – mark up anggaran pelatihan tersebut. Kita tegas – tegas
menolak. silakan mencari tempat pelatihan lain, kita tidak kurang peserta.
Antriannya bertahun – tahun. Kita juga punya hotel yang ternyata bookingnya
sampai 3 – 4 bulan.
Dari contoh – contoh tersebut, menjadi aneh kenapa harus tidak jujur?
Tidak jujur itu karena kurang iman.
Kalau sudah yakin rezeki dari Allah, kenapa kita tidak jujur.
Nabi Muhammad telah memberikan teladan dalam bisnis semasa hidupnya
dengan julukan Al Amien. Al Amien itu komponennya tiga :
Pertama jujur terpercaya, tidak pernah bohong sekecil apapun.
Kedua, Sigma kepuasan, jadi ketemu puas bicara puas, terus menerus
memberikan kepuasan, semakin banyak titik kepuasan itu orang tersebut semakin
credible
Ketiga, inovatif dan solutif. Kalau orang terus meng – upgrade dirinya dan terus
menerus berinovasi, serta menjadi solusi, dia akan menjadi credible.
Orang yang tidak jujur, tidak memuaskan, tidak punya inovasi dia akan terkubur.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 13 dari 48
THE 10 CREDOS OF
COMPASSIONATE
MARKETING
Oleh : Hermawan Kartajaya
“CAN YOU PRACTICE WHAT YOU PREACH, AND
WOULD YOU TURN THE OTHER CHEEK?”
WHERE IS THE LOVE, BLACK EYED PEAS
***
Saya merasa terhormat ketika diundang untuk berceramah bersama dengan KH
Abdullah Gymnastiar. Bagi saya, Aa Gym adalah asset nasional. Dan kalau orang
di seluruh dunia tahu, sebetulnya Aa Gym sudah merupakan asset dunia.
Karena itu ketika saya mendapat undangan untuk mengisi ceramah bersama Aa
Gym, saya langsung membentuk tim di MarkPlus&Co yang terdiri dari teman –
teman Muslim. Saya minta mereka mempelajari buku – buku Aa Gym,
berkonsultasi dengan pakar bisnis Islam, dan mempelajari kitab suci untuk
memperkaya konsep yang sedang saya kembangkan.
Inilah konsep Compassionate Marketing yang pertama kali saya share bersama
Aa Gym di Bandung beberapa waktu yang lalu.
Saya melihat, dengan berkembangnya IT yang semakin meningkat, informasi
semakin banyak, ternyata orang menjadi semakin bingung. Tidak seperti yang
dulu diharapkan, kalau informasi semakin banyak, kita semakin pasti. Akibatnya,
sekarang orang lebih membutuhkan spiritualitas dari pada dulu.
Dalam pikiran saya ada tiga era perkembangan spiritual.
Era pertama ketika orang melakukan polaris, antara spiritual itu sendiri dan
bisnis. Saya masih ingat ada salah satu bos yang tidak perlu saya sebutkan
namanya. Dia adalah salah satu bos besar dalam bisnis di Indonesia. Bos ini
mengatakan pada saya “Hermawan, kalau kamu mau berbisnis jangan berpikir
soal agama. Bisnismu itu di kiri, agama itu di kanan. Kalau kamu mau mendalami
agama, pelajarilah betul – betul, jadilah kiai, jadilah pendeta, jadilah biarawan.”
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 14 dari 48
Inilah yang saya sebut sebagai era pertama ketika orang benar- benar memisahkan
antara urusan spiritual dengan urusan bisnis.
Kemudian muncul era kedua, yang dimulai ketika keadaan makin tidak menentu.
Ketika lanskap bisnis semakin berubah terus, tidak stabil, orang mulai bingung,
orang mulai melakukan yang namanya balancing. Mereka berbisnis dengan cara
dunia, mereka tidak segan – segan meminta – minta, berkolusi ataupun melakukan
tindakan – tindakan yang tidak etis. Tidak malu – malu, karena pada umumnya
semua pebisnis melakukan hal seperti itu. Bahkan kalau pebisnis tidak melakukan
hal seperti itu, mereka dianggap bukan pebisnis.
Namun ada sejumlah pebisnis yang menyumbangkan sebagian hasil binisnya yang
dilakukan secara kurang etis tersebut untuk kepentingan spiritual. Jadi semacam
Robin Hood. Di era tersebut orang akan berpikir, saya binisnya boleh menyuap,
boleh menerima hasil korupsi asal uangnya disumbangkan lagi untuk kegiatan –
kegiatan kemanusian, social dan keagamaan.
Saya melihatnya era ini sudah berlalu. kita mesti masuk pada era ketiga, bukan
lagi era balancing tetapi masuk pada era integration. Menurut pendapat saya
sekarang sudah tiba saatnya, bahwa kita harus melakukan 100% bisnis, 100%
spiritual.
Jadi tidak perlu lagi ada polarisasi : kalau saya berbisnis, tidak perlu spiritualitas,
kalau saya mandalami spiritualitas, tidak boleh lagi berbisnis. Atau dengan cara
kedua, balancing, saya berbisnis dengan cara yang tidak spiritual. Boleh korupsi
asal hasilnya saya sumbangkan untuk kegiatan spiritual.
Menurut saya, sekarang the ultimate stage adalah stage ketiga. Kita bisa
melakukan 100% bisnis dan spiritual sekaligus. Dan kalau kita persempit dalam
dunia marketing, orang akan bertanya – Tanya, apa bisa kita menjalankan 100%
marketing 100% spiritual?
Keraguan ini muncul karena banyak orang salah mengerti, yang dimaksud dengan
marketing hanyalah selling. Dan kebanyakan salesman adalah orang yang omong
besar dan manis. Yang dijanjikan seperti ini, tapi yang diserahkan bukan itu. Hal
ini membuat banyak orang salah mengerti. Marketing diidentikkan dengan selling.
Sedangkan selling itu diidentikkan dengan cheating. Ini yang keliru!
Kalau kita telusuri lebih mendalam akar – akar marketing yang sebenarnya, saya
menemukan sepuluh hal yang saya pikir sama sekali tidak boleh dipertentangkan,
bahkan tidak boleh diseimbangkan, tetapi harus diintegrasikan dengan nilai – nilai
spiritual. Dari telusuran saya bersam tim, ternyata di dalam Kitab Suci dan Hadist
banyak sekali ditemukan nilai – nilai spiritual dalam bisnis. Perkenankanlah saya
untuk mengutarakan konsep “The 10 Credos of Compassionate Marketing”
berikut ini satu per satu, mudah – mudahan ada inspirasi untuk kita semua.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 15 dari 48
PRINSIP # 1
LOVE YOUR CUSTOMER,
RESPECT YOUR COMPETITOR
Cintailah pelanggan Anda, dan hormatlah pada competitor Anda. Tim saya
menemukan ada disuatu hadist: “Allah tidak akan berbelas kasih pada seseorang
bila ia tidak mengasihi sesamanya,” Hadist riwayat Bukhari, dan Thabrani. Dan
tim saya juga menemukan suatu quotation, “Dan janganlah sekali – sekali
kebencianmu terhadap kamu untuk berlaku tidak adil,” Al Qur’an surat Al Maidah
: 8
Aa Gym sudah jelas mengatakan, mengapa harus takut bersaing? Bersaing itu
bagus. Kalau tidak ada lawannya kita selalu menjadi juara, tapi apa artinya juara?
Bagi orang marketing kita harus melihat hal – hal sebagai berikut :
Pertama, competitor akan memperbesar pasar, sebab tanpa competitor industri
tidak akan berkembang. Sebagai contoh, orang yang menjual martabak di suatu
tempat, kalau tidak ada orang yang menjual martabak di sebelah – sebelahnya,
maka pasar permartabakan mungkin tidak akan besar. Jadi your competitor will
increase your market.
Kedua, competitor Anda sebetulnya perlu dibenchmark, mana yang bagus dan
mana yang jelek. Yang bagus harus ditiru, namanya benchmarking. Dalam istilah
manajemen, mempelajari competitor itu tidak ada yang salah, malah dianjurkan.
Ketiga, kalau Anda tahu competitor Anda melakukan strategi, barangkali belum
tentu Anda harus meniru dia. Ada yang perlu ditiru, tapi justru ada yang harus
dilakukan diferensiasi, yakni dengan menciptakan hal yang berbeda dengan apa
yang telah dimiliki oleh competitor.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 16 dari 48
PRINSIP # 2
BE SENSITIVE TO CHANGE AND BE READY TO
TRANSFORM
Dunia tidak akan selamanya seperti ini. Lanskap bisnis akan terus berubah.
Kompetisi yang semakin sengit tidak mungkin dihindari lagi. Globalisasi dan
teknologi akan membuat pelanggan semakin pintar. Kalau kita tidak sensitive dan
tidak cepat – cepat mengubah diri, maka kita akan habis. Tim saya menemukan,
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka akan
mengubah keadaan yang ada pada mereka sendiri,” Al Qur’an Surat Ar – Ra’d :
11.
Dan saya ingat cerita yang indah Nabi Nuh yang dibisiki Tuhan bahwa akan ada
banjir besar, tapi Nabi adalah orang yang sensitif. Lalu Nabi Nuh membuat kapal.
Kita bukan Nabi, tidak munngkin Tuhan itu dengan gampang membisiki kita
kalau kita tidak sangat dekat dengan Tuhan. Karena itu kita harus mendekatkan
diri pada Tuhan secara terus menerus mengasah sensitifitas terhadap perubahan,
sehingga kita lebih siap menghadapi persaingan.
PRINSIP # 3
GUARD YOUR NAME, BE CLEAR AND
WHO YOUR ARE
Aa Gym sebelumnya telah mengatakan dengan jelas tentang pentingnya menjaga
nama baik. Menjadi koruptor termasuk orang yang tidak bisa menjaga nama baik.
padahal di dalam marketing diajarkan, “brand name is every thing”. Seringkali
orang membeli barang yang brand name bagus, walaupun secara kualitas, barang
tersebut sama dengan yang lain. Guard your name be clear of who your are.
Tim saya melihat, menyelidiki, dan memaparkan kepada saya bahwa sebelum
diangkat menjadi rasul, profesi Nabi adalah berdagang yang dia lakukan sejak
usia 12 tahun. Dalam berdagang Nabi dikenal jujur sehingga mendapat julukan Al
Amien. Mister Clean, Mister Trusty. Jadi dengan demikian Nabi Muhammad
sudah memberikan contoh, bahwa positioning dan diferensiasinya berbeda
dibanding dengan pedagang – pedagang lain.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 17 dari 48
PRINSIP # 4
CUSTOMER ARE DIFFERS, GO FIRST TO WHOM
REALLY NEED YOU
Sebetulnya ini adalah prinsip segmentation. Anda tidak perlu pergi ke semua
orang yang businessman, tetapi pergilah ke orang yang betul – betul
membutuhkan Anda. Tim saya menemukan ayat : “Hai manusia sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki – laki dan perempuan, dan menjadikan
kamu berbangsa – bangsa dan bersuku – suku, supaya saling kenal mengenal,” Al-
Qur’an Surat Al Hujuraat : 13
Jadi kita berbisnis harus menentukan siapa target pasar kita. Be honest kalau Anda
tidak bisa melayani suatu segmen karena Anda tidak mampu, jangan masuk ke
situ. Layanilah orang – orang yang betul – betul menjadi priority target market
Anda.
PRINSIP # 5
ALLWAYS OFFER GOOD PACKAGE AT A FAIR PRICE
Dalam prinsip ini, kita tidak boleh menjual barang jelek dengan harga yang tinggi,
Sekali lagi tim saya menemukan kata – kata yang sangat bagus sekali, “Tidak
dihalalkan bagi seorang muslim menjual barang yang cacat, kecuali ia
memberitahukannya,” Hadist Riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Hanbal.
Saya juga membaca sendiri cerita di mana Nabi Muhammad menemukan ada
seorang pedagang menjual jagung basah yang ditaruh tersembunyi. Nabi
menyuruh pedagang itu menaruh jagung tersebut di luar supaya orang tahu kalau
jagung itu basah.
Dan karena itu saya pikir, marketing yang benar adalah marketing yang fair, di
mana harga dan produk harus sesuai. Kalau kita menipu orang dengan
memberikan produk yang jelek lama – lama akan ketahuan dan akhirnya kita akan
ditinggalkan orang. Nabi sudah mengajarkan itu sejak dulu ketika beliau masih
menjadi seorang pedagang.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 18 dari 48
PRINSINP # 6
ALWAYS MAKE YOURSELF AVAILABLE, AND
SPREAD THE GOOD NEWS
Pada dasarnya, marketing harus menyebarkan kabar gembira, tapi kabar gembira
yang baik. Tim saya menemukan suatu kata – kata yang bagus, “Ketika
Rasulullah mengutus sahabatnya untuk menyelesaikan suatu urusan, beliau akan
bersabda, sampaikanlah kabar gembira dan janganlah menakut – nakuti, serta
permudahlah jangan mempersulit,” Hadist riwayat Abu Musa ra. Tim saya juga
menambahkan, pada Al Qur’an terdapat ayat : “Dan tiadalah Kami mengutus
kamu melainkan rahmat bagi semesta alam,” Al Qur’an surat Al Anbiyaa : 107.
Bagi saya, marketing adalah good news. Anda jangan menjual dengan menodong,
janganlah menjual dengan surat rekomendasi. Kalau Anda melakukan monopoli,
atau mendapatkan proyek dengan surat rekomendasi pejabat, ya mereka akan
membeli tapi Karena todongan. Dan yakinlah, hal itu tidak akan bertahan lama.
PRINSIP # 7
GET YOUR CUTOMER, KEEP, AND GROW THEM
Sekali Anda mendapatkan pelanggan, peliharalah hubungan yang baik dengan
mereka. Anda harus memastikan bahwa mereka selalu puas dengan layanan yang
Anda berikan, sehingga mereka menjadi loyal kepada Anda. Ini yang namanya
keep the customer. Keep the customer saja tidak cukup, seterusnya Anda juga
harus grow the customer. Artinya, Anda harus meningkatkan value yang Anda
tawarkan sehingga pelanggan berkembang, maka otomatis value yang Anda
terima dari mereka juga akan berkembang.
Tim saya menemukan kata – kata yang juga sering dikutip oleh Aa Gym :
“Barang siapa ingin dimudahkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka
hendaklah dia bersilahturahmi,” Hadist riwayat Muttafaqun Alaih. Itu yang
dinamakan customer relationship marketing atau apa yang kita sebut CRM.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 19 dari 48
PRINSIP # 8
WHATEVER YOUR BUSINESS, IT IS A SERVICE
BUSINESS
Service business bukan hanya diterapkan pada bisnis hotel. Service business
bukan hanya diterapkan pada bisnis retoran, tapi what ever your business Anda
harus mempunyai jiwa melayani pelanggan.
Tim saya menemukan lagi : “Karena tangan yang di atas atau yang memberi lebih
utama dari tangan yang dibawah, atau yang menerima. Dan mulailah dengan
orang yang kau tanggung,” Hadist riwayat Abu Hurairah ra. di dalam marketing,
customer satisfaction Anda tidak melakukan marketing.
PRINSIP # 9
ALWAYS REFINE YOUR BUSINESS PROCESS
IN TERM OF QUALITY, COST, AND DELIVERY
Tugas sebagai marketer adalah untuk selalu meningkatkan QCD : Quality, Cost,
and Delivery. Kasihan pelanggan kalau kita memberikan barang yang rongsokan.
Tim saya menemukan : “Dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta
pertanggungjawabannya,” Al Qur’an Surat Al Israa : 34. Saya membaca, di dalam
Islam, dilarang melakukan tadlis, yaitu penipuan. Dalam bisnis, penipuan itu
banyak macamnya, baik yang menyangkut kualitas, kuantitas, dan waktu
penyerahan serta harga.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 20 dari 48
PRINSIP # 10
GATHER RELEVANT INFORMATION, BUT USE
WISDOM IN FINAL DECISION
Prinsip ini mengingkatkan kita untuk terus menerus belajar, belajar, dan belajar.
Karena dunia ini berubah terus, Anda tidak bisa menjadi businessman, atau
seorang marketer yang hanya menggunakan pendekatan – pendekatan lama,
walaupun pendekatan itu dulunya bagus. Tapi sekarang, pendekatan – pendekatan
itu harus terus – menerus diubah atau diperbaharui.
Tim saya menemukan bahwa : “Allah akan meninggikan orang – orang yang
beriman di antaramu dan orang – orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat,” Al Qur’an surat Al Mujadalah : 11
Menurut tim saya, dalam hadist juga disebutkan bahwa,” Menuntut ilmu
hukumnya wajib bagi muslim”, Hadist riwayat Ibnu Majah dan Baihaki. Bahkan
Nabi pernah bersabda “Tuntutlah ilmu walau sampai ke Negeri Cina.”
…
Saya belum berani mengatakan bahwa saya berbisnis dengan jujur itu karena
iman, karena saya merasa iman saya belum sekuat Aa gym. Tapi dalam bahasa
marketing, saya sering mengatakan begini kepada 140 orang anak buah saya,
MarkPlus&Co harus benar – benar menjadi konsultan yang mendapatkan proyek
tidak boleh menyuap.
Dan saya berani menjamin bahwa dalam mendapatkan klien, MarkPlus&Co selalu
mendapatkan proyek dengan bersih, termasuk di banyak BUMN. setiap saat saya
selalu menekankan pentingnya kejujuran. Kalau harus sampai kalah dalam tender,
tidak menjadi masalah, karena kita sudah berani bermain secara fair. Tetapi saya
belum berani mengatakan bahwa hal itu karena iman, tapi lebih karena apa yang
kita sebut sebagai diferensiasi.
Di dalam marketing kita mengatakan bahwa to be different is very important, jadi
jangan menjadi me too atau peniru. Sebetulnya ajaran marketing terbesar bukan
berarti berjualan dengan menipu. ajaran marketing terbesar adalah kenalilah
competitor Anda, dan jadilah different. Dan jagalah diferensiasi Anda kepada
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 21 dari 48
pelanggan sehingga mereka menghargai diferensiasi Anda. Dia membeli dengan
jujur. Dia membeli dengan senang.
MarkPlus&Co sudah dikenal barangkali karena sudah 15 tahun berkiprah di
Indonesia. MarkPlus&Co menjadi pioneer marketing sejak 15 tahun yang lalu,
ketika Pak Harto masih memiliki power. Saat itu tidak ada orang yang percaya
pada marketing, karena berbisnis itu gampang asal dekat dengan kekuasaan.
Tetapi kondisi persaingan telah membuat orang butuh marketing. Karena
MarkPlus&Co yang memulai terlebih dahulu, dari positioningnya jelas, tidak
boleh menyuap dalam bentuk apapun. Akhirnya semua orang tahu. Jadi orang
yang menghubungi kami sudah tahu, walaupun dia kepala proyek dia tidak bakal
mendapatkan apa – apa. Kalau dia menginginkan sesuatu dari proyeknya karena
kebetulan dia memegang anggaran besar, tak mungkin mereka minta dari kami.
Saya melihat tren dunia sebetulnya juga ke arah itu. Walupun mungkin terdapat
70% atau bahkan lebih orang yang melakukan bisnis dengan mengikuti arus. Di
dalam bisnis internasional, kita harus belajar dari kasus keterpurukan Enron.
Good corporate governance (GCG) saat ini sudah menjadi syarat mutlak
perusahaan, apalagi perusahaan public. Kalau perusahaan tidak menjalankan GCG
dengan bagus, tidak transparan kepada shareholder, main – main di belakang
dengan melakukan pembukuan ganda dan sebagainya, maka harga sahamnya akan
turun.
Dan pada waktu kami beberapa tahun yang lalu diminta membantu sebuah bank
syariah untuk merancang strategi marketingnya, ketika bank syariah untuk
pertama kalinya dibuka untuk umum, saya percaya bahwa bank syariah sesudah
momen krisis ini saatnya muncul. Hal ini mengingat positioning dari bank syariah
sebagai bank yang jujur, bank yang menerima simpanan orang tetapi diusahakan
secara jujur, dan keuntungan bersama.
Karena itu sekarang kita lihat di Indonesia bank syriah itu berkembeng dengan
pesat. Itu berkaitan dengan kebutuhan setiap orang untuk berhubungan dengan
bank – bank yang jujur. Jadi menurut keyakinan saya, sudah saatnya kita
melakukan bisnis dengan dilandasi semangat spiritual. Jadi 100% bisnis, 100%
spiritual, bukan balancing, bikan juga polaris, tetapi integrasi antara bisnis dan
spiritual.
Kalau kita betul – betul menjalankan integrasi, menjalankan bisnis kita dengan
cara jujur, secara iman mungkin seperti yang dikatakan Aa Gym, akan
mendapatkan rezeki dari Tuhan. Tetapi secara marketing benar, karena kita sedikit
dari sekian orang yang melakukan itu. Kita akan menjadi different, menjadi
semacam berlian dalam Lumpur.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 22 dari 48
Terakhir saya ingin menambahkan, bahwa semua topic yang menjadi tema Aa
Gym keyword-nya adalah hati. Hati yang bening hati yang bersih, karena hati
kelihatannya sudah banyak yang hilang untuk saat ini.
Dan itu bukan Cuma tren Indonesia atau tren agama – agama tertentu tapi saya
kira tren universal. Sehingga salah satu lagu yang menjadi hit di dunia
dinyanyikan oleh kelompok Black Eyed Peas, anak – anak muda dengan gaya
R&B berjudul “Where is the love.” Dimanakah cinta? Katanya, kebenaran masih
tersimpan di bawah karpet, jika kita tidak mengerti tentang kebenaran, maka kita
tidak akan pernah menemukan cinta.
Kebenaran, cinta dan moralitas, bermuara pada hati.
Mudah – mudahan kali ini Anda menemukan hati itu kembali.
Dan mulai berbisnis dengan hati.
…
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 23 dari 48
BAGIAN III
KOLOM
HERMAWAN KARTAJAYA
MENGENAI
COMPASSIONATE
MARKETING
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 24 dari 48
PENGUTIL KERAH PUTIH
DAN MASA DEPAN
CORPORATE GOVERNANCE
Awalnya, stock option diciptakan dengan tujuan yang sangat indah dan mulia.
Intinya, manajer dan eksekutif perusahaan diberi opsi kepemilikan saham yang
nyaris risk – free untuk jangka waktu tertentu; opsi itu bisa di exercise ketika,
misalnya, harga saham tersebut sedang bagus.
Tujuannya apa? Tujuan mulianya adalah agar si eksekutif bisa bertindak layaknya
pemilik alias shareholder. Dengan demikian, akan terwujud “company of
owners”. Karena eksekutif bertindak layaknya pemilik, maka misi utama eksekutif
akan sama dan sebangun dengan misi pemilik, yaitu value creation. Atau
gampangnya, setiap jengkal pikiran dan tindakan eksekutif akan selalu mengarah
ke duit, duit, dan duit. Wajar saja, karena misi utama perusahaan memang value
creation atau mesin duit
Namun tujuan yang begitu mulia itu menjadi amburadul ketika kita melihat
kenyataan skandal keuangan yang terjadi beruntun beberapa bulan terakhir. Kira –
kira dua minggu lalu saya membaca survey majalah Fortune Hasil survey.
Ini menarik sekaligus menyedihkan. Melalui survey ini, Fortune berhasil
mengungkapkan, di tengah – tengah bangkrut dan hancurnya perusahaan –
perusahaan seperti Enron, Qwest Communications, Global Crossing, Tyco,
WorldCom (sebut saja mereka, the America’s Losingest Companies), terdapat
segelintir eksekutif yang mengambil keuntungan, dan bisa dipastikan mereka
mendadak kaya raya tak hanya sekadar kaya raya, tapi amat sangat kaya raya.
Kenapa mereka kaya raya? Karena, mereka berhasil meng-exercise opsi saham
mereka di tingkat harga saat posisi perusahaan tersebut di Wall Street berada di
puncak – puncaknya. Kita tahu perusahaan – perusahaan macam Enron,
WorldCom. Qwest, atau Global Crossing adalah perusahaan balon (bubble
companies) yang dimasa jayanya begitu perkasa di Wall Street karena ditiup
sebesar – besarnya oleh eksekutif puncak mereka. Namanya saja perusahaan
balon, dari luar memang kelihatan gemuk, perkasa, dan molek, tapi sesungguhnya
dalamnya kosong melompong dan rapuh. Umumnya, para eksekutif menjual opsi
saham mereka saat harga di puncak – puncaknya, kira – kira detik – detik
menjelang balon mau meletus.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 25 dari 48
Keuntungan yang mereka raup nggak kepalang tanggung. Philip Anschultz,
Direktur Qwest Communication, meraup tak kurang dari US$2,26 miliar; Lou Pai,
Kepala Divisi Enron meraup US$994 juta; Gary Winnick, Chairman Global
Crossing meraup US$951 juta. Fortune menghitung total transaksi opsi saham ini
selama setahun terakhir di perusahaan balon yang nilai sahamnya terjun bebas
minimal 75%. Anda mau tahu berapa angka yang dihasilkan survey fortune?
sangat fantastis, sekitar US$66 Miliar atau kira – kira setengah GDP kita
Apa artinya ini? Artinya, ketika investor public di Wall Street menangis meraung
– raung atau bahkan bunuh diri karena 70%, 90%, atau seluruh hartanya ludes,
segelintir eksekutif ini berhasil meraup dana segar US$66 miliar. Ketika investor
public jatuh miskin, mereka menimbun kekayaan yang tak habis tujuh turunan.
Pertanyaannya, apa salah mereka meng – exercise opsi saham mereka saat harga
sedang bagus – bagusnya? Sama Sekali tak salah. Yang salah adalah, ketika
dengan sadar mereka “meniup” kinerja palsu dari perusahaan balon yang mereka
kelola, kemudian mempercantiknya, dan setelah cantik kemudian mereka
mengedarkannya ke investor public, si investor kepincut dan jatuh cinta setengah
mati, si investor kemudian berburu saham perusahaan tersebut, harga saham
meroket, dan akhirnya ketika saham berada di puncak, inilah kesempatan emas
bagi si eksekutif meraup kekayaan. Jadi masalah etik yang sangat serius di sini
adalah, si eksekutif tamak ini tahu persis bahkan sengaja menjual dagangan yang
tampak luarnya saja cantik molek, tapi dalamnya busuk penuh ulat.
Yang menarik, cara para eksekutif ini mempercanrik perusahaan balon. Mereka
membawanya ke salon dan me-makeup-nya habis – habisan : diluluri, dibedaki,
dilipstiki. Bagaimana cara mereka me-makeup? Pertama, melalui creative
accounting: kapitalisasi expense, transaksi off-balance sheet; transfer pricing ke
account – account yang merupakan “tax heaven area”, dan sebagainya. Kedua,
dengan mengundang konsultan top dunia untuk membikinkan cetak biru strategi
dan model bisnis yang solid, yang laku keras ketika dijual di Wall Street.
Dan ketiga, berkongkalikong dengan para analis dari perushaan investment bank
top dunia untuk meroketkan harga saham. Kita tahu para analis ini adalah orang
kuat di Wall Street. Merekalah sesungguhnya yang berkuasa mempengaruhi,
membentuk, dan menaikturunkan harga saham, melalui nasihat dan laporan riset
mereka kepada investor. Seharusnya nasihat dan laporan riset tersebut jujur dan
obyektif, tapi karena mereka dibayar, ya nasihat dan laporan riset itu kemudian
menjadi alat mereka untuk mendongkrak harga saham perusahaan balon di atas.
Kasus di atas adalah bagian kecil saja dari gambaran muram praktik corporate
governance. Kasus tersebut menunjukkan kepada kita betapa semakin tingginya
kompleksitas bisnis, semakin canggihnya tools manajemen bisnis, dan semakin
majunya perangkat regulasi, ternyata bukannya menjadikan praktik corporate
governance semakin dewasa dan beradab. Justru sebaliknya, ia semakin
kebablasan tanpa etika, tanpa nilai – nilai moral, tanpa pegangan.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 26 dari 48
Karena itu, era pasca – Enron membutuhkan model perusahaan yang berbeda dari
masa – masa sebelumnya. Era ini membutuhkan tak hanya value – based
corporation, tapi juga values – based corporation. Yang pertama merupakan
model perusahaan yang fokusnya value creation alias cari duit, cari duit, dan cari
duit. Sementara yang kedua, fokusnya adalah nilai – nilai (values) moral dan etik.
Yang pertama akan menjadikan manajemen sebagai economic animal, sementara
yang kedua akan menjadikan manajemen sebagai etchical human. Alangkah
indahnya jika kedua model itu disintesiskan, karena dengan demikian perusahaan
tak akan keblinger seperti yang terjadi dalam kasus di atas.
(Ditulis oleh Yuswohady di majalah SWA. 24 Oktober – 4 November 2002)
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 27 dari 48
GANJARAN BAGI YANG
MEMBOHONGI PELANGGAN
Selama tahun tahun 2002 lalu kita diguncang oleh peristiwa demi peristiwa
rontoknya perusahaan – perusahaan top dunia yang tak hanya disegani oleh para
pakar manajemen karena kesolidan model bisnisnya.
Enron, Worldcom, Kmart, Global Crossing dinyatakan bangkrut oleh pengadilan
karena salah strategi dan melakukan manipulasi akuntansi. Arthur Andersen seprti
mati suri karena diduga bersama – sama dengan beberapa perusahaan tersebut
melakukan rekayasa laporan keuangan. Perusahaan itu limbung karena hilangnya
kredibilitas. Kalau kredibilitas hilang, maka ekuitas merek mereka rontok, dan
matinya perusahaan – perusahaan tersebut tinggal tunggu waktu saja.
Yang kita lihat adalah, bahwa hanya beberapa hari sebelum perusahaan –
perusahaan tersebut limbung dan akhirnya bangkrut, mereka memiliki ekuitas
merek yang kuat, nahkan sangat – sangat kuat, Enron adalah raksasa energi yang
dimasa puncaknya pernah dihargai Wall Street lebih dari $60 miliar – kira – kira
separoh GDP Indonesia. Arthur Andersen adalah anggota Big Five perusahaan
akuntansi terkemuka dunia dengan klien – klien besar sekelas GE dan IBM.
Sementara dibawah kepemimpinan CEO-nya yang flamboyant Bernie Ebbers,
Worldcom adalah raksasa telekomunikasi global dengan reputasi mengagumkan.
Namun ekuitas merek yang begitu tinggi dan kokoh tersebut bisa habis hanya
dalam semalam. Ada semacam ledakan disruptive, layaknya ledakan sebuah bom
atom, yang mampu memusnahkan bangunan merek tuntas hingga ke akar –
akarnya.
Bagaimana tidak disruptive? Coba saja kita lihat indicator – indicator berikut :
Sebelumnya Enron pernah bernilai $50-an miliar, begitu skandal terkuak
perusahaan ini praktis tak punya nilai, sebelum akhirnya bangkrut.
Sebelum terkena skandal, harga saham Worldcom masih berkisar $60-an per
saham, namun hanya dalam ukuran jam nilai saham ini terjun bebas tinggal
beberapa sen; Andersen lain lagi, walaupun tak sampai ditutup, hanya dalam
beberapa hari ia ditinggalkan oleh lebih dari 170 klien loyalnya, termasuk
Colgate-Palmolive yang telah menjadi kliennya selama 80 tahun. Bisa saya
katakana, sebagai sebuah merek Andersen saat ini sudah mati karena “jantung”
operasinya, yaitu integritas dan kredibilitas, sudah tidak dimilikinya lagi.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 28 dari 48
Pelajaran apa yang bisa kita petik dari kasus ini? Yang kita lihat adalh bahwa
Enron, Worldcom dan Global Crossing mencoba membohongi pelanggannya
dengan memanipulasi dan menyembunyikan informasi keuangannya.
Siapa pelanggan Enron, Worldcom, dan Global Crossing dalam hal ini?
Tak lain adalah para investor di Wall Street. Mereka ini adalah para “investor
customer” yang menanam dananya ke perusahaan – perusahaan tersebut. (Ingat
kita memiliki tiga jenis pelanggan: “external customer” , “internal customer”
yaitu para karyawan, dan “investor customer” yang menanam dananya di
perusahaan)
Begitu semua kebohongan itu terungkap akhir 2002 lalu, maka apa yang
kemudian terjadi? Pelanggan di Wall Street ini marah besar, dan wajar saja kalau
kemudian mereka melakukan rush, menarik dananya. Hasilnya, harga saham
perusahaan tersebut terjun bebas, dan dalam hitungan jam menjadi hampir tak
bernilai sama sekali.
Itulah ganjaran bagi perusahaan yang berbohong kepada pelanggannya!!!!!
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 29 dari 48
BRAND GOES SPIRITUAL
Apa yang membedakan merek – merek terkemuka seperti Singapore Airlines,
Harley Davidson, The Body Shop, Hard Rock Café, Starbucks dengan merek –
merek lainnya?
Merek – merek diatas memiliki charisma. Sebuah merek yang kharismatik tidak
hanya mengandung unsure emosional, intelektual atau functional value saja.
Tetapi merek tersebut juga mengandung spiritual value yang menjadi pengikat
antara merek dengan customer-nya
Ini pulalah yang dikemukakan oleh sejumlah raksasa bisnis dunia pada Global
Brand Forum di Singapore tanggal 1 dan 2 Desember 2003 lalu. Saya hadir
langsung pada acara yang diorganisir oleh The Ogilvy Group dan International
Enterprise Singapore ini. Pesertanya sangat ramai, sekitar 700 pimpinan
perusahaan terkemuka dari seluruh dunia menghadiri acara tahunan ini.
Memang, di lanskap bisnis baru saat ini, merek bukan lagi tugas dan tanggung
jawab brand managers atau marketing managers semata. Namun sesungguhnya
tanggung jawab seorang CEO. Ingat keputusan yang keliru bisa merusak value
corporate secara keseluruhan.
Bagi para pemasar dan pebisnis, Global Brand Forum yang dilangsungkan tiap
tahun di Davos, Swiss. Sejumlah nama kondang menjadi pembicara di acara ini,
mulai dari Scott Bedbury, mantan chief marketing strategist di Nike dan
Starbucks sampai Tom Peters, yang disebut sebagai the “Ur-Guru” (gurunya guru)
bidang manajemen oleh majalah Fortune, hadir mengungkapkan pandangan –
pandangannya tentang isu kritis menyangkut masalah merek dan bisnis di masa
depan.
Menurut Tom Peters, produk adalah sejarah. Perusahaan harus memasarkannya ke
hati (consumer’s heart) bukan ke pikirannya (consumer’s mind). Branding
bukanlah mensosialisasikan karakter mengenai siapa sesungguhnya saya. Kata
Tom Peters, “Branding is about our story and why it’s persuasive. Emotion, after
all, is the one ability that cannot be automated.”
Sementara Ho Kwon Ping, Chairman dari Banyan Tree Group, yang juga menjadi
pembicara, mengatakan lain lagi, bahwa sebuah merek harus mengandung
universal values yang membuat pelanggan dan karyawan merasa bangga
diasosiasikan dengan merek itu. Kata Ho, “Consumers have grown cynical about
slick advertising and are drawn to brands with deeply held values.”
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 30 dari 48
Pembicara lainnya, Naryana Murthy, Chairman of Infosys Technologies,
mengatakan bahwa merek adalah “a mark of trust.” Kata Murthy, kalau Anda
mau menciptakan merek, maka Anda harus menciptakan trust, confort dan
confidence ke pelanggan Anda. Dan untuk melakukannya Anda harus
menciptakan relationship jangka panjang berdasarkan integritas, kejujuran,
moralitas terpuji.
Saya sendiri merasa sangat beruntung, karena bisa makan siang bersama dengan
dua pembicara lainnya, Anita Roddick, pendiri The Body Shop, dan Deepak
Chopra, mind body Guru dan penulis buku best-seller dunia. Saya terkesan
dengan ucapan Deepak Chopra,”Leaders who look only for external goals, such
as money, will fail.”
Nah dari deretan pembicara dan materi yang mereka sajikan, bisa kita lihat bahwa
konsep mereka sudah menuju ke spiritual. Merek yang kokoh bukan hanya lagi
merek yang berbeda dari yang lain, memberikan value unggul, dan memberikan
kualitas nomor satu kepada pelanggan, namun juga harus mampu memberikan dan
memancarkan spiritual values kepada semua pihak, terutama pelanggan dan
karyawan.
Spiritual brand bukan bermakna merek yang berhubungan dengan agama. Bukan,
bukan itu. Mirip dengan yang dikatakan Murthy, spiritual brand artinya merek
yang berhasil membangun dirinya dengan penuh integritas, kejujuran dan estetika.
Merek dengan spiritual values inilah yang disebut spiritual brand.
Tentu saja, membangun spiritual brand membutuhkan waktu yang lama dan
upaya yang konsisten. Serangkain skandal keuangan yang terjadi di Amerika
Serikat dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa merek yang sangat
kokoh seperti Enron bisa hancur dalam sekejap jika tidak menerapkan good
corporate governance dan business ethics dalam perusahaan itu. Kedua hal –
inilah good corporate governance dan business ethics – yang merupakan fondasi
utama dalam pembangunan spiritual brands.
Spiritual values harus benar – benar dihayati oleh seluruh karyawan yang terlibat
dalam proses brand building. Spiritual values harus menjadi kultur perusahaan.
Tugas top executive-lah – terutama CEO – untuk mengkomunikasikan spiritual
values yang dianut perusahaan kepada seluruh karyawan. Sppritual brands tidak
akan berbentuk jika spiritual values yang telah ditetapkan tidak “dibeli” terlebih
dahulu oleh seluruh karyawan (istilah karennya adalah: selling the brand inside).
pada akhirnya, spiritual brand mampu mebuat pelanggannya menjadi sangat
percaya kepada merek itu. Pelanggan ini tidak akan lagi melihat offering dari
merek itu. Secara otomatis, apapun yang ditawarkan akan dibelinya. Tidak heran
jika para pelanggan ini juga mau membayar dengan harga premium untuk
spiritual brands ini. Anda bisa lihat, harga secangkir kopi Starbucks atau tiket
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 31 dari 48
penerbangan Singapore Airlines misalnya, bisa beberapa kali lipat di atas para
pemain lain.
Pelanggan jenis ini juga akan mendukung upaya apapun yang dilakukan spiritual
brands itu. Bahkan jika ada yang mengkritik, pelanggan inilah yang akan maju
membela merek itu tanpa diminta. Inilah yang saya sebut sebagai spiritual
advocate customers. Pelanggan seperti inilah yang diidam – idamkan oleh seluruh
perusahaan, karena mereka merupakan pelanggan loyal kita seumur hidup.
(Dimuat di Asia Inc. edisi Maret 2004)
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 32 dari 48
POSITIONING
ADALAH JANJI
Dalam buku saya terbaru Marketing in Venus, saya menulis bahwa pelanggan
semakin lama menjadi semakin emosional layaknya wanita. Saya menulis di situ
bahwa dalam hal kejujuran, trust, dan kepercayaan karakteristik pelanggan di
Venus ini sudah mirip dengan wanita. Kita tahu bahwa wanita itu paling
menghargai yang namanya trust dan kepercayaan. Begitu ia tidak percaya kepada
Anda karena barangkali Anda bohong kepadanya, maka sampai kapanpun ia tak
akan mempercayai Anda. Akan sulit sekali Anda melakukan recovery untuk
memulihkan kepercayaannya.
Suatu kali Shakepeare, pujangga kenamaan Inggris, pernah memperingatkan agar
jangan sekali – kali kita membohongi wanita. Kenapa? Karena sekali Anda
membohongi wanita maka selamanya ia tak akan mempercayai Anda. Dan tak
hanya itu, ia juaga akan marah besar dan bahkan menjadikan Anda musuh tak
termaafkan. “Hell hathno fury like a woman scorned,” kata Sang Pujangga.
Karena itu dalam buku tersebut pun tegas saya mengatakan, “Jangan sekali – kali
Anda membohongi pelanggan Venus!!!!” Sekali saja Anda ketahuan membohongi
pelanggan Venus, untuk selamanya mereka akan meninggalkan Anda. Dan ingat!
Memusuhi Anda selamanya. Anda jangan berpikir bahwa pelanggan Venus itu
maksudnya pelanggan dari planet Venus nun jauh di sana. Pelanggan Venus itu ya
pelanggan yang sehari – hari kita hadapi. Pelanggan yang karena pengaruh
teknologi informasi menjadi semakin emosional dan sensitive terhadap value yang
Anda berikan.
Di dunia yang semakin emosional (“Dunia Venus”) tersebut Anda harus ekstra
hati – hati. Kenapa? Karena pelanggan Venus memiliki “indra keenam”, semacam
kemampuan “supranatural” yang memungkinkan mereka mengetahui apakah
Anda bohong atau tidak. Bukan melalui dari kata – kata, tapi terutama suara,
ekpresi wajah, dan bahasa tubuh Anda.
Anda barangkali tidak tahu bahwa dalam komunikasi face to face, ucapan dan
kata – kata hanya 7 – 10 persen saja menerangkan informasi yang Anda
sampaikan kepada orang lain. Sekitar 20 – 30 persen diterangkan oleh sinyal –
sinyal non verbal, apakah itu roman muka, gerak mata, atau bahasa tubuh yang
lain. Dengan kemampuan alat sensor yang canggih di otak pelanggan Venus bisa
menangkap dan menganalisa informasi ini, baik verbal maupun nonverbal, dengan
sangat baik.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 33 dari 48
Apa ini artinya? Artinya, pelanggan Venus akan tahu kalau Anda berbohong
katakan Anda mengatakan A padahal yang sesungguhnya B, Atau bilang mangga
yang Anda jual manis – manis padahal didalamnya banyak ulatnya. Mereka akan
tahu bukan dari perkataan Anda, tapi dari sinyal – sinyal nonverbal apakah itu
roman muka, emosi ataupun gerak mata Anda.
Artinya lagi, Anda tidak boleh main – main membohongi pelanggan Venus.
Serapi apapun Anda menyembunyikan kebohongan Anda, pada akhirnya mereka
akan mampu mengungkapkanya.
Sejak lebih dari sepuluh tahun lalu saat saya mengeluarkan model saya yang
pertama, Marketing Plus 2000, Saya sudah mengatakan bahwa positioning adalah
janji :
Kalau Dell mengatakan positioningnya adalah, “The world’s most customerfocused
comuter company,” maka sesungguhnya Dell mengumbar janji kepada
seluruh pelanggannya bahwa ia adalah perusahaan computer yang paling peduli
dengan pelanggannya.
Kalau BCA mengatakan positioningnya diwakili oleh satu kata “convenience”
maka sesungguhnya ia berjanji bahwa pelanggan akan mendapatkan seribu
kemudahan dari layanan – layanan BCA apakah iu layanan ATM, Klik BCA,
Mobile Banking, hingga kartu debit dan kredit.
Kalau Kijang memposisikan diri sebagai “Mobil Keluarga” maka sesungguhnya ia
sedang berjanji kepada semua keluarga di Indonesia bahwa mereka tak perlu
punya dua atau tiga mibil di rumah, karena hanya dengan satu Kijang, bapak-ibu,
anak-anak, kakek-nenek, teteh, bisa terangkut kalau mau liburan di Puncak.
Namanya saja janji, maka Anda harus memenuhinya. Tidak boleh tidak!
Kalau Dell mengatakan dirinya perusahaan computer yang paling focus ke
pelanggan maka ia harus paling peduli kepada pelanggan di banding raksasa
computer yang lain. Kalau BCA mengatakan dirinya adalah “convenience” maka
ia tak boleh membiarkan nasabahnya antri bermeter-meter di depan mesin ATMnya.
Kalau Kijang menyebut dirinya mobil keluarga maka ia harus mampu
menciptakan mobil yang pas untuk keluarga Indonesia. Kalau Anda janji ke
pelanggan untuk memberikan A, maka Anda harus meberikan A, tak boleh B atau
C.
Positioning adalah pertaruhan Anda ke pelanggan. Begitu Anda meleset
memenuhinya, maka habislah Anda. Begitu Anda ketahuan ingkar janji, maka
sesungguhnya nyawa merek Anda tinggal 5 Persen.
Dulu di Bumi yang pelanggannya rasional, barangkali nyawa Anda masih 20 atau
30 persen. Namun kini di Venus yang pelanggannya sangat emosional nyawa
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 34 dari 48
merek Anda betul – betul tinggal lima persen, atau barangkali malah habis sama
sekali.
Kenapa?
Karena seperti kata Shakespeare tadi, pelanggan Venus tak hanya meninggalkan
merek Anda untuk selama – lamanya, tapi jauh lebih buruk dari itu, memusuhi
merek Anda untuk selama – lamanya.
Dan ingat!!!
Pelanggan Venus paling suka ngobrol, bercerita, dan berbagi rasa dengan
sesamanya. Begitu seorang pelanggan Venus memproklamirkan bahwa merek
Anda menjadi musuhnya, maka ia akan cerita ke semua orang keburukan –
keburukannya. Ia akan menjadi advocator Anda – bukan advocator yang baik, tapi
advocator yang membawa merek Anda ke jurang kehancuran.
Karena itu saran saya : Jangan sekali kali janji kepada mereka kalau Anda masih
ragu – ragu untuk bisa memenuhinya. Lebih baik Anda bersabar untuk memenuhi
dulu apa – apa saja yang akan Anda janjikan. Begitu seratus duapuluh lima persen
Anda yakin mampu memenuhinya, pada saat itulah Anda boleh mengatakan janji
Anda dan tidak seharusnya mengatakan janji Anda ke pelanggan Venus bukanlah
persoalan kecil dan sepele. Itu adalah persoalan sangat – sangat besar, karena akan
menentukan mati – hidupnya merek Anda.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 35 dari 48
AA GYM :
THE SPIRITUAL
MARKETER
Saya pertama kali bertemu Aa Gym pada September 2003 lalu. Sebelumnya, saya
memang sudah sering membaca berbagai tulisan tentangnya dan sesekali
menonton acaranya di berbagai media massa. Staf dan klien saya pun sering
membicarakan sosok yang satu ini. Makanya saya jadi penasaran seperti apakah
Aa Gym ini in person?
Nah, waktu kebetulan saya ada di Bandung, saya langsung saja berkunjung ke
Pesantren Daarut Tauhiid yang diasuh oleh Aa Gym. Bersama beberapa staf saya,
kami disambut dengan sangat ramah dan hangat oleh Aa gym beserta para
santrinya. Kami pun lalu ngobrol banyak tentang berbagai hal. Salah satunya yang
membuat saya terkesan adalah pandangan Aa Gym tentang bisnis dan
kewirausahaan.
Memang saya saksikan sendiri, Pesantren Daarut Tauhid ini berbeda dari
bayangan saya semula. Pesantren ini membaur dengan masyarakat sekitarnya,
tidak ada tembok ataupun gerbang yang membatasi lingkungan pesantren. Para
santri tinggal dirumah – rumah penduduk sekitar. Mereka pun memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan membeli berbagai barang dari penduduk sekitar itu.
Maka, dengan sendirinya, ekonomi masyarakat pun akan tumbuh dan mampu
memicu semangat kewirausahaan di sekitar wilayah itu.
Aa Gym ngomong kalau ia selalu menekankan kepada setiap orang agar mampu
menumbuhkan semangat wirausaha. Orang akan lebih memiliki rasa percaya diri
dan kehormatan jika mampu menjaga diri dari meminta – minta. Selain itu, Aa
Gym juga berpandangan bahwa dalam berbisnis pun niat dan caranya lah yang
paling penting. Niat kita haruslah bersih, caranya pun haruslah benar.
Saya nilai, dari sisi pemasaran, apa yang dilakukan oleh Aa Gym inilah yang saya
sebut sebagai spiritual marketing. Spiritual marketing bukan berarti bahwa kita
melakukan bisnis yang berhubungan dengan agama, yang berhubungan dengan
perangkat ibadah misalnya. Spiritual marketing berarti kita mampu memberikan
kebahagian kepada setiap orang yang terlibat dalam berbisnis, baik diri kita
maupun orang lain seperti pelanggan, pemasok, distributor, dan bahkan para
pesaing kita. Kita harus mencintai pelanggan dan sekaligus juga menghargai para
pesaing kita.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 36 dari 48
Nah, walaupun kita bergerak dalam bisnis yang berhubungan dengan agama,
namun jika tidak mampu memberikan kebahagian kepada semua pihak, berarti
kita belum melaksanakan spiritual marketing. Sebaliknya, jika dalam berbisnis
kita sudah mampu memberikan kebahagian ini, pada dasarnya kita sudah
menjalankan spiritual marketing, apapun bidang bisnis yang kita geluti.
Mungkin timbul pertanyaan, lho, kok bisa kita ikut membahagiakan para pesaing?
Bagi saya, persaingan itu baik, karena persaingan turut, membesarkan pasar. Jika
kita sukses, berarti permintaan pasar terhadap penawaran kita juga membesar.
Tentu saja kita memiliki keterbatasan – keterbatasan, sehingga tidak semua
permintaan yang ada dapat kita penuhi. Nah, permintaan pasar inilah yang
nantinya akan dipenuhi oleh para pesaing kita.
Selain itu, kita juga dapat belajar sesuatu dari para pesaing kita itu untuk
memperbaiki diri kita sendiri. Persaingan memberikan kita inspirasi dan semangat
untuk terus berusaha. Maka, pada akhirnya, terjadilah hubungan yang saling
menguntungkan antara kita dengan para pesaing.
Begitu pula dengan pelanggan. Jika pelanggan sudah sangat percaya kepada kita,
ia akan menjadi seseorang yang saya sebut Spiritual advocate. Ia bukan hanya
akan membeli produk atau servis yang kita tawarkan. Lebih jauh, ia akan
mendukung usaha apapun yang kita lakukan. Bahkan, jika ada yang mengkritik
kita, orang inilah yang akan maju membela kita tanpa diminta.
Bagi saya, pemasaran itu memiliki tiga dimensi, yaitu Strategy, Tactic, dan Value.
Strategy berorientasi pada cara memenangkan long – term mind share di benak
pelanggan. Tactic berorientasi pada short – term market share. Sedangkan Value
berorientasi pada lifetime heart – share. Nah, spiritual advocade inilah yang akan
kita dapatkan jika kita sudah mampu memenangkan lifetime heart – share.
Sikap empati kepada orang lain – baik pelanggan maupun pesaing – inilah yang
harus kita miliki. Kita harus selalu mencoba untuk menempatkan diri pada situasi
yang dialami orang tersebut. Kita pun harus memperlakukan mereka seperti
layaknya kita ingin diperlakukan oleh mereka. Jika kita tidak ingin membeli
produk yang kelihatannya bagus namun ternyata berkualitas buruk, tentunya kita
tidak boleh melakukan hal yang sama kepada pelanggan kita.
Memang, bagi sebagian orang, pemasaran itu masih sering disalah artikan.
Pemasaran sering disamakan dengan membujuk pelanggan atau konsumen.
Marketing is cheating, demikian anggapan sebagian orang. Namun, bagi saya,
marketing is not cheating. Marketing is about how to get customer and grow them
with your business.
Saat ini, pelanggan menjadi semakin pintar sekaligus emosional. Emosi adalah
pintu masuk bagi pelanggan. Mereka harus merasa enak (feel good) dulu dan
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 37 dari 48
sesudah itu mereka akan tetap ‘menyaring’ informasi yang masuk dengan
menggunakan rasionya. Jika secara emosional sudah tidak terbangun minat dalam
diri pelanggan, maka produk atau jasa yang kita tawarkan nantinya tidak akan
dapat masuk ke hati mereka.
Konsumen sekarang cenderung menggunakan EQ-nya dulu dan setelah itu baru
IQ-nya. Bahkan pada akhirnya mereka juga akan menggunakan SQ-nya.
Konsumen akan mempertimbangkan kesesuaian produk dan jasa terhadap nilai –
nilai spiritual yang diyakininya. Pemasaran itu bukan sekadar penjualan, tetapi
membuat pelanggan selalu berpikir tentang kita, membuat pelanggan jatuh cinta
kepada kita.
Sebelum jatuh cinta, tentunya kita harus membuat orang itu percaya kepada kita
terlebih dahulu. Kepercayaan orang adalah fondasi dasar dalam berbisnis.
Semakin orang itu percaya kepada kita, maka semakin mereka bersedia
menyerahkan segalanya kepada kita. Karena itu, di tengah – tengah era yang
semakin tidak pasti saat ini, integritas justru semakin meragukan banyak hal,
maka kecakapan, profesionalitas, dan yang terpenting, kejujuran, akan menjadi hal
– hal yang makin dibutuhkan.
Banyak orang berpendapat, bagaimana bisa berwirausaha, lha wong modalnya
sendiri tidak ada. Bagi saya, seperti yang sudah saya lihat sendiri pada diri Aa
Gym, modal pertama dan terbesar bukanlah materi, bukanlah uang atau harta –
benda, namun semangat dan keyakinan.
Begitu juga bicara masalah keuntungan. Banyak yang merasa bahwa menjadi
wirausahawan pendapatannya lebih kecil daripada pekerja kantoran misalnya.
Sekali lagi saya nyatakan, makna keuntungan (profit) di era spiritual marketing
bukanlah uang, harta, atau jabatan semata. Yang lebih penting adalah timbulnya
rasa kebahagiaan, rasa kedamaian dalam diri. Inilah jugalah yang saya lihat pada
diri Aa Gym. Walaupun sudah sangat sukses seperti sekarang ini, ia tidak memilih
hidup bermewah diri. Ia lebih merasa bahagia dengan hidupnya yang bersahaja
serta terus – menerus memimpin para santrinya untuk juga bersikap serupa
dengannya.
Memang, spiritual marketing bertujuan untuk mencapai sebuah solusi yang adil
dan transparan bagi semua pihak yang terlibat. Tidak akan ada pihak yang merasa
dirugikan. Tidak akan ada pula pihak yang berburuk sangka. Nilai – nilai spiritual
dalam berbisnis ini juga akan mampu memperbaiki inner – side kita. Sebaliknya,
semakin spiritual seseorang, ia pun akan lebih mampu menjalankan bisnisnya
dengan lebih tenang dan dicintai oleh semua pihak.
Aa Gym bukan hanya sekedar memberikan teori, tetapi ia pun telah
mempraktikkannya dan terbukti sangat sukses.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 38 dari 48
Maka, rasanya tidak salah kalau saya menjuluki Aa Gym sebagai seorang spiritual
marketer. Ia merupakan contoh paling nyata dan sempurna dari pelaksanaan
spiritual marketing. Mudah – mudahan akan muncul semakin banyak lagi spiritual
marketer – spiritual marketer Indonesia di masa depan, mengikuti jejak Aa Gym.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 39 dari 48
LIFE WITH A MISSION
Beberapa waktu lalu, saya terbang naik Garuda Indonesia dari Singapura ke
Jakarta. Selama penerbangan, saya dilayani oleh seorang pramugari cantik.
Namanya Dewi Sahyanti.
Saya terkesan dengannya. Saya lihat, pramugari yang satu ini beda dengan yang
lain. Wajahnya wajah senyum, smile face, atau sumeh kata orang Jawa. Sikapnya
pun sangat baik dalam melayani. Keramahan yang ditunjukkannya terkesan
natural dan memang berasal dari hati, tidak dibuat – buat atau sekedar sikap
professional semata.
Saya lantas ngobrol dengannya. Saya Tanya, sudah berapa tahun jadi pramugari ?
17 tahun katanya. Lho, biasanya kalau sudah 17 tahun begitukan sudah capek dan
sudah pension ? Jawabnya lagi, menjadi pramugari ini sudah meerupakan calling,
panggilan jiwa, bukan lagi dianggap pekerjaan. Dia senang melihat pramugari
yang selalu bepergian ke mana – mana dan selalu malayani orang. Jadi, walaupun
mungkin kadang – kadang terasa capek, ia tetap bisa menikmati. Ada kepuasan
batin tersendiri yang tidak bisa diukur dengan materi.
Wah, saya benar – benar terkesan dengan ucapannya ini. Jarang saya temui orang
yang menajalani pekerjaannya karena memang sesuai dengan panggilan jiwanya.
Saya langsung teringat dengan konsep progression of commitment value.
Memang, setiap saya mendapatkan masukan dari orang lain, selalu coba saya
hubungkan dengan berbagai konsep bisnis yang ada di kepala saya. DAlam
konsep progression of commitment value ada 4 tingkatan komitmen. Yaitu
berturut – turut dari mulai yang terendah tingkatannya : political commitment,
intellectual commitment, emotional commitment, dan spiritual commitment.
Tingkatan terendah adalah political commitment. Pada tingkatan ini, orang hanya
memiliki komitment terhadap sesuatu karena sifatnya yang terpaksa, misalnya
karena tuntutan pekerjaan atau pengaruh kekuasaan. Tingkatan selanjutnya adalah
intellectual commitment. Orang memiliki komitmen terhadap sesuatu karena hal
itu dipandang mampu memenuhi kebutuhan intelektualnya. Misalnya seseorang
yang dalam situasi apapun selalu menyempatkan diri untuk membaca buku.
Sedangkan tingkatan ketiga adalah emotional commitment. Komitmen orang yang
ada di tingkatan ini sudah bersifat emosional, sukarela dan tidak lagi memikirkan
untung – rugi. Misalnya saja adalah para pengikut tokoh tertentu yang selalu
mengikuti apa yang diucapkan pemimpinnya. Sedangkan spiritual commitment
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 40 dari 48
merupakan tingkatan komitmen tertinggi; seseorang akan berkomitmen dengan
apa yang dikerjakannya karena hal itu memang merupakan panggilan jiwanya.
Orang ini sudah tidak lagi terikat kepada hal – hal yang bersifat duniawi.
Bagi saya, hubungan antara Sahyanti dengan pekerjaannya ini sudah sampai
tingkatan spiritual commitment. Ia memiliki komitmen terhadap pekerjaannya
sebagai pramugari karena memang merupakan impiannya sejak kecil dan sesuai
dengan penggilan jiwanya.
Nah, kisah Sahyanti ini juga mirip dengan kisah pribadi saya sendiri.
Saat perayaan tahun baru Cina lalu, saya menyaksikan kisah Confusius di salah
satu stasiun televise. Anda tentu tahu, filsuf Cina yang hidup sekitar 2500 tahun
lalui ini selalau menginspirasi orang – orang untuk tidak hanya bekerja keras,
namun juga untuk selalu belajar setiap saat.
Confusius berkata, “Anda harus terus belajar sampai saat tutup peti mati Anda
ditutup!” Memang, Confusius dikenal sebagai seorang yang selalu belajar
(learning), membagi pengetahuan dan pengalamannya (sharing), serta
mengajarkannya (teaching) kepada siapapun sepanjang hidupnya. Dia juga tidak
pernah menyerah dan tidak pernah puas dengan apa yang telah dicapainya.
Nah, pada hari itu juga, sore hari, tiba – tiba hati saya merasa sangat tersentuh.
Saat itu, salah satu sahabat saya bercerita tentang pesan dari alamarhum ayah
saya. Walaupun kami telah bersahabat sangat lama, namun sahabat saya ini justru
lebih banyak ngobrol dengan ayah saya daripada dengan saya sendiri. Kisah ini
bahkan belum pernah disampaikan kepada saya oleh ayah saya.
Suatu malam, kepada sahabat saya itu, almarhum ayah saya menunjukkan gambar
Confusius yang berada disamping foto saya. Ayah saya bilang bahwa dia ingin
saya bisa menjadi seperti Confusius. Itulah sebabnya mengapa saya diberi nama
Tan Tjiu Shiok (nama kecil saya) yang berarti saya harus terus belajar setiap saat.
Rupanya, impian ayah saya ini tercapai. Waktu muda, saya mengajar murid SMP
untuk membiayai sekolah, karena keluarga saya sangat miskin. Saya sudah
menjadi guru matematika dan fisika sejak usia yang masih sangat muda, 17 tahun.
Bahkan, sebelum berusia 20 tahun saya sudah menjadi kepala sekolah SMP!
Secara keseluruhan, saya menjadi guru SMP, SMA, dan bahkan SD selama 20
tahun! Saya memang sangat menikmati pekerjaan mengajar ini. Saya itu selalu
berpikir dalam keadaan apapun. Saya selalu berpikir ketika saya bicara, berjalan,
berbelanja, mandi dan bahkan tidur! Dengan berpikir, saya menciptakan berbagai
model pemasaran saya, mulai dari Marketing Plus 2000, Sustainable Market-ing
Enterprise sampai Marketing in Venus.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 41 dari 48
Inilah yang namanya life with a mission. Dalam menjalani hidup ini, kita harus
tahu apa misi hidup kita. Lalu, apakah yang kita lakukan sesuai dengan misi hidup
kita itu banyak orang yang mengerjakan sesuatu, namun sebenarnya tidak tahu
untuk apa dia mengerjakan itu. Banyak pula orang yang bekerja keras, namun
tidak mendapatkan kebahagiaan. Ini semua karena tidak ada keselarasan antara
apa yang mereka kerjakan dengan tujuan hidup mereka.
Jadi, seperti kisah Sahyanti dan saya tadi. Kerjakanlah semua hal sesuai dengan
panggilan jiwa Anda. Niscaya, Anda pun akan mendapatkan kenikmatan batin
yang tidak akan tergantikan oleh apa pun!
(Dimuat di Garuda In-Flight Magazine edisi Mei 2004)
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 42 dari 48
BERBISNIS DENGAN CINTA
Tahukah Anda, apa kekuatan utama dalam bisnis ?
Uang ? Bukan
Kekuasaan ? Juga bukan
Lalu, apa ?
Cinta!!!!
Ya, kekuatan utama yang mampu menggerakkan bisnis kita hingga mencapai
kesuksesan adalah cinta. Dalam berbisnis, kita sering lupa bahwa yang kita hadapi
setiap hari sebenarnya adalah manusia, bukan mesin atau computer. Sukses
tidaknya kita berbisnis banyak bergantung dari dukungan orang – orang sekitar
kita. Jika mereka mencintai kita, tentu mereka akan dengan sepenuh hati
memberikan segalanya buat diri kita.
Bayangkan saja jika Anda sedang jatuh cinta kepada seseorang. Anda tentu selalu
berusaha menyenangkan Sang Kekasih, bukan ? Apapun yang dimintanya, pasti
akan diupayakan sekuat tenaga untuk dipenuhi Anda.
Selain itu, kita pun tentu harus mencintai apa yang kita kerjakan. Dengan
demikian, kita akan melakukan pekerjaan itu dengan tulus, penuh komitmen, dan
berusaha memberikan yang terbaik dari diri kita.
Maka, cinta bukan hanya elemen paling penting dalam kehidupan pribadi kita.
Dalam kehidupan professional atau bisnis, cinta juga sangat berperan penting.
Ini pulalah yang dikemukakan Tim Sanders, Chief Solutions Officer di Yahoo!,
dalam bukunya Love is the Killer App. Untuk berhasil dalam bisnis, seseorang
harus menjadi apa yang disebut oleh Tim Sanders sebagai ‘lovecat’. ‘Lovecat’
adalah seseorang yang pintar, mampu menyenangkan orang lain, dan mencintai
apa yang dikerjakannya dengan sepenuh hati.
Seorang ‘lovecat’ akan terus berupaya menambah pengetahuannya (knowledge)
dalam berbagai bidang. Namun, pengetahuan ini baru akan menjadi berguna jika
ia membaginya dengan orang lain. Karena itu, jika harus terus menjalin dan
mengembangkan relasi dengan semua orang (network). Seorang ‘lovecat’ juga
harus bisa menunjukkan rasa empati kepada orang lain dan tidak segan – segan
membantu jika diperlukan (compassion). Orang akan mengingat perlakuan baik
kita ini. Dan jangan lupa, sikap ini juga akan membuat orang lebih mudah
memaafkan jika kita membuat kesalahan.
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 43 dari 48
Ketiga asset tidak terlihat (intangible assets) inilah – pengetahuan (knowledge),
menjalin relasi (network), serta raa empati dan keinginan untuk selalu membantu
(compassion) – yang harus terus dikembangkan dalam diri kita. Inilah aspek –
aspek penting yang akan membuat kita mampu mempengaruhi orang lain, dan
akhirnya membuat mereka menghargai kita sebagai seorang rekan ataupun
pimpinan.
Kita juga harus menyadari, bisnis sebenarnya adalah sebuah permainan. Tentu
saja, kita semua ingin memenangkan ‘permainan bisnis’ ini. Pemenang permainan
ini adalah orang yang mencintai apa yang ia kerjakan dengan memahami aturan –
aturan permainan secara baik.
Namun, jika dibandingkan dengan pria, wanita tidak mengetahui dan memahami
sebagian besar aturan itu. Akibatnya, mereka kurang berhasil dalam ‘permainan
bisnis’ ini. Bisa kita lihat, hanya sedikit wanita yang berhasil menduduki posisi
puncak di berbagai perusahaan. Mengapa ? Pria tahu dan paham aturan – atuaran
ini karena mereka menciptakannya. ‘Permainan bisnis’ ini telah dimainkan oleh
para pria sejak mereka masih sangat muda. Di lain pihak, wanita tidak pernah
diajarkan bagaimana cara memainkan ‘permainan bisnis’ ini.
Dalam bukunya Play Like A Man, win Like A Woman, Gail Evans, seorang
Executive Vice President di CNN, mengatakan bahwa memang sudah dari
sononya, pria lebih agresif, lebih terus – terang, berani mempromosikan diri,
‘berkulit badak’ , dan lebih mementingkan mencapai kemenangan daripada
menjaga hubungan baik.
Sebaliknya, wanita diajarkan untuk lebih bersikap koorperatif daripada kompetitif,
lebih menikmati proses daripada hasil, dan lebih mencari persetujuan daripada
mencari kesuksesan. Wanita juga cenderung tidak berani mengungkapkan
pendapatnya, karena takut dianggap salah atau tidak sopan. Sifat – sifat dan sikap
– sikap yang kelihatannya saling bertolak belakang inilah yang membuat sebagian
besar wanita kurang berhasil menjadi pemimpin di lingkungan bisnis yang
didominasi pria ini.
Jangan salah, wanita tidak harus ‘menjadi’ pria untuk berhasil dalam bisnis.
Memang, wanita harus mengetahui dan memahami aturan – aturan ‘permainan
bisnis’ ini. Namun, ia harus tetap bersikap sebagai seorang wanita. Dengan kata
lain, seorang wanita harus mencintai ‘permainan bisnis’ ini dan sekaligus
mencintai dirinya sendiri.
Lantas, apa hubungannya semua ini dengan lanskap bisnis Venus seperti yang
sudah saya ceritakan bulan lalu ?
Di dunia Venus ini, keunggulan kompetitif utama kita sebagian besar berasal dari
feel benefit, bukan think benefit. Feeling atau perasaan merupakan akar yang
dalam banyak hal mempengaruhi semua perilaku, karena perasaan terkait dengan
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 44 dari 48
emosi. Emosi sangat mempengaruhi pemikiran seseorang. Emosi membentuk dan
mempengaruhi penilaian. Emosi pula yang membentuk perilaku.
Ingatlah pula, emosi ini ‘menular’. Maksudnya, jika karyawan perusahaan tidak
mersa nyaman dengan apa yang dikerjakannya, tentu ia tidak akan mampu
memberikan perasaan nyaman pula kepada pelanggan. Sebaliknya, jika karyawan
itu mencintai apa yang dikerjakannya, tentu ia akan dengan senang hati melayani
pelanggan dan membuat pelanggan merasa nyaman pula.
Maka, perhatikanlah hal ini dengan sungguh – sungguh!
Pemenang utama dalam ‘permainan bisnis’ adalah orang yang mencintai apa yang
dikerjakannya. Kita tidak dapat bermain dengan baik jika kita tidak
menikmatinya. Maka, cintailah sebenarnya kebutuhan utama dan satu – satunya
bagi kita, baik dalam kehidupan pribadi maupun professional. Ingat apa yang
diakatan The Beatles, band legendaries yang juga merupakan band favorit saya,
All You Need is Love ?
Bagaimana pendapat Anda ?
(Dimuat di Jawa Pos edisi Februari 2004)
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 45 dari 48
LEADERSHIP IN VENUS :
“I DID IT MY WAY”
Saya sudah berkeliling dunia untuk mengahadiri berbagai leadership forum dan
bertemu dengan berbagai pemimpin kelas dunia. Tapi, bagi saya, opening speech
Mahathir Mohamad pada acara Asia Inc Forum on Leadership for Southeast Asia
di Putrajaya, Malaysia tanggal 9 – 10 Juni 2003 lalu memang benar – benar
mengesankan.
Secara singkat, pemimpin Malaysia ini dalam kata – kata bijaknya mengatakan,
“If you do things that are expected of you, then that’s not a decision at all. You’re
not a leader, you are just follower …..As I have said, we [leaders] do not just
follow. We think about doing things our own way. You know the song My Way ?
People like to sing that song when I’m present because they say that I like to do
things my way.”
Luar biasa! Inilah gaya kepemimpinan Mahatir. Mari kita lihat kebelakang
sejenak beberapa langkah yang telah diambilnya sebagai Perdana Menteri
Malaysia.
Mahatir berhasil menciptakan sebuah kelas menengah Melayu melalui affirmative
action policies di bidang ketenagakerjaan dan pendidikan tinggi. Berbagai proyek
juga dikerjakan untuk membangkitkan kebanggaan Melayu yang selama ini
dianggap sebagai ras kelas dua; antara lain dengan membangun Menara Kembar
Petronas, yang merupakan gedung tertinggi di dunia, dan juga mengembangkan
“Multimedia Super Corridor” untuk menyaingi Silicon Valley di California.
Walaupun menerapkan kebijakan diskriminasi positif ini, tidak ada gejolak yang
berarti di negaranya. Ia berhasil mempertahankan keseimbangan dan keserasian di
antara tiga ras utama di Malaysia, yaitu Melayu, Cina, dan India.
Di lain pihak, Mahatir juga controversial. Ia kerap mengkritik secara keras dan
terbuka mengenai standar ganda yang diterapkan pihak Barat, padahal pihak Barat
ini jugalah yang banyak berinvesati di Malaysia. Di dalam negeri, ia juga tidak
segan – segan bertindak tegas terhadap berbagai pihak yang dianggap tidak
sejalan dengan dirinya.
Mahatir juga dengan berani mengubah system yang sudah berlaku selama puluhan
tahun. Misalnya, ia mengeluarkan kebijakan yang mengurangi kekuasaan (curbed
the powers of) sultan – sultan, sehingga mereka tidak lagi kebal hokum dan
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 46 dari 48
mendapatkan berbagai kemudahan dalam berbisnis seperti yang sudah dinimati
selama puluhan tahun.
Saat krisis Asia di tahun 1998, pemimpin Mahatir yang berusia 77 tahun ini
dengan berani mengambil langkah yang bertentangan dengan kebijakan
konvensional (conventional wisdom) saat itu. Ia tidak meminta bantuan IMF
seperti lazimnya negara – negara Asia lain yang terkena krisis. Ia pun mensuspend
perdagangan ringgit Malaysia dengan menerapkan kebijakan capital
control. Walaupun langkah ini ditentang IMF dan dikritik banyak pihak, nyatanya
ekonomi Malaysia bisa pulih lebih cepat daripada negara – negara tetangganya
yang justru meminta bantuan IMF.
Saya lihat, walaupun ia seorang intelektual, berbagai langkahnya ini terkadang
justru tidak dapat diterima secara logis. Jika berdasarkan pertimbangan –
pertimbangan rasional semata, para pemimpin lain mungkin tidak akan
mengambil langkah menentang system yang ada. Namun, di samping berbagai
pertimbangan rasional, Mahatir juga memiliki keyakinan emosional dan spiritual
bahwa yang dilakukannya adalah yang terbaik bagi rakyatnya. Keyakinan inilah
yang akhirnya melahirkan berbagai langkah yang kerap dipandang controversial.
Semua hal tersebut menunjukkan bahwa Mahatir berani challenged the process
dan mengambil resiko mengambil keputusan yang sulit dan tidak popular. Inilah
karakteristik utama seorang leader seperti yang diutarakan James M. Kouzes and
Barry Z. Posner dalam bukunya yang popular, The Leadership Challenge, yang
dipakai sebagai text book leadership di IBM.
Pemimpin adalah orang yang aktif, memilih bertindak daripada berdiam diri
menunggu inisiatif orang lain. Pemimpin adalah mereka yang berani melakukan
tindakan – tindakan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Mereka
melakukan inovasi dan eksperimen untuk menemukan cara – cara baru dan lebih
baik dalam melakukan suatu hal. Pendeknya, mereka adalah orang – orang yang
berani melakukan dan mengahadapi perubahan.
Pemimpin juga berusaha agar para pengikutnya siap untuk berubah. Pendekatan
yang dilakukan pun bukan hanya pendekatan rasional, namun juga emosonal.
Seperti yang dikatakan John P. Kotter dan Dan S. Cohen dalam bukunya The
Heart of Change, analisis rasional diberikan oleh pemimpin agar para pengikutnya
berpikir tentang perubahan yang terjadi, dan akhirnya mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan itu (analysis – think – chage). Namun yang lebih penting,
pemimpin juga harus membantu pengikutnya untuk melihat perubahan yang ada,
merasakan pentingnya perubahan itu, dan akhirnya secara emosional mau
menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada (see – feel – change).
Dengan bekal emosional dan spiritual competence itu, Mahatir sukses memimpin
dan memasarkan Malaysia. Selama 22 tahun masa kekuasaannya, ia berhasil
membawa Malaysia dari sekedar negara pengekspor karet dan timah menjadi
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 47 dari 48
salah satu negara industri modern yang memproduksi peralatan elektronik, besi
baja, dan mobil. Brand “Malaysia” pun dihormati berbagai kalangan dan mampu
memikat customers di berbagai penjuru dunia.
Maka untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses di lanskap bisnis baru yang
semakin emosional ini, atau istilah saya “Venus landscape”, intellectual
competence saja tidaklah cukup. Ia terutama harus memiliki emotional
competence dan spiritual competence agar mampu menjadi great leader di dunia
Venus ini.
(Dimuat di Asia Inc. edisi Agustus 2003)
…
Kumpulan Pustaka IKA ITT-STTT Periode 2004-2007 BLest 48 dari 48
TENTANG PENULIS
KH. Abdullah Gymnastiar, akrab disapa Aa Gym adalah dai sekaligus
penceramah yang paling popular di Indonesia. Beliau membawakan konsep baru
dalam dakwah dengan mengajak orang memahami hati atau qalbu, untuk
mengenali diri sendiri. Konsep ini dikenal dengan Manajemen Qolbu.
Pemimpin Ponpes Daarut Tauhiid Bandung itu pernah tampil di acara Sixty
Minutes di TV NBC, AS, bulan November 2002. Media televise di AS itu tertarik
menampilkan Aa Gym karena ia dinilai menghadirkan sebuah nuansa Islam yang
sejuk dan damai. Time bahkan menjuluki beliau sebagai The Holly Man.
Selain penceramah yang disegani, Aa Gym adalah marketer yang tangguh. Beliau
menjalankan bisnis sebagai ibadah. Konsep yang beliau jalankan adalah
menyatukan antara dzikir, piker dan ikhtiar. Selain berhasil mengelola Yayasan
Pesantren Daarut Tauhiid di Bandung, ia juga berhasil dalam mengelola kelompok
bisnisnya di bawah bendera Manajemen Qolbu. Holding company ini membawahi
sekitar 19 anak perusahaan yang bergerak di bidang mini market, warung
telekomunikasi, kafe, penerbitan, stasiun radio, televise local, pembuatan kaset,
dan VCD. Omzetnya mencapai miliaran rupiah.
Hermawan Kartajaya, adalah Founder dan President MarkPlus&Co dan
President Worl Marketing Association (WMA). Hermawan adalah pembicara
seminar serta penulis kolom dan buku yang produktif. Buku terakhirnya :
Repositioning Asia: Forum Bubble to Sustainable Economy (John Wiley&Son,
2000), Rethinking Market-ing:Sustainable Marketing Enterprise in Asia (Prentice
Hall, 2002), keduanya ditulis bersama Prof. Philip Kotler, Hermawan Kartajaya
on Marketing (Gramedia Pustaka Utama, 2003), Marketing in Venus (Gramedia
Pustaka Utama, 2003) dan On Becoming a Customer-Centric Company
(Gramedia Pustaka Utama, 2004). Pada tahun 2003, dianugrahi gelar sebagai “50
gurus who have shaped the future of marketing” oleh CIM-UK, bersama satu
orang wakil Asia yang lain, yakni Kenichi Ohmae dari Jepang.
Langganan:
Komentar (Atom)